PROLOG

109 87 80
                                    


"Teh, Teteh beneran mau nikah?"

"Iya, emang kenapa?"

"Kok mendadak sih?"

"Engga kok."

"Emang calonnya siapa?"

"Masih rahasia. Nanti kalau sebar undangan, pasti kamu bakalan tau siapa orangnya."

"Jangan main rahasia-rahasiaan dong!"

"Nanti juga kamu bakalan tau kok, Sya."

"Teteh mah gitu." Firsya merenggut pura-pura ngambek.

"Biarin. Wleeee," ledek Reina sambil menjulurkan lidahnya.

"Jangan-jangan orangnya, yang diam-diam Teteh doa kan di sepertiga malam itu ya?"

"So tau kamu."

"Ih, Firsya kan kepo."

"Anak kecil gak boleh kepo!"

"Kita kan cuma beda dua tahun, Teh."

"Tetap saja, kamu itu masih kecil."

"Iya apa, yang udah kepala dua mah, beda. Sombong bat lagi."

"Biarin, udah sana, pergi!"

"Teteh jahat, ngusir Firsya." Lagi-lagi Firsya cemberut.

Firsya tahu itu hanya bercanda, ia pun memilih pergi menjauh dari sepupu jauhnya itu.

"Teteh cuma bercanda, Sya."

"Iya tau kok," teriak Firsya yang sudah mulai menjauh.

Kira-kira siapa ya? yang akan menikahi Reina.

Apakah benar orang yang selama ini dikagumi Reina?

Atau orang lain yang akan jatuh cinta pada Reina?

Apakah orang yang dikagumi Reina, memiliki rasa yang sama?

Apa mungkin Reina ditakdirkan untuk menikah muda?

Jika mungkin, apakah akan ada orang yang tersakiti?

🍃🍃🍃

Yang penasaran, tunggu dulu yaa..

Aku bakalan lanjut kok..

Ini hanya Prolognya aja ya..

Gimana Prolognya?

Tertarik untuk baca kelanjutannya ga?

Next?

Avoid TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang