12.KONSEKUENSI

418 17 0
                                    

Hallo semuanya!

Semoga kabarnya selalu baik dan selalu bahagia yaa.

Thank you udah mampir ke cerita Danzel

Happy Reading
jangan lupa like
komen yah
‼️‼️‼️
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Setelah pertengkarannya dengan sang Ayah, Danzel tidak pulang selama tiga hari, cowok itu tinggal diapartemen Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah pertengkarannya dengan sang Ayah, Danzel tidak pulang selama tiga hari, cowok itu tinggal diapartemen Kenzo.

Walaupun Danzel dan Kenzo pernah terlibat cek cok sebelumnya tapi mereka selalu damai, karena mereka sudah bersahabat dari kecil pertengkaran sudah menjadi hal biasa bagi mereka tapi sesudahnya ya sudah tidak perlu dibahas lagi. Karena persahabatan mereka jauh lebih penting dari ego masing-masing.

Malam ini Danzel berada ditengah arena balap liar, Danzel sudah lama tidak berada didalam sini, tapi malam ini ia kembali kedunianya.

Dunia balap liar bersama Kenzo dan para sahabatnya, awalnya Kenzo tidak mengizinkan Danzel mengikuti balapan ini tapi Danzel yang keras dan batu itu tidak mau mendengarkan nasehat Kenzo sama sekali.

"Lo yakin?" tanya Kenzo, ia takut Danzel hilang kendali karena Kenzo tau bertul Danzel dalam kondisi pikiran yang tidak baik-baik saja.

Mengendarai mobil dengan emosi sama sekali tidak disarankan, apalagi Danzel sangat susah mengontrol emosi akhir-akhir ini,  jujur Kenzo sebagai sahabat sangat mengkhawatirkan keselamatan Danzel.

"Lo geremehin kemampuan balap gue?"

Kenzo menggeleng kuat, baru seperti ini saja ia sudah tersulut emosi bagaimana jika mengemudi mobil?

"Come on bro, gue tau lo bisa tapi gue takut lo ketauan bokap lo"

"Dia gak akan tau kalau kalian gak ngasih laporan ke bokap gue"

_Danzel_

"Lihat, Tuan muda kediaman Elbarack sudah kembali" ucap Morgan.

Danzel baru saja sampai sudah disambut dengan kata-kata seperti itu, Danzel tidak jadi mengikuti balap liar karna Morgan tentunya, laki-laki itu menelfon Danzel dan menyuruhnya pulang dengan segala ancaman yang membuat telinga Danzel panas seketika.

"Saya kira Anda sudah tidak meningat rumah ini"

Danzel menghela napas berat, Ayah—nya selalu menyudutkan Danzel ini tanpa repot-repot ingin tau apa yang Danzel mau.

DANZEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang