〖 Part 04 〗

598 83 10
                                    

Beomgyu membuka matanya perlahan. Penglihatannya yang kabur perlahan menghilang dan menjadi jelas. Yang ia lihat saat ini adalah keadaan ruang tamu yang berantakan. Dan yang ia rasakan adalah pening di kepalanya. Ia bahkan merasa bahwa tubuhnya lemas karenanya.

Ia mengusap mukanya lembut, mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Karena yang bisa ia ingat hanya Taehyun yang datang sembari membawa satu dus minum beralkohol tinggi, lalu keduanya minum, dan setelahnya hilang begitu saja. Seperti ada yang menghipnotisnya untuk melupakan kejadian saat ia mabuk.

Tak lama, ia merasa kepalanya sudah lebih baik. Ia pun mencoba untuk bangun dari entah apa yang sedang menjadi alasnya tidur ini. Namun tak berselang lama, ia merasakan sesuatu di pinggangnya. Itu terasa hangat dan membuatnya menoleh seketika.

Itu Taehyun, lengannya sedang memeluk erat pinggang miliknya. Dan Taehyun, dia, dia tidak memakai baju sama sekali.

Beomgyu sontak melompat karena terkejut. Namun tak lama ia mendapati dirinya pun telanjang bulat, sama seperti Taehyun.

Dan yang ada dalam benak Beomgyu saat ini hanyalah...

'Apa-apaan? Gue gak gituan sama babu gue kan? Gak mungkin dong?! Ye kan?!' Meski bukti sudah ada di depan mata, namun batinnya tetap menolak semuanya.

'Gak mungkin... kan?'

Tanpa ia sadari, ia terus-menerus menatap wajah sang sahabat yang masih tertidur itu. Ia hanya bisa terdiam dan bingung, apa ini benar-benar terjadi? Jika iya, maka Taehyun harus bertanggung jawab atas segalanya nanti.

Tapi jika tidak, ia akan bersyukur sangat keras. Tapi maksud dari semua ini apa?

Meski ia tau betul bahwa ia dan Taehyun melakukan itu semalam, meski ia tak ingat satu kepingan ingatan pun. Tapi Beomgyu tidak ingin seperti itu, ia memang mencintai dan menyayangi Taehyun, tapi sebagai seorang sahabat bukan sebagai orang yang terkasihinya.

Setelah bertarung dengan dirinya sendiri, ia pun memilih untuk beranjak dari sana dan pergi membersihkan tubuhnya dan juga ruang tamu miliknya.

⋆ ♡ *┈┈┈┈Young Marriage ┈┈┈┈* ♡ ⋆

Sudah sore hari, namun Taehyun masih belum bangun. Apa dia koma?

Beomgyu pun beranjak dan mendekati Taehyun yang berada di atas kasur miliknya. Omong-omong, tadi pagi Beomgyu juga sudah membersihkan Taehyun, sekalian katanya dan juga agar Taehyun tidak terkejut di saat terbangun dengan keadaan seperti itu.

"Tae" panggilnya sembari menggoyangkan tubuhnya.

"Tae~" lagi, namun tidak ada jawaban. Mungkin masih bersenang-senang di alam mimpinya.

"BANGUN ANJING!!!" Taehyun tetap tidak bangun. Astaga, kebo banget.

Beomgyu pun menyerah dan memilih untuk pergi dari kamarnya. Di saat berbalik, ia merasakan pergelangan tangannya menghangat, ia sontak menoleh dan mendapati Taehyun yang menggenggamnya itu.

"Temenin, pusing" ucapnya lirih. Beomgyu yang merasa prihatin pun memilih ikut tertidur di samping Taehyun.

Taehyun sontak memeluk pinggang Beomgyu, sementara Beomgyu sendiri memeluk leher milik Taehyun karena terkejut. Muka keduanya pun saling berhadapan, namun hanya Beomgyu yang bisa melihatnya karena Taehyun masih menutup matanya.

"Wangi"

"...Ya?"

"Pusing"

"Pusing?" Taehyun mengangguk dan setelahnya, ia menarik tubuh Beomgyu agar kedua badan mereka menempel. Lebih menempel dari sebelumnya. Taehyun menyimpan mukanya pada ceruk leher milik Beomgyu, membuat napas hangat Taehyun semakin terasa dan Beomgyu yang menahan napasnya.

Marriage at YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang