10. || Hampir gila ||

700 21 1
                                    

"Bang" panggil wobby pada degi yang tengah mengetik sesuatu di lattopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang" panggil wobby pada degi yang tengah mengetik sesuatu di lattopnya. Posisi mereka berada diruang keluarga dengan suasana ramai karena nenek dan kakeknya yang belum pulang.

Degi tak menoleh ataupun menjawab. membuat wobby merengut kesal, Ia melempar koran yang ia pegang hingga mengenai edrik yang duduk di samping degi.

Wobby terkejut, edrik menatap adiknya datar.

"Sakit bang?" tanya wobby dengan meringis.

"Mana sakit bego, itu cuman koran" ejek elgam pada wobby yang sudah ketar ketir.

"Maaf ya bang"

Edrik masih diam, ia memandang sesuatu di lembar koran tersebut membuat wobby memekik.

"Bang liat ini ya? nah ini nih yang mau wobby cerita. Inget ga maling yang waktu kita liburan? ketangkep di komplek ini kan ya?" tanya wobby heboh.

Edrik mengangguk.

"Dia bebas"

Zola membeku, jantungnya berdetak kencang. Ia ketakutan. trauma itu masih ada.

Zola seketika berlari dan merampas koran tersebut dari tangan edrik dan merobeknya ganas, air matanya turun deras dengan tubuh yang gemetar.

Degi, elgam, edrik dan wobby melebarkan mata saat melihat zola yang datang dan merobek koran yang menjadi topik.

Bukan hanya mereka, ada zandaya, yardi, stella, dan jams yang juga memperhatikan.

"ZOLA" teriak murka edrik, rahangnya mengeras mendapati adiknya tak sopan padanya.

Zola diam saja, Ia menatap kosong setiap lembar koran robek yang sudah teronggok di lantai.

"SIAPA YANG NGAJARIN KAMU GA SOPAN SEPERTI ITU HAH?!"

"...."

"ZOLA JAWAB!"

"...."

zola masih diam, degi langsung menaruh lattopnya dulu lalu menghampiri zola dan memegang bahunya.

Zola menepis terkejut lalu meringkuk memeluk dirinya sendiri lalu menangis histeris.

"BRENGSEK JANGAN SENTUH" pekik zola histeris.

Degi terkejut, begitupun mereka yang disana.

"JANGAN MENGUMPAT ZOLA" tekan elgam tak suka.

"Bajingan itu" tangis zola dengan menjambak rambutnya sendiri, brutal.

Edrik frustasi, ada apa dengan adiknya? Batinnya bertanya.

"Bang" cicit wobby lemah melihat adiknya yang menjambak rambutnya sendiri, Ia melemas.

Adiknya kenapa?

Zola meringkuk masih dengan menjambak rambutnya, menangis dan histeris.

suara teriakannya terdengar amat sangat menyedihkan.

Kata Si Bungsu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang