Bab 8

55 14 0
                                    

Satu pekan berlalu, dan di dalam waktu satu pekan terakhir Jisung terus mengabaikannya, bahkan hal itu membuat Minho rindu akan kehadiran sosok Jisung yang ia kenal.

Dirinya rindu berangkat sekolah bersama, rindu akan canda tawa, rindu berbincang ria, rindu pertengkaran yang sesaat, dan rindu semuanya walau itu baru berlalu satu pekan yang lalu.

Minho terus bertanya-tanya, apa salahnya? Mengapa Jisung terus saja menghindar?

Sejak hari itu.

Bahkan Jisung sama sekali tidak menatapnya, selalu menghempas jika Minho meraih tangannya ataupun merangkul pundaknya, ia juga sering berlalu begitu saja di saat Minho mengutarakan tanda tanya, seakan kehadiran Minho benar-benar tidak ada.

"Jisung!"

Jisung sempat menatap pada arah sumber suara, tetapi setelahnya ia membuang muka, memakai topi hitamnya rapat, dan menghempaskan tas selempangnya ke belakang, ia berniat berlalu pergi.

Saat itu semua pelajaran telah usai, Minho masih berdiri menatap punggung Jisung yang kehadirannya juga tengah berada di antara para murid yang berlalu lalang berjalan menuju arah pulang.

Tidak, satu pekan telah berlalu, ia tidak suka pada situasi yang seperti ini, Minho tidak ingin situasi yang menyebalkan ini terus berlangsung lama atau bahkan selamanya.

Sungguh, sama sekali ia tidak ingin.

Langkahnya berlari kecil menghampiri jejak langkah kaki Jisung, kemudian dirinya tak sengaja dengan keras meraih lengan itu, sesaat setelah Jisung berbalik, tanpa di sengaja lagi tangannya mendorong tubuh Jisung begitu saja.

Jisung sempat terhuyung ke belakang, rasanya Minho sedikit tidak mengontrol amarah yang hampir menguasai dalam dirinya.

"Mengapa kau seperti ini?!"

Sempat mengundang sedikit atensi dari murid yang berlalu lalang, bagaimana tidak, Minho berucap dengan nada yang tidak biasa. Namun, para murid lain tidak mempedulikan, lagipula ini sudah waktunya untuk pulang, akan terlalu kurang kerjaan jika mereka menyaksikan hal yang tidak penting menurut mereka, hingga suasana sekolah mulai menyepi, hanya ada kehadiran Minho dan Jisung disana.

"Kenapa?" kata Jisung, ia tidak menatap figur Minho yang jelas-jelas berdiri di hadapannya, Jisung hanya berdiri menaruh kedua tangan pada saku celana dan menatap arah yang berbeda.

"Kau, marah padaku?"

Terdengar Jisung berdecak kecil, dia tidak menjawab pertanyaan itu, dirinya hanya tersenyum miring.

"Bicaralah, setidaknya aku tahu apa salahku"

"Jis--"

"Aku menyukai mu!"

~~•••~~

Roller Coaster | MINSUNG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang