20.PENGEBUMIAN

518 19 0
                                    

Hallo semuanya!

Semoga kabarnya selalu baik dan selalu bahagia yaa.

Thank you udah mampir ke cerita Danzel

Happy Reading
jangan lupa like
komen yah
‼️‼️‼️
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Daizy menangisi dua gundukan tanah yang ada dihadapannya, baru kemarin ia menyaksikan pengebumian Ayahnya sekarang ia harus datang kembali kepemakaman dengan membawa jasad Ibunya untuk dikebumikan tepat disebelah makam sang Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daizy menangisi dua gundukan tanah yang ada dihadapannya, baru kemarin ia menyaksikan pengebumian Ayahnya sekarang ia harus datang kembali kepemakaman dengan membawa jasad Ibunya untuk dikebumikan tepat disebelah makam sang Ayah.

"Izy enggak mau egois, sekarang Izy udah relain kepergian Papa sama Mama"

"Nanti kalau Mama sama Papa udah saling ketemu jangan lupa kabarin Daizy lewat mimpi ya, sekarangkan kita udah enggak bisa ketemu lagi selain lewat mimpi"

"Izy janji kalau Izy kangen sama Mama sama Papa Izy akan sering datang kesini, cerita-cerita sama Mama sama Papa"

"Nanti ada saatnya Izy bakal nyusul kalian, kita bakal bareng-bareng lagi, nanti kalau Izy udah nyusul kalian jangan lupa sambut Daizy dipintu surga ya Mah, Pah"

Alin menghampiri Daizy yang tengah duduk bersimpuh diantara dua gundukan makam Ibu dan Ayahnya. Wanira yang memiliki umur kurang lebih sama seeprti mendiang Ibu Daizy itu merangkul Daizy yang rapuh, "udah ya sayang, bentar lagi hujan"

Daizy berhambur kepelukan Alin sekarang yang ia punya hanya Alin dan Morgan, "Mama, jangan tinggalin Izy ya, sekarang Izy udah enggak punya siapa-siapa lagi selain Mama sama Papa" ucap gadis itu sambil menangis.

Alin yang tidak tega melihat Daizy yang begitu rapuh pun ikut menangis, "Mama udah anggap Kamu seperti Anak Mama sendiri sayang, kalau ada masalah jangan sungkan-sungkan bilang ke Mama sama Papa Morgan ya"

"Makasih udah kuatin Izy disaat kaya gini Mah, Pah"

"Sama-sama sayang ayo kita pulang" ajak Alin.

Daizy mengelus dua nisan yang bertuliskan dua nama orang yang paling ia sayang dalam hidupnya, "Papa, Mama Izy pamit pulang dulu ya kapan-kapan Izy pasti main kesini lagi" ucap gadis berpakaian serba hitam itu, setelahnya ia berjalan meninggalkan area pemakaman diiringi dengan Alin, Morgan dan para sahabat Daizy yang setia menemani gadis itu.

_Danzel_

Sore harinya Daizy duduk diruang tengah rumahnya, gadis itu melamun memperhatikan setiap sudut ruangan rumah itu yang memiliki kenangan dia bersama mendiang kedua orang tuanya.

DANZEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang