[EP01] - Who Am I

71 17 159
                                    

Membuka mata disambut oleh sinar matahari pagi dari kegelapan yang bahkan tidak pernah ada mimpi yang datang menghampiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuka mata disambut oleh sinar matahari pagi dari kegelapan yang bahkan tidak pernah ada mimpi yang datang menghampiri. Hening dan menikmati kesendirian dipagi ini benar benar Pria tersebut itu nikmati.

Beranjak dari tempat tidurnya meski masih ingin rebahan namun ada kerjaan sampingan yang harus Pria itu kerjakan. Membuka laptop dan duduk santai sambil mengerjakan orderan followers media sosial dan semacamnya.

Zaman sekarang, jumlah followers, like, komen, hingga insight di media sosial menentukan kehidupan seseorang bahkan bisa menjadikannya sebagai acuan hidup.

Salahsatu tujuan terciptanya media sosial mendekatkan yang jauh namun sekarang perlahan berubah seperti menjauhkan yang dekat dan yang jauh semakin tak terlihat padahal tujuan awal keberadaan media sosial adalah untuk membuat manusia bersosial, kini media sosial telah bermetamorfosis menjadi media asosial.

Sekarang semua sibuk dengan dunia maya, sampai lupa akan kehidupan di dunia nyata.

Pria tersebut menutup laptopnya dan melihat jam sudah waktunya berangkat kerja. Baru saja memakai hoodie dan siap berangkat kerja, ponselnya berbunyi. Ternyata ada pesan dari Tia Arunika, Tia adalah seorang perempuan yang menjabat sebagai HRD diperusahaan Pria tersebut. Pesan tersebut memberitahu kalau Tia ngasih makanan untuknya kemarin malam namun pintu kamarnya tak ada yang buka jadi Tia simpan makanan itu diluar.

Tia memang perhatian, karena mereka dulunya teman satu desa dan Tia tau bahwa Pria tersebut tinggal sendirian di Kota ini. Setelah Pria tersebut melihat makanannya diluar, ternyata sudah tak ada, mungkin ada yang ambil.

Baru saja berjalan sampai depan dan menutup pagar pintu kosan, Babeh (Satpam) kosan muncul menepuk pundak Pria tersebut. Babeh memberitau ingin izin pulang dulu karena anaknya sedang sakit, jadi kemungkinan akan kembali kesini malem dan makanan yang Tia kirim kemarin malam, ternyata sama Babeh dibuang karena sudah bau.

Berhubung kosan ini hanya Pria tersebut saja yang isi, wajar Babeh hanya bilang padanya supaya kunci dibawa. Setelah ngasih info, Babeh segera berlari untuk pulang. Pria tersebut melihat Babeh berlari sangat cepat, rasanya Pria tersebut juga merindukan juga keluarga dirumah, semoga saja keluarganya dan anaknya Babeh baik baik saja.

Berhubung hari ini adalah hari senin, Pria tersebut memilih untuk jalan kaki. Jarak kosan sama kantor kurang lebih 10 menit kalau naik bus, kalau jalan sekitar 30 menit. Melangkah sendiri ditengah kota yang sangat ramai membuat Pria tersebut merasa seperti sebatang rumput yang tumbuh di gurun pasir.

Semua terlihat sibuk dengan ponselnya masing masing dan ada yang ngobrol, namun sepertinya mereka sedang mengosipkan apa yang mereka liat di media sosial.

Disaat Pria tersebut menunggu untuk menyebrang jalan terdengar obrolan laki laki dan wanita di sebelahnya. Setelah mendegar mereka ngobrol, Pria tersebut merasa tidak menyesal memilih lebih baik sendiri dari pada harus memiliki suatu hubungan pertemanan yg lekat namun kenyataannya mereka saling menjatuhkan disaat seseorang yg mereka bicarakan tidak ada disini.

The Secret Life of Etias KalilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang