Jika ada ruangan tertutup yang aman, Taehyun ingin bersembunyi dari ayahnya seumur hidup.
Jungkook langsung mencecarnya dengan ejekan lelaki kelebihan hormon setelah ia bangun, sungguh Taehyun sendiri malu bukan main. Apalagi, ia habis membuat Beomgyu kesal sebelumnya.
"Pantas saja Beomgyu mengira aku hanya menjadikannya sebagai alat pemuas nafsu. Kau memang seorang bajingan, Kang Taehyun."
Mengerti akan isi kepala anaknya, Jungkook menepuk paha Taehyun dari balik selimut. "Sudahlah, yang terpenting Beomgyu masih sudi tinggal bersamamu. Nanti akan ayah panggil dia untuk membawakanmu makanan kesini. Ayah buru-buru."
"Kemana?"
"Kau punya projek dengan wanita yang sempat Beomgyu cemburui, kalau kau lupa. Kau sakit, dan Ayah harus menggantikanmu. Akan rumit kalau harus kusuruh Hueningkai yang menggantikanmu. Benar, tuan muda yang terhormat?"
Taehyun mendengus kasar, lantas menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
.
.
."Buka mulutnya, Taehyun."
Tidak ada lagi panggilan gemas, yang ada hanya Beomgyu yang fokus menyuapi Taehyun dan memastikan lelaki yang sedang sakit itu menghabiskan makanannya. Taehyun benci rumah sakit, sehingga dia terpaksa harus di rawat jalan sembari di infus di rumah.
"Kau marah, ya?"
Beomgyu berhenti sejenak, lantas membersihkan bekas bubur yang mengotori sudut bibir Taehyun dengan tisu.
"Tidak. Kalau aku tidak begini, pasti makananmu tidak akan habis. Ayo, cepat habiskan."
Wajah merengut Taehyun sebenarnya agak membuat Beomgyu Iba, tetapi ia harus tegas dan membuat Taehyun menurut padanya.
"Maaf, gara-gara aku, kau jadi demam begini."
Taehyun menggenggam jemari Beomgyu yang sedang menyuapinya lembut, "Kau ini, kapan ya tidak pernah menyalahkan diri sendiri? Apa kau tidak lelah?"
Beomgyu hendak protes ketika mangkuk bubur tersebut di ambil oleh Taehyun, lalu diletakkan di nakas dekat kasur. Merengkuh Beomgyu dan menghadapkan wajahnya ke perut pemuda itu.
"Taehyunie, Beomgyu tidak tahu.. Apa Beomgyu bisa percaya kepada Taehyunie, seutuhnya?"
Ia refleks bertanya, ingin kembali memastikan sebagai apa entitas dirinya untuk Taehyun.
"Kau hanya perlu percaya apa yang mau kau percayai, jangan memaksakan diri, sayang."
Beomgyu ikut berbaring di samping Taehyun, menyibak poni lelaki itu yang lepek akibat keringat. "Hm.. Cepat sembuh, Taehyun."
.
.
.Hueningkai menutup kembali pintu kamar itu, lantas meletakkan keranjang buah yang tadi disuruh dihantarkan oleh Tuan Jungkook untuk Taehyun dan Beomgyu di depan pintu kamar.
"Haloo, Tuan Jungkook? Ya, saya sudah sampai. Mereka sedang tidur, ya. Baik, kalau begitu saya langsung kesana."
Menghela nafas berat, Hueningkai mengusap boneka beruang yang tadinya ia bawa untuk diberikan kepada Beomgyu.
"Aku rasa, berjuang pun tidak ada artinya. Semoga kalian bahagia selalu."
.
.
.Anggap aja bonus kecil, hehehe..

KAMU SEDANG MEMBACA
{Milk Coolies}
RomantikKebungahan melanda atmanya, saat Kang Taehyun kembali bertemu dengan Choi Beomgyu. Setelah menunggu, sekian lama.