Setelah adegan mengharukan kemarin, mana Beomgyu yang nangisnya dipeluk Taehyun, Taehyun masih kebingungan pada si manisnya ini. Ia sudah menenangkannya, lalu bertanya di saat Beomgyu sudah benar-benar tenang. Namun tetap saja si manis ini terdiam.
Mengenai sekolahnya yang akan dilaksanakan secara luring itu sudah ada pemberitahuannya. Saat pagi hari tadi, ada pengumuman bahwa seklah secara luring akan dilaksanakan hari ini. Dengan ketentuan yang berlaku tentunya. Salah satu ketentuannya tersebut adalah jam pembelajaran yang berbeda sesuai absen. Dan sayangnya, Taehyun dan Beomgyu berbeda jadwal.
Dan dikarenakan Beomgyu yang masih dalam keadaan seperti ini, Taehyun pun meminta izin pada sang wali kelas untuk tidak masuk selama sisa hari pada minggu ini. Hari ini hari rabu, jadi dia izin tiga hari. Sang wali kelas pun menyetujuinya, kebetulan juga banyak murid yang belum bisa mengikuti mata pembelajaran secara luring ini, mana dadakan lagi.
Taehyun sekarang sedang berada di dapur. Sedang membuat sarapan, yang sebenarnya dia gak pernah masak sama sekali. Semoga hasilnya memuaskan di mulut Beomgyu aja si harapannya. Setelah selesai, ia menata makanan-makanan secara apik di atas meja makan. Keliatannya sih enak, gak tau rasanya.
Taehyun pun kini pergi menuju kamar milik Beomgyu. Ingin memanggilnya untuk mengajaknya sarapan, namun ia malah menemukan sang sahabatnya itu kini tengah berkaca sembari menggunakan pakaian-pakaian yang besar. Kebesaran malah.
Itu membuat Taehyun terkekeh sedikit, ngapain coba? Pikirnya. Mana si Beomgyu megang-megang perutnya kek bumil lagi. Ia pun mendekatinya lalu menepuk pundaknya dan membuatnya menoleh terkejut. "Ayo makan." Ajaknya dengan nada lembut.
Beomgyu pun mengangguk Cepat karena malu dan gugup. Wajahnya memerah padam di saat ia melihat Taehyun itu. sempat berharap jika Taehyun tidak melihat apa yang sedang ia lakukan barusan, tapi apa boleh buat, mana sempat keburu telat.
Beomgyu pun melepas pakaian kebesaran yang entah milik siapa. Karena seingatnya, ia tak pernah memiliki pakaian itu, ibunya juga nggak punya, tapi anehnya ada di lemari dia. Tak memikirkan panjang tentang persoalan milik siapa pakaian ini, ia pun menggantinya dengan pakaian yang lain. Yang lebih biasa.
Ia kini berjalan mengekori Taehyun, dengan lambat, pelan, lemah lembut, malu dan gugup. Taehyun sendiri sudah menyadari keberadaan sahabatnya itu. Namun ia tak memperdulikannya, toh dia mau makan.
"M-masak apa?" tanya Beomgyu tiba-tiba.
Pertanyaan itu cukup membuat Taehyun terkejut. Ia menoleh ke belakang dan menatap Beomgyu. Kata-kata pertama yang dilontarkan oleh Beomgyu dari kemarin. Seperti melihat anak bayi yang baru lahir dan baru bisa berkata-kata. Dan kata-kata itu yang Taehyun rindu. Keberisikannya, nada jengkel, nada senang, semuanya Taehyun suka. "A-apa? Kamu ngomong apa?" ucap Taehyun bertanya dengan sengaja. Hanya ingin mendengar sahabatnya ini berbicara kembali. Ia pun menolehkan kepalanya ke belakang sedikit saat berbicara.
"Masak apa." Ucap Beomgyu lagi, kini lebih keras. Meski masih terbilang kecil, tapi sudah cukup terdengar.
Meski begitu, Taehyun masih ingin main-main. Gemes gak sih kalau liat Beomgyu marah atau kesel? Taehyun sih gemes. "Hm? Apaan? Masih gak kedengeran?" ucapnya sembari mencoba menahan tawanya.
Karena Taehyun yang berbicara tanpa melihat kebelakang, ia pun dapat mendengar Beomgyu berdecak. "Ih!" gerutunya pelan, membuat Taehyun terkekeh. "Masak apa?" tanya Beomgyu lagi, namun kini semi berteriak. Tanpa ia sadari, suara yang ia keluarkan sungguh menggemaskan.
Taehyun ingin tertawa, pengen banget. Tapi gak mau. Ia pun ber oh ria. "Liat aja nanti." Jawabnya, membuat Beomgyu yang mendengarnya kesal.
⋆ ♡ *┈┈┈┈﹤Young ♡ Marriage﹥ ┈┈┈┈* ♡ ⋆

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage at Young
FanfictionBerceritakan sepasang sahabat, tetangga, yang harus menikah muda karena kesalahan keduanya sendiri. Di masa pandemi ini, di saat sesi sekolah online dan di saat segalanya ketergantungan pada gadget dan berlindung pada rumah. Warn & Info! • BXB/GAY/Y...