Dengan kecepatan tinggi sebuah mobil melesat dengan begitu cepatnya menuju sebuah gedung tua di pinggiran kota Tokyo.
Ckiiit
Suara rem mobil yang berdecit menghentikan lajunya, menampakkan dua orang manusia yang keluar dengan tergesa gesa dari dalamnya lalu segera berlari memasuki area bangunan tua itu.
Drap
Drap
DraapDeru suara langkah kaki menyebar menggema di seluruh sudut ruang gedung yang luas dan hening seolah tak perpenghuni, menuju sebuah lorong panjang dengan pencahayaan yang minim nampak sebuah pintu dengan hias warna putih pucat berada di ujungnya.
Braaak
Dibukanya dengan kasar pintu itu, lalu nampaklah sebuah ruangan megah yang luas dengan deretan beberapa pintu terlihat sosok Mikey, Kakucho dan beberapa body guard bonten sedang berdiri menatap sendu sebuah pintu di ujung ruangan.
"Hosh hosh... Manjirou nii" ucap seorang gadis dengan nafas yang masih tersengkal sengkal akibat berlari
"(Name)" jawab Mikey dengan menoleh ke arah gadis itu
"Hosh hosh.. Koko wa doko?" Tanya (name)
"Di dalam" jawab Kakucho dengan menunjuk ke arah pintu di hadapannya lalu dengan segera gadis itu berlari dan memasuki ruangan itu
Seketika kedua matanya berkaca kaca menatap sebuah sosok di hadapannya yang kini terbaring tak sadarkan diri dalam kondisi kritis lemah tak berdaya dengan luka tusuk di dada nya."Kokoo" ucap gadis itu lirih dengan perlahan melangkahkan kakinya berjalan mendekat di gapainya sebelah tangan pria itu dengan lembut
"Aku pulang, cepat bukalah matamu dan bangunlah ajari aku cara memasak bubur, koko kumohon bangun dan jawablah aku jangan mengabaikan ku seperti ini" sambungnya bersamaan dengan buliran cairan bening dari kedua pelupuk matanya yang kini mulai turun membasahi wajah cantiknya
"Ihh..i-inu-pi.." sebuah kata terucap lirih dari mulut seorang Hajime Kokonoi itu
"Koko" ucap (name) bahagia mendengar Koko mulai berbicara
"G-go..g-omen" sambung Koko dengan lirih dan terbata bata (name) yang berdiri di samping ranjang Koko pun mulai mendekatkan telinganya untuk lebih jelas mendengar kata yang di ucapkan oleh pria itu
"Hhhaaaa.. A-akane san hhhhhh" ucap Koko lalu
Tiiiiiiiiiiiiiiiit
Bunyi nyaring alat pendekteksi detak jantung berbunyi menunjukan satu garis mendatar pada layarnya
"Kokoooooo" teriak (name) histeris Mikey dan Kakucho yang mendengar teriakan (name) pun segera berlari memasuki ruangan itu
"Panggil dokter cepat" perintah Mikey pada body guard bonten yang berdiri di depan ruangan lalu tak lama dokter dan beberapa perawat pribadi bonten pun datang memasuki ruangan itu (name) di tarik keluar oleh Mikey dan Kakucho agar tak mengganggu proses penanganan darurat itu.
"Aaagggh.. hiks Ku mohon, hiks hiks kumohon pada mu Tuhan dengarkan permohonan ku kali ini, jangan lagi kau ambil orang orang terkasihku hiks hiiiks kumohon" ucap (name) menangis bertekuk lutut di lantai dengan menautkan kedua tangannya berdoa memohon
"Tenanglah (name) Koko bukanlah orang yang lemah dia tidak akan kalah dengan semudah ini" ucap Mikey dengam memeluk tubuh gadis itu mencoba menenangkannya.
"Hiks hiks aaagh.. koko dia sangat berharga untuk ku manjirou nii, hiks aku hiks sudah menganggapnya sebagai seorang kakak, aku tak bisa kehilangan dia hiks hiiisk aaaagh Tuhan" ucap (name) dengan menangis dalam pelukan Mikey

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSIN [Sanzu Haruchiyo X Reader]
Teen Fiction"Aahh" suara seorang wanita yang tak sengaja menabrak Sanzu "Sorry" ucap wanita cantik dengan surai hitam panjang, dengan tubuh yang sexy dengan balutan long dress