sebelas

1.5K 119 3
                                    

Jangan lupa follow sebelum membaca


Next

SELAMAT MEMBACA<3

_o0o_


"Sepertinya kau sudah siap untuk mati"

Tekannya sebuah pisau yang sedang ia bawa di tangan seorang yang sedang berbaring di bawah lantai,

Dengan luka sayatan di seluruh tubuh nya, terlihat juga genangan darah di mana mana. Sayang nya dia masih  bernafas

"Sa-saya mohon ham-hampuni s-saya Tu-tuan "

Berdiri dari jongkok nya, barjalan kearah sofa single yang ada di sudut ruangan tersebut, duduk sembari menaikan kaki kanan menaruh di atas kaki kiri.

"Hm gimana yaa, Felix ku maaf kan saja atau tidak?"

Sedang kan pria yang di sebut Felix itu menjawab sembari melihat ke arah seorang yang terbaring di lantai yang keras itu

"Saya ikuti apa mau tuan saja"

Seorang yang di sebut tuan itu mendelik kearah sang ajudan yang bisa di sebut tangan kanan nya selama beberapa tahun itu

"Ck.. Bosan tau, denger itu terus yang kau ucap kan setiap kali aku bertanya, ga ada jawaban lain apa misal nya... Mati gitu!" ucap nya enteng

"Maaf tuan, lain kali akan saya perbaiki ucapan saya"

Menganggukn kepala seiring dengan suara ringisan kesakitan yang terdengar sedari tadi, tapi tidak dihiraukan oleh mereka berdua yang sedang sibuk dengan dunia mereka masing masing.

Sedang kan orang yang terbaring di bawah itu sudah tidak kuat untuk menahan rasa sakit yang di berikan orang di depannya ini,

Ia pun mencoba untuk memanggil nya dengan sisa tenaga yang ia miliki

"T-tuan"

"Suttt.. Diam aku tak menyuruh mu untuk bicara, kalau kau bicara lagi ku potong lidah mu itu!"

Ia pun menutup mulut nya tak berani berbicara, atau pun mengeluarkan suara ringisan yang biasa ia ringiskan.

Tapi untuk kali ini ia terlalu takut untuk melakukan nya, tapi ini demi hidup nya apa pun akan ia lakukan selama ia masih bisa hidup.

"Tuan t-tolong maaf kan s-saya, lagi p-pula apa yang telah s-saya lakukan t-tuan"

Mohon nya sambil bersujut di hadapn seorang itu, berharap-harap agar ia bisa bebas dari tempat mengerikan ini dan ia tak akan pernah memasuki nya lagi

Sedangkan seorang yang duduk di sofa itu tengah memikirkan nasib pria tua di depannya ini

Kenapa pria tua? Ia bilang sih karena dia sudah tua kalau ia kan masih muda, bukan bermaksud sombong tapi emang itu kenyataan nya! Jadi terima saja kawan haha

"Hmm.. Baik kau ku maaf kan tapi dengan satu syarat!"

"Baik tuan akan saya lakukan apa pun itu"

"Apa pun"senyum miring terlihat di bibir nya yang sangat kisslebel itu

"I-iya tuan "

"Okay .. Dan aku akan menjawab pertanyaan mu, tentang mengapa kau berada di sini"

Merubah posisi duduk nya menjadi kedua tangan di satukan dengan bertumpu di paha nya. Mendekat kan wajah nya sedikit kearah si pria tua tersebut

"Pertama. Mencuri uang perusahaan, atau kita sebut saja korupsi!" Tersenyum miring melihat nya perlahan gemeteran

"Kedua. " menggerakan tangan berbentuk angka dua  "Menjual informasi perusahaan kepada saingan bisnis dengan suka rela !" tekan nya

ITHIHASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang