Seorang pria remaja berumur 18 tahun terbaring di brankar di sebuah rumah sakit ternama, dia bernama Daniel Kris Zenburg anak dari konglomerat terkaya no.2 di dunia.
Terdengar lenguhan seseorang di dalam ruangan itu yang tak lain adalah daniel " eungh ."
Mata yang tertutup rapat itu perlahan terbuka, cahaya lampu menelusuk ke dalam retinanya secara perlahan.
Ruangan bercat putih dan bau menyengat menghampiri hidungnya yang ia yakini adalah ruangan rumah sakit.
" Gue masih hidup? Gue selamat? Siapa yang bawa gue ke rumah sakit? padahal di jalanan kemaren sangat sepi da jarang ada kendaraan yang lewat di jam segitu ."
" Apa mungkin ada pengendara lewat dan liat gue gak sadarkan diri terus dia bawa gue ke rumah sakit? ." pertanyaan bertubi-tubi di lontarkan pada dirinya sendiri dengan gumaman.
Sreettt...
Daniel menoleh saat mendengar pintu ruangannya di geser menampilkan seorang gadis cantik berambut coklat bergelombang dan kulit putih susu dengan iris mata senada dengan warna rambutnya menatap ke arahnya dengan menatap kaget hingga bola matanya membulat, lalu tersenyum manis menambah kadar kecantikannya.
" Kamu udah siuman ." tanya wanita di hadapannya dengan senyuman hangat yang tak luntur di wajahnya.
" Siapa ." mengernyit heran apakah dia bertanya pada dirinya atau bukan. Tapi di ruangan ini hanya ada dia dan dirinya saja.
Apa mungkin dia mengenal gadis itu? Tapi siapa dia? baru kali ini ia melihat gadis cantik dengan senyum manis yang mampu menghangatkan hatinya.
Apa mungkin dia bermimpi.
" Niel ." panggil gadis itu lagi .
" Siapa ." untuk kedua kalinya ia bertanya siapa tapi tak ada jawaban dari mulut wanita di hadapannya ini, dan wajahnya terlihat kaget dan tak percaya dengan apa yang barusan aku tanyakan padanya.
" Aku, reina ." jawabnya dengan menjeda sebentar perkataannya.
" Reina siapa dan ada keperluan apa kesini dan siapa yang kamu sebut niel tadi ." baru kali ini ia di jenguk seorang perempuan bukannya para sahabatnya.
Baru teringat akan sahabatnya yang tidak ada di ruangan ini " Kemana mereka? apakah wanita ini salah masuk ruangan ." pikirnya dalam hati.
" Aku Reina Putri Danesya sahabat kecil kamu daniel ." jelas wanita di hadapannya.
Ia bertanya di dalam hati " Sahabat? Reina? Sahabat gue cuma mereka berempat deh perasaan, terus gue juga gak punya sahabat cewe kali." termenung memikirkan perkataan wanita di hadapannya.
" Mungkin lo salah orang dan gue bukan daniel yang lo sebut barusan ." tegasnya agar wanita ini segera keluar dari ruangannya.
" Salah orang? Enggak, aku gak salah orang niel ini beneran kamu, daniel kris danburg sahabat kecil aku ."
" Dan separuh hidup aku ." tambahnya dalam hati
" Gue bilangin sekali lagi ! Gue bukan daniel, gue zednan ! Sejak kapan nama gue daniel jangan ngadi-ngadi jadi orang ." mulai tersulut emosi karna wanita di depannya ini berbuat masalah disaat dirinya baru sadarkan diri dan kekeh bilang kalo dirinya itu orang lain.
" Kamu beneran daniel anaknya mama farah sama papa kris niel, aku gak salah orang ." jelasnya dan tidak ada kebohongan terlihat di matanya.
" Udah! Sekarang lo keluar dari sini, gue gak mau denger ocehan lo yang gak guna sama sekali ." bentak daniel membuat wanita di hadapannya kaget dan sakit hati lagi atas tindakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced
Fantasy¥~Update sesuai mood~¥ " Aku menyesal ." " Dan terpaksa melepas semuanya ." •~• " Dari semua keterpaksaan itu ." " Kini menjadi keindahan yang tak terbayangkan ." ...