"Aku hamli Tae."
Kata-kata yang membuat Taehyun terdiam kaku. Tidak mengerti serta kebingungan atas apa yang Beomgyu ucapkan itu. "Kamu... hamil...?" ucapnya bertanya, masih kebingungan.
Beomgyu mengnagguk, ingin mendongak untuk menatap kedua netra milik Taehyun, tapi ia masih belum berani. Mentalnya belum siap untuk ini semua.
"T-tapi kamu cowok, Gyu." Ucap Taehyun. ia benar-benar kebingungan. Kenapa Beomgyu bisa hamil? Dia kan cowok, apa dia cowok bukan tulen?
Mendengar hal itu, Beomgyu mengulum bibirnya, ternyata memang benar jika Taehyun tidak akan menerima kenyataan ini. Ini yang ia takutkan sedari dulu. Bahwa Taehyun tidak tau jika ada seorang lelaki yang bisa memiliki rahim. Sekarang, gimana caranya dia yakinin Taehyun coba?
Tiba-tiba, Taehyun memegang erat kedua bahu milik Beomgyu, membuat Beomgyu sontak mendongak dan menatap Taehyun terkejut. "Kamu jangan bohong, Gyu. Mana bisa cowok hamil!" ucapnya, sedikit membentak.
Hal itu kembali membuat Beomgyu ketakutan, ia pun menundukkan kembali kepalanya. Matanya kembali memanas karena menahan air matanya, kedua tangannya pun kini mulai memeluk erat perutnya.
Tak mendapat jawaban, Taehyun pun pergi begitu saja dari rumah milik Beomgyu, entah kemana. Meninggalkan Beomgyu sendiri di dalam rumahnya. Dan karena hal itu, ia merasa ketakutan setengah mati. Ia mengambil ponselnya dan menelepon Jeongin, Ayen. "H-halo..." lirihnya.
"Halo, kenapa Gyu?"
"T-temenin..." lirih Beomgyu lagi, merengek. Setelahnya, ia pun terisak karena tak kuasa menahan tangisnya.
"Gyu? Gyu, kamu kenapa?"
"Temenin..." ucap Beomgyu lagi.
"I-iya, iya, bentar, aku otw. Tunggu bentar! Jangan kemana-mana!"
Telepon pun ditutup sepihak dari sana. Baru saja hal itu terjadi, pintu rumahnya tiba-tiba terbuka. Beomgyu kira itu adalah Jeongin, tapi ternyata itu adalah Taehyun. tubuhnya sontak terbujur kaku ditempatnya duduk.
Taehyun pun mendekati Beomgyu, lalu menyerahkan sekantong keresek berwarna hitam kearah sahabatnya yang tengah terduduk. "Aku gak tau kenapa kamu bisa hamil, padahal kamu cowok, besok pagi-pagi, cek pake ini." Ucapnya, dan karena Beomgyu tak menerima kantong keresek, ia pun menyimpannya di sebelah Beomgyu. "Mau makan apa?" tanyanya lagi, namun lagi dan lagi, tak ada jawaban dari Beomgyu.
⋆ ♡ *┈┈┈┈﹤Young ♡ Marriage﹥ ┈┈┈┈* ♡ ⋆
Brak!
"BEOMGYU!" teriak Jeongin setelah ia mendobrak pintu rumah milik Beomgyu. Tak lama, ada seseorang yang mendekatinya, ternyata itu Taehyun. jeongin pun langsung mendekati Taehyun. "Beomgyu mana Tae?!" tanyanya panik. Belum Taehyun menjawab, tiba-tiba ada suara rengekan yang memanggil namanya. "A-Ayeen~" Jeongin pun langsung saja berlari menuju Beomgyu yang tengah duduk di sofa ruang tamu itu. ia memeluknya erat. Membiarkan Beomgyu menangis dalam pelukannya.
Taehyun sendiri kembali ke dapur, ia sebelumnya berada di dapur sedang mencuci piring bekas yang telah mereka gunakan sebelumnya. Ia hanya tinggal membasuk piring-piring kotor itu, dan lalu pergi menuju ruang tamu untuk menonton TV. Baru saja ia duduk, ia mendapati Beomgyu yang sudah tenang.
"Tae, Gyu kenapa?" tanya Jeongin berbisik.
Taehyun terdiam sebentar, "Lo percaya kalau sekarang ada cowok yang punya rahim?" jawabnya, dijawab dengan pertanyaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage at Young
FanfictionBerceritakan sepasang sahabat, tetangga, yang harus menikah muda karena kesalahan keduanya sendiri. Di masa pandemi ini, di saat sesi sekolah online dan di saat segalanya ketergantungan pada gadget dan berlindung pada rumah. Warn & Info! • BXB/GAY/Y...