[EP03] - Tyro

31 9 77
                                    

Selama dikantor, Etias hanya memikirkan maksud tawaran dari Andra, yang pasti bukan hanya sekedar uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama dikantor, Etias hanya memikirkan maksud tawaran dari Andra, yang pasti bukan hanya sekedar uang. Dikantor Galaxy banyak yang lebih hebat dari Etias soal Digital Marketing, bahkan ketua tim divisi marketing Galaxy bisa dia ajak tapi kenapa Etias yang harus Andra pilih. Sampai akhirnya Tia datang menghampiri meja kerja Etias.

"Etias, kamu tidak lupa janji kita malam ini kan?." Ucap Tia sambil tersenyum.

Flashback sedikit sebenarnya Etias sudah berjanji mau nongkrong sama Tia dan teman temannya. Tia ngajak Etias untuk mencoba berbaur dan memberanikan diri untuk memiliki pasangan atau teman dulu. Tia ingin memperkenalkan Etias sama temennya yang kerja di Bank.

"Tidak lupa kok, saya pasti datang. Sms aja alamatnya dimana ya." Balas Etias.

Etias sudah beberapa kali menolaknya dan tidak datang. Namun kali ini Etias akan datang. Kalau bukan teman kecil Etias akan ada 1001 alasan untuk menolaknya. Etias melupakan sejenak maksud semua dari Andra tadi dan segera segera pergi ke kantin untuk merokok sambil mengerjakan kerjaan sampingannya.

Disaat Etias mengerjakan orderan, ternyata ada anak kantor yang membeli komen untuk di web berbagi video. Dia membeli komen 100 untuk 2 video yang berbeda. Ternyata dia seorang penyanyi dan ingin video barunya banyak yang komen positif. Tapi yang satu lagi komennya negatif di video saingannya untuk menjatuhkan penyanyi lain.

Apa yang Etias lakuin ini sudah termasuk ilegal dan tidak ingin menambah keburukannya dengan menghancurkan kehidupan orang lain jadi maaf saja Etias tolak orderannya.

Saat mau pulang kantor, Tia dari jauh memberi kode jangan lupa datang. Etias hanya bisa membalasnya dengan jempol juga dengan perasaan kesal padahal Tia sendiri belum punya jodoh namun suka menjodohkan orang lain.

Jam 7 malam masih lama, akhirnya Etias memutuskan pergi ke toko elektronik untuk membeli cooling fan (kipas laptop) karena laptop Etias kipasnya sudah mulai lemah.

Disaat Etias mau bayar, ternyata tidak bisa melakukan pembayaran debit karena error dan Etias pun tidak bawa uang tunai. Sialnya ATM sangat jauh dari sini. Pemilik tokopun menyarankan untuk menggunakan De-Money.

Etias berfikir dahulu sebelum menggunakan De-Money. Etias bukan orang gaptek namun males install aplikasi De-Money. Disaat sudah install dan ingin registrasi ternyata Etias lebih memilih untuk ambil uang ke ATM dan balik lagi ke toko. Disaat itu juga Tia sudah memberi tau alamat cafenya dimana.

Sesampainya di cafe tempat janjian sama Tia, Etias masih menunggu diluar. Menunggu memberanikan diri untuk masuk dan bergaul bersama mereka. Etias bukan orang yang tidak mau berteman atau memiliki hubungan lebih, tapi untuk saat ini Etias sangat malas melakukan semua itu. Bingung juga harus ngomong apa nanti, harus memulai pembicaraan dari mana.

Etias selalu melihat ke dalem dari kaca luar ada Tia, Aria dan 2 orang perempuan. Etias berfikir apa lebih baik pulang dan beralasan ada kerjaan? Tapi... Etias memilih masuk saja dan basa basi sebentar lalu pulang.

The Secret Life of Etias KalilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang