SELESAI

896 14 0
                                    

Happy Reading!

Gimana kabarnya?
Sudah berdamai dengan diri sendiri?

lama sekali aku baru up part ini karena banyak banget kisah rumitnya dibalik aku nulis cerita ini, ditambah status aku yang masih pelajar agak susah nentuin waktu nya gess tapi aku ucapin terimakasih yang sudah menemani sampai sini

Selamat membaca akhir dari lika-liku perjalanan Danzel dan Daizy

•••

Malam ini adalah malam yang sangat sepesial untuk Danzel, karena tepat dimalam ini Ayahnya akan menyerahkan salah satu perusahaannya untuk Danzel. Diusianya yang cukup muda awalnya Danzel menolak pemberian Ayahnya ini karena menurut Danzel ia belum pantas menerima itu semua. Tapi Morgan tetaplah Morgan yang tidak mau dibantah jadi dengan segala tekadnya untuk meyakinkan putra semata wayangnya akhirnya Danzel menerima keputusan sang Ayah.

"CEO muda ganteng pinter kurang apa sih anak mama ini" puji Alin sambil membenarkan dasi sang putera.

"Ck, Mama Danzel ini masih magang diperusahannya Papa nanti kalau Danzel udah punya perusahaan sendiri baru deh Danzel jadi CEO beneran"

Danzel memang tidak menganggap ini adalah miliknya, bagi Danzel semua yang ia miliki saat ini adalah milik sang Ayah disini dia hanya akan menjadi karyawan baru bukan pemilik perusahaan dia tidak mau terima jadi begitu saja tanpa ada perjuangan sedikitpun.

"Kamu itu anak satu-satunya Mama sama Papa secara otomatis semua fasilitas yang Papa Mama punya itu juga milik kamu sayang"

"Mama sayang mending sekarang Mama keluar itu tamu-tamu udah pada nungguin mama" usir Danzel tak ingin Alin menceramahinya lebih panjang lagi.

Alin menggelengkan kepalanya, anak laki-lakinya ini benar-benar susah diatur seperti Morgan ternyata memang benar buah jatuh tidak jauh dari pohonnya "Kamu ini Zel dibilangin yang bener malah ngusir mama"

"Danzel gak ngusir Mah, yaudah kalau Mama gak mau Danzel yang mau pergi nyamperin ayang Danzel"

"Kamu bener-bener ya Zel" geram Alin melihat tingkah putranya yang sudah menyelonong pergi.

_Danzel_

"Selamat malam sayang" panggil seseorang yang membuat Daizy kaget ditempatnya.

"Kebiasaan banget sih Zel datangnya tiba-tiba"

Danzel tidak menanggapi ucapan Daizy, la lantas mendudukkan dirinya di ruangan ganti Daizy.

"Lain kali kalau masuk bilang Danzel, untung aku udah selesai siap-siap kalau belum gimana coba?" cecar Daizy dengan menggerutu.

"Iya maaf sayang"

"Nyeh"

"Terus ngapain coba kamu kesini, itu acara juga udah mau mulai Danzel kamu harusnya udah disana ini itu acara kamu"

"Kamu berisik banget sih Zy udah kaya mama ah"

Daizy melotot mendengar perkataan Danzel, apa-apaan ini Danzel menjelekkan nama baiknya dan nama baik mama Alin.

DANZEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang