˗ˏ✎ O6

176 42 1
                                    

Perpustakaan kastil nampak sepi dan hanya beberapa orang yang sedang bekerja dan menikmati waktu tenangnya disana. Salah satunya adalah Sehwa yang sedang duduk didekat jendela.

Nampaknya pria itu tidak bisa diganggu jika sedang membaca. Jam masih menunjukan pukul delapan pagi jadi ia tidak memiliki urusan mendesak.

kriet...

"selamat datang beta senan."

Senan tersenyum manis sebelum mengeluarkan tanda pengenal miliknya. Penjaga perpustakaan terdiam sejenak, terpana dengan senyuman milik Senan yang jarang ia lihat.
Sehwa yang melihat itu lantas berdiri dan memeluk pinggang Senan. Namun yang lebih kecil justru memukul tangan Sehwa.

"Jangan membuat orang lain salah paham, aku hanya ingin mengajakmu berdiskusi."

"Di ranjang?"

Senan menatap datar Sehwa dan kembali menyumpah serapahi alpha itu. Mereka baru semalam menjadi mate, bahkan mereka belum melakukan apapun!
"Hey, bisa lepaskan aku dari serigala mesum ini?"

"Saya tidak berani beta."

"Jabatan sialan."

Setelah berdebat tentang kelakuan baru Sehwa yang jarang terlihat akhirnya keduanya duduk di bagian lantai dua perpustakaan.

"Jadi bagaimana?"

"Kurasa tidak mungkin para kaum yellow wood menyerang hanya untuk memancingku datang. Penjarahan desa juga terjadi diberbagai daerah."

Sehwa masih menikmati kopinya lalu bersandar pada kursi yang ia duduki.

"Darimana kau dapat informasi itu?"

"Ah itu, aku sempat pergi ketempat yusangga dan bertanya apakah ada masalah juga di wilayahnya."

Sehwa hanya mengangguk lalu meletakan cangkir kopinya diatas meja. Senan yang melihat kelakuan Sehwa kembali berpikir apa yang terjadi pada alpha satu itu.

"Kau tidak cemburu pada kakak ku kan?"

brak!

"Kau tidak pernah bilang yusangga itu kakakmu!"

"Dasar..."

"Baiklah jadi apa pointnya?"

"Sehwa...kau ingin kulempar menggunakan ini?"

Senan mengangkat belati miliknya kedepan Sehwa. Jujur saja alpha itu cukup takut untuk membantah Senan karna beta itu di didik sangat keras oleh ayahnya.

"Bisakah kau kurangi sifat ganasmu?"

"Aku tidak akan ganas kalau kau tidak mencari masalah. Haruskah ku katakan kalau menjadi matemu itu tidak membuatku seratus persen terlihat lemah?"

Senan berdiri dan mengambil berkasnya. Sehwa hanya pasrah jika ia akan ditinggal disini bersama tumpukan laporan baru yang akan dibawa brayden.

"Sehwa."

Sehwa mendongak sebentar menengok kearah senan yang berdiri di depannya.

Cup!

"S-sarapanmu ada diruang kerja. Aku akan keruangan nanti."

Sehwa tersenyum saat melihat Senan berlari menjauhinya.

"Dasar tsundere."

#Candle ── SeongsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang