ADA APA DENGAN SMERALDO?

80 7 12
                                    


Siang, Babyers!🔥

Ini bukan up ya, maaf hehe🙃

Kami bawa beberapa kabar buruk dan baik, tapi kami harap kalian memakluminya ya! :)

Kita mulai dengan kabar baiknya:

1. kami ingin memberitahukan kalau SMERALDO akan pindah lapak ke Novelme yuhuu🖤

Kabar buruknya:

1. SMERALDO akan di unpublish nanti malam dan hanya tersisa 3-5 bab saja di Wattpad. Jadi buat kamu yang lagi kebut-kebut bacanya, dikebutin lagi ya :v

2. Yang paling penting tuh ini. SMERALDO gak bakalan lanjut di Wattpad karena udah mau di unpublish. Jadi, sudah pasti dong Endingnya juga gak bakalan ada di work ini.

Kami sebenernya gak rela tapi waktunya mepet banget padahal kami udah rundingin tentang ini di persekitaran akhir bulan Agustus.

Kami harap kalian memakluminya ya! Kami juga berharap kalian akan tetap ingat dengan cerita ini sampai kapanpun.

"Endingnya boleh di lihat dimana sih?! Gantung banget sumpah!"

=>  kalian bisa liat di apk Novelme ya! (kalau gak mau download APK, kalian bisa baca dari webnya.)  Kalian bisa ketik "ILDA JUNISA" atau "SMERALDO" di Pustaka. Jangan lupa juga tambahkan ke koleksi alias rak buku kalian. Namun perlu diingat, ini berlaku mulai tanggal 1 September ya karena SMERALDO di publish di Novelme mulai tanggal 1 september alias besok.

Dan kami punya sedikit secuil spoiler part menuju ending Smeraldo. Untuk Endingnya cukup memuaskan dan tentunya membagongkan :v

⬇️⬇️⬇️

"Gue gak peduli kalau lo masih benci sama gue! Tapi gue mohon dengerin gue kali ini aja, Sa!"

"Emang apa peduli Disa?"

"Sekali aja gue mohon.." Gladis memohon pada Disa dengan pipi basah akibat air mata. Disa pun sama, gadis itu bahkan sampai sesengukan.

"Gue gak bakalan minta lo buat maafin gue setelah ini. Tapi gue mohon dengerin gue sekali ini aja, Sa!"

Disa menjatuhkan dirinya ditanah. Tenaganya semakin hari semakin lemah saja setelah apa yang terjadi belakangan ini.

Tiba-tiba Gladis yang sudah berjongkok di depan Disa menggenggam erat tangan kiri Disa karena tangan kanan Disa masih menggenggam erat sebuah notebook bersampul hitam.

"Lo tahu, Sa? Disini gak cuma lo yang merasa kehilangan, tapi semua orang."

"Diem kak! Disa bilang diem! Disa gak mau dengar apa-apa lagi sekarang! Semua orang bohong sama Disa, bahkan Kak Arkan yang Disa kira bisa jaga Kak Dara ternyata gak seperti yang Disa kira! Disa benci sama diri Disa sendiri kak! Disaa bencii!!"

Disa semakin terisak. "Dari ini Disa belajar banyak hal kalau cinta bener-bener bikin Disa lupa diri. Kakak masih suka Kak Dipta kan? Ambil aja kak! ambilll!! Disa gak butuh cowok brengsek yang suka mainin dan mandang cewek sebelah mata!"

Gladis menggelengkan kepalanya kuat. Pernafasannya terganggu karena air matanya yang terus berjatuhan. 

"Ini semua karena gue, Sa!! Ini salah gue! Arkan sama Dipta gak ada salah apa-apa soal ini!"

"Tahu apa Kakak!" Disa menghapus jejak air matanya kasar. Sorot matanya perlahan menajam ke arah Gladis. Disa ingin sekali membongkar semuanya pada Gladis mengenai taruhan yang dilakukan oleh Arkan. Sialnya, Disa terikat janji sehingga harus menutup mulutnya rapat-rapat.

SMERALDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang