ALCLA | 1

4 1 0
                                    

happy reading bestie<3

🌵

Bel istirahat berbunyi.

"Akhirnya istirahat juga, pening pala Ia daritadi ngerjain soal sebanyak ini" ucap Tania kepada Alesha.

"Biasa aja" jawab Alesha

"Dih, lu kan pinter makanya biasa aja. Yuk ke kantin!" ajak Tania yang diberi gelengan oleh Alesha.

"Ih kenapa? ayo Cla, Ia tau Cla laper kan?" tanya Tania yang langsung menarik pergelangan tangan Alesha.

Alesha hanya pasrah dan berjalan dengan Tania ke kantin.

"Cla mau pesen apa biar Ia pesenin?" ucap Tania.

"Nasi goreng sama jus lemon aja" jawab Alesha.

"Okei, tunggu disini ya!" Tania lalu pergi ke stand makanan untuk memesan.

Disisi lain, ada yang sedang memperhatikan Alesha dari pintu masuk kantin. Siapa lagi kalau bukan Alvino dan kedua temannya.

"Ayo ah Al masuk, gua udah laper ini" ucap Gibran teman Alvino.

Gibran Nicholas Adijaya, teman sebangku Alvino yang terkenal dengan julukan sad boy. Kenapa sad boy? padahal cewe Gibran banyak kan? nanti kalian juga tau.

"Iya gua juga udah laper babi ngapain sih berhenti didepan pintu gini" ucap Dylan teman Alvino dan Gibran.

Dylan Putra Garendra, namanya tidak asing? betul banget. Dylan adalah kakak Tania, mereka berdua kembar. Dylan juga tak kalah bobrok nya dengan Tania tapi dia cowo yang dingin.

"Bacot kalian ah. Yuk duduk disana!" Alvino mengajak mereka duduk bersama Alesha dan Tania.

"Hai cantik" ucap Alvino.

"Iya iya makasih gua emang cantik kok" ucap Tania kepedean.

"Gua nyapa Alesha bukan lu bego" jawab Alvino yang dibalas tatapan sinis oleh Tania.

"Iya adek abang mah cantik ututututu" ucap Dylan.

"Pasti ada maunya kan lu?" jawab Tania sinis.

"Gak" jawab Dylan singkat.

"Dih so cuek sama adek sendiri" ucap Tania.

"Kalian sodara?" tanya Alesha singkat.

"Iya Tania adek gua, kita kembar tapi muka kita beda kan? jelas beda orang Tania anak pungut HAHAHAHA" jawab Dylan dengan tertawanya.

"Gua aduin mama lo bang" ancam Tania yang tak diperdulikan oleh Dylan.

"Udahlah babi, gak capek apa ribut mulu" ucap Gibran yang sudah muak tiap hari melihat anak kembar itu ribut.

"DIEM ANJING" ucap Alvino

Setelah itu mereka berlima menyelesaikan kegiatan makan mereka hingga habis.

Bel berbunyi dan mereka kembali ke kelas untuk kembali melanjutkan pembelajaran.

🪐🪐🪐

"Huh, cape banget harus beradaptasi sama lingkungan baru lagi. Apalagi harus satu kelas sama cowo rese" keluh Alesha saat mengendarai mobilnya menjauhi pekarangan sekolah.

Alesha tidak langsung pulang, melainkan dia mampir dulu ke cafe favorit nya Cafe Peachy.

Alesha sangat suka sendiri dan menurut dia itu lebih menenangkan. Bisa disebut juga Authophile atau orang yang menyukai kesendirian.

Ya walaupun Cafe tersebut ramai tetapi Alesha tak menghiraukan itu, dia menikmati kopi kesukaan dia dan lebih memilih membaca novel seperti biasanya saat dia di Cafe.

1 jam

2 jam

Waktu menunjukkan pukul 18.30 dan Alesha sedang melajukan mobilnya menuju kediaman Mahendra.

"Assalamualaikum" ucap Alesha saat memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam sayang, kamu udah pulang? gimana sekolahnya?" jawab Gina, bunda Alesha.

"B aja" jawab Alesha singkat.

"Kenapa baru pulang? kemana aja kamu? jangan sampai kamu buat masalah di sekolah baru kamu atau ayah akan memindahkan kamu ke luar negeri" ucap Fandi, ayah Alesha.

Fandi kembali bersuara saat Ia melihat tidak ada jawaban dari gadisnya.

"Jawab Alesha, bisa ngomong kan kamu!" bentak Fandi.

"Gua bukan Alesha, gua Cla. Alesha yang dulu udah gak ada dan sekarang cuma ada Cla, C - L - A Cla. Paham?" jawab Alesha datar, lalu berjalan menuju kamarnya.

"Mau kemana kamu, ayah sedang bicara kenapa malah pergi. Dasar anak kurangajar" ucap Fandi murka.

Gadis kecilnya yang dulu sangat ceria sekarang telah berganti menjadi gadis yang dingin dan jarang meluangkan waktu berkumpul bersamanya.

Dan itu disebabkan oleh Ayahnya sendiri, dengan didikan dia, membuat Alesha yang dulu menjadi perempuan yang ceria dan gemar memberikan senyuman tiap harinya sekarang menjadi gadis dingin dan jarang tersenyum. Bahkan Fandi lupa kapan terakhir gadis kecilnya itu tersenyum kepadanya.

"Bun, Ayah udah salah ya didik Alesha selama ini?" tanya Fandi pada Gina, istrinya.

Hanya suasana hening di ruang keluarga itu. Gina tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan suaminya itu. Gina kecewa pada suaminya dan juga pada dirinya sendiri.

"Bun, maafin Ayah ya" ucap Fandi lalu memeluk Gina.

Gina menangis dipelukan Fandi, lalu Fandi menenangkan istrinya itu.

"Maafin ayah, ayah gak maksut..." ucap Fandi dengan menjeda ucapannya.

Mereka begitu berat menerima semua ini.

TBC

Jujur ini mah masih belum jelas mau gimana alurnya, tapi Au bakal lanjutin cerita sesuai imajinasi Au ya semoga kalian suka.

Oiya kalian mau cerita ini sad ending apa happy ending nih?

Sad ending👉🏻

Happy ending👉🏻

Au bakal bikin cerita ini semenarik mungkin walau sekarang Au belum punya pembaca.

ALCLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang