Yardi dan anak-anak lelakinya kecuali elgam berlari di koridor rumah sakit dengan jantung yang berdetak kencang.
Niat ingin istirahat malam tadi, tak jadi karena kabar yang tak mengenakkan.
Sedangkan edrik, degi dan wobby melemas.
Sesampainya di ruang UGD mereka mondar mandir karena dokter yang menangani zola belum keluar.
"Pah" panggil wobby pada sang papa yang tengah melamun, yardi sama sekali tak menoleh. Ia hanya menatap kosong lantai.
Wobby menghela nafas pendek, degi memegang bahu wobby menenangkan. Ia tau papanya sedang merasa bersalah. bukan papanya saja ia pun merasakannya.
"Zola bakal baik-baik aja kan bang? zola ga akan ninggalin kita kan?" tanya wobby kalut.
Degi meraup wajahnya frustasi.
Sedangkan edrik mengacak rambut.
Jantungnya serasa diremas.Tak lama elgam datang dengan baju tentaranya. Ia mendekati keluarganya dengan ekpresi keruh sama seperti yang lain.
Ia duduk dengan mengeratkan tangannya. Bahunya gemetar.
Pecah sudah tangis seorang elgam.Tak mampu menahan isakan. Ia membekap mulutnya.
"Bang" lirih wobby dengan bibir yang melengkung kebawah.
Wobby bergerak memeluk elgam,
mereka berpelukan. edrik dan degi menatap itu datar."Dia baik-baik aja ga usah nangis" sentak edrik.
Elgam menoleh geram dengan sisa air matanya ia memukul wajah edrik dan menarik kerah baju edrik dengan marah.
"LO BILANG APA HAH? LO BISA JAMIN ADEK GUA BAIK-BAIK AJA DI DALAM? GA USAH NGOMONG OMONG KOSONG BANGSAT, INI SEMUA KARENA LO" teriak elgam di koridor itu di tengah malem yang masih di lalu lalang orang-orang.
Edrik memejamkan mata.
"TERUS LO MAU APA? NANGIS? TANGISAN LO GA BISA BUAT ZOLA BANGUN" teriak balik edrik.
"SEENGGAKNYA GUA NANGIS KARENA TAKUT KEHILANGAN BUKAN LO YANG SOK TEGAR NUTUPIN SEMUA PADAHAL INI SEMUA JUGA KARENA LO BRENGSEK"
"GUA GA TAU KALAU BAKAL KAYA GINI ANJING" balas teriak edrik lalu menendang tong sampah dekat situ.
Elgam mendorong tubuh edrik, Ia berlutut lemas. kembali menangis.
Degi menggigit bibirnya, tak tau mau berbuat apa. Ia gemeteran.
Tiba tiba dokter keluar dari ruang UGD dan langsung di serbu oleh yardi, degi dan edrik. wobby dan elgam masih menangis walaupun tak sederas tadi.
"Anak saya gimana dok?" tanya yardi.
Akhirnya ia mengakui bahwa zola adalah anaknya tapi sayangnya di saat nyawa zola sedang di ambang batas.
Sang dokter nampak menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Si Bungsu (END)
ContoBaca dan vote!! Jangan sider!! Follow juga akun aku .. ---- || Selesai || Kisah hidup sang bungsu ditengah Keabaian keluarganya.. Antara diinginkan dan tidak diinginkan.. Status sebagai anak perempuan satu-satunya tak lantas membuatnya di sayang...