Bagian Enam

404 47 16
                                    

Warn, 🔞🔞🔞🔞
Lemon asem ditambah jeruk kecut, pokonya smutt.

Masih dalam keadaan memunggungi, Beomgyu memastikan jika Taehyun sudah sepenuhnya terlelap di belakangnya. Sofa di luar memang agak lebih luas daripada sofa di kamar, meski begitu Beomgyu merasa sempit karna tubuhnya benar benar dihimpit lengan yang lebih muda. Ia terbangun akibat kerongkongannya haus luar biasa, jadi Ia mencoba bangkit dengan menggoyangkan tubuh. Namun, tiba-tiba sesuatu yang keras dari arah belakang nampak mengenai bagian pantatnya.

Beomgyu tidak bodoh, mengetahui Taehyun sedang 'bermimpi basah' yang pernah ia pelajari semasa sekolah dulu. Percis, keringat dingin melumuri sekujur tubuh pemuda itu, dengan batang kemaluannya yang menegak di balik celana. Beomgyu terkikik geli, sebab merasakan gesekan dari ereksi yang lebih muda pada pantatnya. Sejenak, ia melupakan kekesalannya pada Taehyun. Lantas mulai mencium kecil pipi pria itu, setelahnya ia berbalik badan supaya berhadapan langsung dengan Taehyun yang semi mengigau.

"Aahh, Gyuiee.."

Bibir Beomgyu berkedut malu menahan senyum, "Kamu betulan punya otak selangkangan, ya?"

Dia pun bingung, apakah itu sebuah cacian atau pujian? Entahlah, yang pasti Beomgyu sekarang merasa aneh. Bertambah tersipu ketika melihat kejantanan miliknya ikut menegak juga, tanpa sengaja bersentuhan dengan milik Taehyun.

Dia terbangun seketika, menyadari segala sensasi dalam mimpinya terasa nyata. Dan Taehyun langsung mendekap Beomgyu ketika sadar bahwa ia hanya bermimpi. Merasa celana miliknya agak basah, Taehyun segera terduduk disamping Beomgyu.

"Aku tidak menyakitimu, kan? Oh, Gyuie.. Kau tegang?"

Sial, jika begini Taehyun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mata sayu Beomgyu juga seakan memprovokasinya untuk berbuat lebih jauh.

"Taehyun... maaf, aku ikut terbawa suasana ta-"

Mengabaikan ucapan Beomgyu yang terpotong, Taehyun buru-buru melumat bibir kenyal itu brutal. Tak ingin membuang waktu lagi.

"Haruskah kita?," bisik Taehyun parau, bibirnya dia dekatkan pada telinga yang lebih tua.

Beomgyu terperanjat akibatnya, namun buru-buru menyesuaikan diri dengan sentuhan-sentuhan Taehyun pada seluruh area sensitif nya.

Beomgyu memiringkan kepala sejenak, "Kalau Taehyun mau, lakukan saja."

Taehyun jelas tersenyum bangga, lantas mengusak hidung keduanya gemas sebelum ia mulai membuka seluruh pakaian Beomgyu.

Benar saja, milik Beomgyu tidak kalah tegangnya dengan miliknya. Taehyun berfikir, jika ia mungkin memang sangat liar tadi ketika bermimpi.

Kali ini, Beomgyu sudah tidak lagi tersipu malu macam insiden persetubuhan pertama mereka yang agak berantakan. Kini, segalanya terasa otomatis. Badan Beomgyu mulai meliuk mengikuti irama sentuhan Taehyun. Ketika Taehyun mengoral penis Beomgyu, pinggang Beomgyu akan bergerak terkoordinasi agar penisnya itu terstimulasi lebih. Lalu, ketika Taehyun mengulum putingnya dan menggaruknya, Beomgyu juga tak kalah diam-semakin mencondongkan dadanya kearah Taehyun. Seakan, ia tak ingin Taehyun berhenti mencumbu tubuhnya bak seorang kucing di musim kawin.

Masih setia dengan mengulum puting sebelah kiri Beomgyu, suara "Ah, ah, ah" itu semakin nyaring ketika mulut Taehyun turun ke arah pusar. Perlahan, tangannya melebarkan paha Beomgyu hingga mulutnya berhenti tepat di depan lubang krisannya dan menjilatinya sensual. Beomgyu tidak berhenti mendesah keras, "Ahh, Taehyun, geli.. Jangan diji-ahh.."

Jelas Taehyun tidak mengindahkan larangan itu, justru ia semakin membuat kaki Beomgyu mengangkang lebar, dan menaruh kedua tungkai itu bersandar pada bahunya.

{Milk Coolies}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang