*16

966 170 44
                                    

Happy Family

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, typo, sho-ai, M-preg dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Bokuto dan Iwaizumi menatap lama Ushijima, beberapa menit lalu Ushijima menceritakan soal mimpinya itu pada kedua sahabatnya ini.

“Jadi.. Maksudmu, Shoyo tidak menyukai Shohei? Tunggu, apa Shohei bukan reinkarnasi Shoyo?” ucap Bokuto.

“Bukan begitu, mungkin maksud Wakatoshi ini. Shoyo tidak terlalu suka nama Shohei, mungkin saja dia mau tetap namanya Shoyo. Benar begitukan, Wakatoshi?” ucap Iwaizumi.

Ushijima mengangguk mengiyakan, “Tapi bisa saja itu hanya mimpi biasa karena kau sangat merindukan Shoyo..” ucap Bokuto.

“Entahlah, tapi rasanya sangat nyata..” jawab Ushijima sembari menatap kearah meja rapat.

Iwaizumi menghela nafas, “Jadi, kalau benar itu bukan mimpi biasa apa yang akan kalian lakukan? Mengganti namanya? Dan kau akan mengerjarnya lagi?” tanyanya pada Bokuto dan Ushijima.

“Entahlah, soal nama.. Kurasa namanya sudah bagus. Tapi yang pasti akan kurundingkan dulu dengan Keiji.”

“Lalu kau?” tanya Iwaizumi pada Ushijima yang masih diam.

“Entahlah.. Memang aku masih sayang pada Shoyo, tapi.. Itu untuk Shoyo yang dulu bukan yang sekarang.. Kurasa..” ucap Ushijima memelan diakhir.

Iwaizumi sekali lagi menghela nafas, “Ya.. Memang tidak bisa lagi kau mengejarnya sekarang, umurmu sudah 30 an, dan Shoy—maksudku Shohei masih 5 tahun, menunggunya legal kau sudah sangat tua. Dan belum tentu Koutarou mau kau menjadi menantunya..”

Ushijima menatap Iwaizumi, “Hajime, kau.. Kalau ngomong itu kenapa selalu membuat ngejleb sih?”

“Ups, maaf. Kebiasaan ngomong sama Tooru blak-blakan.”

“Tch..”

“Kalau begitu, kenapa tidak dekati Tendou saja? Atau Semi? Daripada terus sendiri begini.. Kalau sakit siapa nanti yang akan mengurus.”

Ushijima menatap kedua sahabatnya itu, “Akan kupikirkan..”

***

Akaashi menatap Shohei yang kini asik bermain dengan Akira, pikirannya teringat kembali pada beberapa hari lalu, ketika sang anak bilang kalau buku milik Shoyo itu adalah miliknya.

‘Apa benar ingatan masa lalunya kembali ya?’ lamunnya, hingga sebuah tepukan mendarat dipundaknya.

“Hei, kenapa melamun begitu?” tanya Oikawa heran.

“Oh! Tooru.. Tidak, hanya teringat kejadian beberapa hari lalu.”

“Apa? Apa yang terjadi? Ayolah cerita saja.”

“Baiklah-baik..  Jadi..” Akaashi menceritakan soal Shohei yang menemukan dan mengatakan buku milik Shoyo adalah miliknya.

“Hm.. Aneh juga sih.. Tapi Keiji sudah mengetesnya? Maksudku, seperti menanyakan hal yang selalu dilakukan Shoyo dulu. Kalau jawabannya benar, ya.. Berarti memang ingatan masa lalunya kembali.” ucap Oikawa memberikan saran.

“Iya juga ya.. Aku belum melakukan test seperti itu padanya sih.”

“Kalau begitu,  lakukan..”

***

Tendou memasuki ruang rapat dengan beberapa bungkus makan siang, tak lupa obat untuk Ushijima.

“Kalian sudah selesai rapatkan?” ucapnya menaruh makan siang didepan ketiganya.

“Yah.. Sudah, tapi Tendou, ini untuk apa?” sahut Bokuto menunjuk makan siang yang dibawa Tendou.

“Untuk pajangan, Koutarou!”

“Yah, jadi bukan untuk dimakan ya?”

“Ya jelas untuk dimakan lah, namanya juga makanan, Koutarou!” ucap Tendou lagi.

“Weyy sewallow.. Jangan ngegas.” ucap Iwaizumi.

“Ini juga, sewallow-sewallow.. Dikira merek sendal apa?!”

“Astaga, Wakatoshi.. Kekasihmu ini kenapa sih? Kok ngegas terus kekami. Akukan jadi atut!” ucap Bokuto mengelus dadanya sembari berakting takut.

“Iya nih, lagi PMS ya?” tambah Iwaizumi menatap Tendou.

“Astaga..”

“Dengar ini ya Koutarou, Hajime.. Pertama, aku bukan kekasih UshiWaka, kedua.. Aku bukan wanita jadi aku tidak PMS. Dan ketiga, silahkan nikmati makan siangnya dan jangan membuatku darah tinggi, sudah cukup Ushiwaka saja yang kadang membuatku kesal. Jangan kalian juga..” ucap Tendou.

“Jadi.. Aku sering membuatmu kesal? Aku melakukan apa saja?”

‘Banyak! Kalau dikeluarin ini chapt ga akan cukup. Dari lu ngejer Shoyo sampe sekarang!’ batin Tendou.

“Tendou?” panggil Ushijima.

Tendou tersenyum, “Tidak.. Lebih baik kau makan sekarang. Lalu setelah itu minum obatnya. Dah ya, aku mau lanjut kerja.”

“Hei! Kau belum jawab pertanyaanku!”

“Tidak bisa diungkapkan. Intinya capek. Tapi aku suka disini, gaji darimu gede soalnya! Dah ya, bye.” sahut Tendou membuat Bokuto dan Iwaizumi tertawa lepas.

“Kenapa kalian tertawa?” tanya Ushijima.

“Kau melihatnya tidak, Hajime?”

“Ya, dia berbicara pada Wakatoshi lembut, pada kita malah ngegas.”

“Ya jelas dia lembut padaku, kalian tidak dengar apakatanya tadi sebelum keluar? Karena aku memberikan gaji yang besar padanya.”

“Padahal kalau jadi istri Wakatoshi gajinya lebih besar lagikan ya?” ucap Iwaizumi yang diangguki oleh Bokuto.

“Iyalah, soalnya kalau sudah jadi istri uang suami juga uang istri dan uang isti hanya uang istri bukan?”

Iwaizumi mengangguk.

“Heh mana bisa begitu?!” ucap Ushijima.

“Makanya nikah dulu biar ngerasain.”

“Iya nih, tinggal pilih aja susah banget.”

“Dahlah capek banget sahabatan sama kalian, dipikir aku bisa cepat move on apa..”















*TBC

Maaf kelamaan buat ngeUp~

Maaf juga kalau ada typo ya, semoga kalian suka.

Oh iya, Hikaa mau minta sedikit saran juga..

Shoheikan ingat masa lalunya, jadi.. Bagusnya namanya akan tetap Shohei atau berubah ke Shoyo?

Silahkan berikan pendapat kalian ya..

See you next chapt..

Minggu, 05 Mei 2k21
Pukul 00.22 Wita

Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang