Tetap berlari tunggang langgang, Taehyun berusaha menyusul Beomgyu yang diseret oleh seorang wanita. Tubuhnya yang kecil, berdampak pada kekuatan larinya yang tak mampu menyusul Beomgyu.
Berakhir dia duduk terjongkok, dicumbu tanah depan rumah Beomgyu yang telah hangus lebur.
Ayahnya-Jungkook bergegas menghampiri, melihat anaknya yang bersimpuh pasrah penuh air mata.
"Setan kecil, kenapa menangis? Anak jantan harus kuat, ayo berdiri."
Taehyun menurut, membiarkan tubuhnya digendong sang ayah. Kemudian bertutur, "Kkyu, yah!! Kkyu dibawa perg-hiks gii... Kkyu, Bamkkyu pergi!!"
Jungkook sebisa mungkin menenangkan, seraya berpikir keras akan penyebab semua kejanggalan.
Dimulai dari terbakarnya rumah Beomgyu, ditambah anak itu yang dipaksa ikut pergi. Melihat anaknya yang nampak frustasi, teguhkan kalbunya akan Beomgyu yang nyata begitu berarti. Lantas, Jungkook mana mungkin hanya berdiam diri?
.
.
.Suasana apartemen Taehyun sedikit ramai, akan beberapa manusia yang sibuk mengangkuti barang. Beomgyu terus saja diam menunduk, tidak berani menatap mata rusa Tuan Jungkook. Berlindung dibalik bahu Taehyun, membuat sepasang ayah-anak disana menahan gelak tawa.
"Kenapa, Sayang? Itu ayah, tenanglah." Taehyun membujuk sekuat tenaga, supaya Beomgyu bersikap santai.
Jungkook ikut membantu, "Nak, ayo sini. Kau malu, ya?"
Tubuhnya perlahan menyembul, menampakkan diri dihadapan mereka berdua. "Tuan, tidak marah?"
"Untuk apa saya marah? Kau, kan, kesayangan anakku."
Gerakannya mendadak, surai hitamnya diusak kasar oleh Kang Jungkook. Huh, padahal sudah dia tata dengan susah payah.
"Sudah, yah. Beomgyu cemberut, tuh."
Yang paling tua menyengir, lantas tau diri berinisiatif pergi sebelum diusir.
"Nanti kalau butuh sesuatu, langsung ke kantor ayah saja. Hari ini ayah lembur, ayah pergi dulu. Kalian berdua jaga diri baik-baik."
.
.
.Semuanya telah dikemas rapi. Taehyun juga Beomgyu hendak berhijrah ke rumah yang lebih luas, mengingat mereka kini akan tinggal berdua. Apartemen lama Taehyun saja, masih belum cukup. Hingga setelah beberapa menit perjalanan, keduanya sampai pada tujuan.
Rasanya, Beomgyu ingin menangis saja. Bimbang akan berharsa atau nestapa, mendapati kebaikkan sebegini banyak dari seorang pemuda.
"Eng, apa Taehyun tidak keberatan? Ah, maksudku, kita hanya sebatas teman.. Taehyun mengerti itu, kan? Aku rasa setidaknya kita bisa berbagi biaya list-"
Taehyun berhenti sejenak, menaruh kembali rak sepatu yang tadinya akan ia angkut ke belakang rumah. Peluh yang membanjiri tubuhnya semakin banyak, hingga baju tanpa lengannya melekat penuh dengan tubuh.
Agaknya, kata 'teman' yang Beomgyu lontarkan cukup menyadarkan. Kang Taehyun, harus segera memilikinya-atau bahkan sesungguhnya ia telah memiliki Beomgyu dengan atau tanpa disadari.
"Sudah mengomelnya, manis? Nanti, kita bicarakan ini nanti, ya? Sekarang aku harus membereskan rumah baru kita terlebih dahulu. Kau, cukup duduk diam di sofa. Setelah semuanya selesai, baru kau boleh membantuku menyapu juga mengepel lantai. Jangan macam-macam, atau aku akan marah."
Sebenarnya Beomgyu juga tidak paham, mengapa setiap Taehyun beri ultimatum, mendadak saja Beomgyu tunduk.
Ah, ini menjemukan, Beomgyu sudah terbiasa bekerja ringan. Dia juga tentu gatal sekali ingin membantu Taehyun. Tapi, wajah dingin Taehyun saat pertama kali menyeretnya ke apartemen, bikin nyalinya menciut kembali. Itu menyeramkan, sungguh. Berakhir Beomgyu mau tidak mau menurut saja.
.
.
.Hidupnya dengan sang bibi melampaui diksi sengsara, Beomgyu pikir ia ada satu tingkat dari kata itu.
Selain diperas habis-habisan, ia juga selalu dihadiahi hinaan verbal. Disebut cantik, bahkan nyaris dilecehkan sang paman-suami dari bibinya. Sebenarnya ia juga ragu, apa benar itu bibinya? Sanak saudaranya?
Untung saja kala itu Jungkook datang bertamu tepat waktu, sehingga buru-buru Beomgyu melarikan diri.
Yang secara kebetulan atau tidak, pulang dari melarikan diri, Beomgyu mendapati pamannya itu mati dengan segelas alkohol terpatri. Membuatnya berspekulasi, bahwa pamannya mati bunuh diri. Menenggak alkohol yang malnutrisi, pula dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Masih belum menyadari, bahwa adanya campur tangan dari Kang Jungkook.
Kini, hanya satu yang perlu diselidiki. Penyebab hangusnya rumah Beomgyu, masih ia cari.
[]
Segini dulu, besok nanti up lagi agak panjangan. Sekarang mataku udah 5 watt, ppabang..
KAMU SEDANG MEMBACA
{Milk Coolies}
RomanceKebungahan melanda atmanya, saat Kang Taehyun kembali bertemu dengan Choi Beomgyu. Setelah menunggu, sekian lama.