2. Bermain

87 77 99
                                    

#SelamatMembaca

~🍃🍃🍃~

Bermain di waktu kecil dengan teman memang boleh tapi jangan bermain dengan perasaan saat sudah besarnya. Berat euy~

~🍃🍃🍃~

"Lari! Woy! Larii!!"

"Heh! Feri! Lari, Fer!"

"Iyaa.. ini gue lagi lari!"

"Gak kena, wleee." Reina meledek Rafqi yang sedang mengejarnya.

"Okeh, pasti kena! Tunggu aja!" Tegas Rafqi dengan wajah datarnya.

"Gak akan kena, wlee." Reina terus berlari karena terus dikejar oleh Rafqi.

"Tunggu aja!!" Rafqi yakin ia akan bisa menangkap Reina.

Langkah kaki Rafqi yang lebar membuat ia bisa mengejar lebih cepat. Reina kelelahan, ia mulai memperlambat tempo berlarinya.

"Kenaaaa!!!" Rafqi menangkap Reina. Tubuhnya seperti memeluk Reina dari belakang. Rafqi terkejut. Setelah manyadari bahwa ia menjadi pusat perhatian temannya. Akhirnya ia melepas pelukannya pada Reina.

"Reina, jadi!" Teriak Harris.

Reina menggeleng, "Engga, pokonya Reina gak mau jadi!" Teriaknya tak terima. Ini curang, jelas saja curang. Reina memang keras kepala. Ia juga tau kalau Rafqi hanya mengejarnya bukan yang lain.

"Lah kok?! Jadi gini?" Ardy bertanya.

"Terus gimana dong?" Tanya Difa.

"Gara-gara si Rafqi tuh, cuma ngejar si Reina doang sih." Feri menyalahkan Rafqi.

"Gimana sih Lo, Raf."

"Ya udah, gue jadi lagi deh. Maaf ya, bener kata Feri, tadi gue cuma ngejar si Reina doang," ucap Rafqi merasa bersalah, "Maaf ya, Rei."

"I.. iy.. iyaaa gapapa kok." Reina merasa tak enak. Semuanya menyalahkan Rafqi padahal ia hanya pura-pura akan menangis agar ia tak jadi.

"Ya udah. Ayo kita main lagi!!" Ajak Difa dengan semangat.

"Gimana kalau kita hompipa ulang aja?!"

"Bener tuh kata Ardy. Yuk!"

"Oke." Mereka semua setuju.

Tangan mereka diayunkan ke depan seperti menyatu, telapak tangannya dihoyang-goyangkan. Kemudian mereka bernyanyi, "Hompimpa ngalayhum gambreng, mak Ijah pake baju rombeng, ke pasar gumbrang- gaaaambreng." Diakhir kalimat mereka semua membalikkan tangannya.

"Harris jadi!"

Semua ketawa kecuali Harris.

"Udah takdirnya gue yang jadi sekarang."


🍃🍃🍃

Biru yang cerah menghiasi langit yang indah. Siang menjelang sore tetapi matahari menyinari bumi dengan semangat. Seakan tak ada kata menyerah.

Avoid TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang