Germelap kilau kemewahan nan bersinar menyilaukan mata, sungguh ruangan megah itu kini bak di penuh oleh para makhluk atm berjalan.
Bagaimana tidak, beberapa leader dari organisasi kriminal kaya di dunia beserta anggota petinggi mereka sedang berkumpul nan berbaur dalam acara pesta mewah itu.
Tap
Tap
TapSuara langkah kaki berat nan mendekat.
"Permisi.. " ucap seorang pria bersurai putih berjalan mendekat pada seorang gadis berparas ayu itu.
"Sebelum nya maaf mengganggu.. Perkenalan Tobio Yamato eksekutif keuangan Macopolo Maxico, " ucap pria itu sambil mengulurkan tangan berkenalan
"Rebeca (name) asisten kepala pengurus distrik merah bonten" jawab gadis itu sambil membalas uluran jabat tangan itu.
"Bolehkah saya menghabiskan malam panjang ini bersama anda? Karena jujur sejak dari awal saya melihat anda memasuki ruangan ini, aura akan pesona kecantikan anda langsung menggetarkan jiwa dan raga ini, jadi untuk semalam ini saja bersediakah wanita semulia anda untuk bersanding dengan pria ini " tanya pria itu yang langsung membuat sang lawan bicara mengedikkan sebelah alisnya naik keatas.
"Hmm.. Maybe " jawab gadis itu sambil melayangkan sebuah tatapan nan menggoda
"Don't worry i'm never play rough and i'll make sure you gonna get whatever what you want" Bisik Yamato lirih tepat di telinga (name)
"So just for tonight, please be mine Mrs Rebeca?" sambungnya sambil melingkarkan tangan merangkul pinggul sexy gadis itu.
Sementara itu dari kejauhan kini hawa gelap nan mencekam dari sang psycho pembunuh berantai kian mencuat keluar menyelimuti area khusus tempat duduk tamu VIP untuk para anggota petinggi serta leader dari beberapa organisasi kriminal itu.
Tak lupa pula tatapan maut nan mengintimidasi dari seorang petarung handal nan berinteligensi dari seorang Hitto Kakucho juga cukup mampu membuat para makhluk yang berada di sekitarnya bergidik merinding menyaksikannya.
"Gesu Yamato no yarō " gumam kesal Kakucho dalam hati, sedangkan Sanzu hanya berdiam diri dengan mengepalkan tangan menahan rasa gatal ingin mencincang tubuh pria bernama Tobio Yamato itu.
Sebuah ulasan senyum tampak jelas terukir di wajah ayu nan jahil dari seorang Rebeca (name) setelah melihat ekspresi kekesalan kedua petinggi rupawan bonten itu.
"Sure.. " jawab (name) lirih berbisik menyetujui tawaran pria dihadapanya itu.
"Oyasuminasai min'na san" sapa seorang pria bersurai putih panjang dengan mata licik memasuki ruangan.
"Oyasumi Hajime san" ucap Yamato sambil menggandeng (name) berjalan mendekati pria berbaju merah itu.
"Apa kabar Yamato san?Ahh..ya, Sebelumnya saya ucapkan terimakasih karena sudah mau berkunjung ke Tokyo" ucap Koko sambil merangkul kolega bisnis bonten itu.
"Kabar baik Hajime san, dan kau juga tak perlu berterimakasih atas kedatangan ku ke sini, karena hal ini bukanlah sesuatu hal yang besar dan penting lagi pula Tokyo adalah kota kelahiran serta asal mula ku jadi anggap saja aku sedang pulang kampung sekarang" ujar Yamato
"Tapi sebelumnya terimakasih atas pesta penyambutan ini, karena kalian anak buah ku jadi termanjakan setelah sibuk bekerja" sambung Yamato
"Aaagh, tak perlu berucap seperti itu Yamato san lagi pula sudah sewajarnya sesama kolega harus saling menguntungkan bukan? " ucap Koko
"Ahahaha.. Ya, kau benar tentang hal itu" jawab Yamato
"aah.. Kalau begitu mari duduk dan ngobrol bersama sambil menikmati hidangan sebelum acara rapat di mulai" ucap Koko
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSIN [Sanzu Haruchiyo X Reader]
Подростковая литература"Aahh" suara seorang wanita yang tak sengaja menabrak Sanzu "Sorry" ucap wanita cantik dengan surai hitam panjang, dengan tubuh yang sexy dengan balutan long dress