Zola melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah menunggu sang abang. sesekali kakinya mengikuti irama lagu yang ia putar dengan earphone di telinganya. rambut pendeknya yang bergerak mengikuti arahnya bergerak.
Tak sadar beberapa siswi mengikutinya di belakang, hingga tiba-tiba tangan zola tertarik dan tubuhnya terdorong ke lantai dengan keras.
Zola meringis merasakan sakit di bokongnya, perlahan wajahnya mendongak dan menemukan wajah orang-orang yang selalu membullynya sedang menatapnya angkuh.
"Ga usah gatel paham, bebeb gara gua cuman punya gua" sentak akia di sambut sorakan persetujuan oleh gengnya, dami, poni, dan wina.
Zola berusaha bangkit dan berhasil.
berdiri menatap akia datar."Gara itu bukan siapa-siapa aku, maupun kakak. jadi jangan ngaku ngaku! tanpa pengakuan itu cuman omong kosong" ucap zola membuat akia murka.
Tangannya bergerak menampar pipi zola.
Plak
Plak
Plak
"Itu baru tiga kali, masih berani lo gua tambahin?!"
Akia menatap tajam zola, sedangkan zola hanya diam di tempat. merasa pipinya memanas. sebelum pandangan matanya terpaku pada seseorang yang menatapnya datar.
Tampilan cowok itu acak-acakan masuk kategori berandalan menurutnya, membuat zola menelan salivanya kasar. Jantungnya berdetak kencang hanya dengan sekali pandang.
Perlahan wajah zola mendongak dan menatap akia sedingin mungkin.
"Pengecut " bisik zola pelan yang hanya bisa di denger akia. Akia melotot lalu mendorong zola hingga ia menubruk dinding, tak lupa menjambaknya brutal.
Qella dan temen sekelas zola yang lain menatap adegan itu kaget lalu berlari memisahkan. Qella menangis melihat kondisi sahabatnya yang mengenaskan.
Lalu menatap tajam akia.
Qella bangkit.
"Ini buat lo yang seenaknya bully sahabat gua"
Plak
Plak
Wajah akia tertoleh ke samping, qella yang akan menendang tertahan mendengar lirihan sahabatnya.
"Qel"
Qella menoleh dan membangunkan sahabatnya sembari mengusap air mata yang masih saja turun di pipinya.
"Kita pulang" ajak qella.
Zola menggeleng lalu menunjuk gerbang yang terbuka, Qella melihat sebuah sepeda motor dengan pengendara yang berbaju putih abu khas anak SMA.
"BANG WOBBY" pekik qella membuat yang punya nama auto kesedak, lalu menggerutu.
Ga bisa jaga image cool gua
Kalau dah ada mak lampir.
Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Si Bungsu (END)
Cerita PendekBaca dan vote!! Jangan sider!! Follow juga akun aku .. ---- || Selesai || Kisah hidup sang bungsu ditengah Keabaian keluarganya.. Antara diinginkan dan tidak diinginkan.. Status sebagai anak perempuan satu-satunya tak lantas membuatnya di sayang...