DANZEL [END]

8.TEKAD

Hallo semuanya!

Semoga kabarnya selalu baik dan selalu bahagia yaa.

Thank you udah mampir ke cerita Danzel

Happy Reading
jangan lupa like
komen yah
‼️‼️‼️
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Rimba Gavinda

Pagi ini Danzel terbangun bukan dikamarnya, berhubung semalam hujan lebat Danzel memutuskan menginap dikediaman Sakura, ia tidak tega meninggalkan gadis itu dalam keadaan ketakutan, Sakura sangat takut dengan hujan dan petir itulah alasan mengapa Danzel tidak pulang tadi malam.

Danzel menatap Sakura yang terbaring diatas ranjang gadis itu terlihat tenang dalam tidurnya,
"maaf, kalau waktu itu Aku ga lepas kendali dan ga ngelakuin kesalahan itu pasti trauma berat itu gak bakal Kamu alamin saat ini" ujar Danzel menerawang kejadian dua tahun lalu.

Danzel meregangkan otot ototnya rasanya benar-benar tidak enak semalaman harus tidur disofa.

"Ra bangun udah pagi"

Sakura mengercapkan matanya yang langsung dihadiahi pemandangan indah wajah tampan Danzel "hmm morning" ucapnya setengah bergumam.

_Danzel_

Istirahat kedua Daizy tidak ada niatan sama sekali pergi ke kantin untuk sekedar mengisi perutnya.

Sebenarnya pikiran gadis itu saat ini tengah dipenuhi Danzel, ia benar-benar merindukan sosok itu tapi ia sudah bertekad untuk melepas Danzel.

Tapi jujur ia tidak akan pernah bisa benar-benar melepaskan cinta pertama nya, masalalu nya dengan Danzel yang begitu indah sangat disayangkan jika harus ia lupakan secepat ini.

"Gue nyerah, gue gak bisa ngelepas apa yang gue punya gitu aja" ujar Daizy berucap penuh tekad.

Daizy rasa ia dan Danzel belum selesai, justru semua baru akan dimulai baginya masih banyak hal-hal yang harus ia tahu tentang Danzel setelah keberangkatannya ke Aussie.

Daizy janji pada dirinya sendiri akan mencari tau semuanya dan mengupas teka-teki mengapa Danzel jadi menjauhinya begitu saja apa ini ada hubungannya dengan kehadiran gadis yang ditemui Danzel itu? Daizy belum tau tapi secepatnya ia akan mencari tau semuanya.

"Apapun yang terjadi seenggaknya Aku harus tau apa yang udah terjadi selama ini sama Kamu dan gadis itu"

Daizy bangkit dari kursinya mengejar seorang berperawakan tinggi yang barusaja melintas di kooridor kelas XII IPS 5