Perih, namun syukurnya tiada henti. Sakit, namun senangnya lebih mendominasi. Kau peluk erat Shinichiro yang juga memelukmu di sofa, senyum-senyum tidak jelas, menduselkan kepala di leher Shinichiro, membuat pria itu tersenyum kegelian sembari menikmati acara televisi tabung sepanjang 30cm dan tinggi 25cm.
Siang ini kau begitu senang karena mendengar kabar dari seorang dokter, begitu pula dengan oleh-oleh dari dokter itu sendiri. Obat itu tidak enak, tetapi efeknya memang hebat. Jangan bilang sekarang kau mengeluh karena masih pusing dan mual sedikit. Jangan juga merutuki dokter yang pula memberi kabar buruk.
"Janin ibu [Name] lemah. Rentan dan besar resikonya keguguran."
"Shinichiro," kau pegang rahangnya, menarik dagu pria itu menatapmu, mengalihkan atensinya dari televisi.
"Apa, sayang?" senyum kau terima, hangat. Pesona pria tampan memang diperlukan dimasa kehamilan.
Matamu seletika mengelabu, menatap Shinichiro penuh makna untuk bersiap menjawab apa yang kau tanya. "Kalau aku keguguran bagaimana?"
"Kita buat lagi."
"Aku serius ...."
"Aku juga serius." Kali ini ucapan Shinichiro lebih yakin, diikuti dengan gerak tangannya yang lebih mengeratkanmu ke dalam pelukannya.
Kau penuh haru menatapnya. Menolak jawaban suamimu yang cukup mesum. "Kamu nggak sedih kalo aku keguguran?"
"Sedih, lah ...." Shinichiro raih sebelah pipimu. Tatapan kalian beradu sesaat, namun terasa cukup lama. Seolah memberi keberanian, agar kau tidak khawatir.
Perlahan Shinichiro mendekat, mendaratkan bibirnya penuh kelembutan mencium pipimu. Terasa begitu halus. Terasa penuh cinta. Terasa pula penuh makna pada setiap hembusan nafas, sel-sel kulit yang bertemu, dan embun basah karena uap nafas Shinichiro.
"Maka dari itu ..."
"... Kita jaga anak kita bersama."
Lisanmu tak lagi dapat bicara. Nada suara Shinichiro terdengar begitu meyakinkan, menepis banyak hal-hal menakutkan, memberi dan membuatmu merasa tenang. Kau peluk ia erat di atasmu, memejamkan mata menikmati seluruh rasa dan karsa dari ciuman Shinichiro.
Hinggi rasa lembut di pipi itu menghilang, merembet menuruni dagu hingga leher.
Chuu♡
Chuu♡
Chuu♡
"Shinichiro--"
Chuu♡
"G el i ..."
Chuu♡
Chuu♡
"Ahk--Haha ... Shinichiro ...."
Chuu♡
Chuu♡
--Cuap2 Watashi
Hi gengs! Gw sempet baca-baca drabble laen, dan ad mirip sama punya gw. Masih diem sih, karena ... yaudahlah ... nggak mirip semua (atau gw yang kepedean?). Kalo mirip semua baru gw tegor. Kalo lagi ada yang bilang malah gw yang ngikutin dia, gw tonyor pala lo.g (tonyor online)
Ini murni 100% Ide gw yah!