hai, disini saya mau keluarin isi hati saya(?) ahahahaha.
saya minta maaf kalau mungkin disini ada beberapa yang kurang nyaman dengan lowercase, dan mungkin juga book saya yang satu ini kesannya agak engga nyambung atau gimana-gimana.
saya orangnya emang random, jangan tanya kenapa karna saya sendiri juga bingung sama diri saya sendiri.
awalnya saya mau bikin cerita dengan tema romantis antara idol dan fans, tapi kalau saya pikir-pikir cerita seperti itu udah pasaran, jadi ngga heran kalau ada yang alurnya sama.
dan disini, saya me-remakenya. karna saya mau sesuatu yang beda dari yang lain.duh maaf kepanjangan, semoga kalian sehat selalu ya. ❤️
. .
"jaem" ambara bosan, ia hanya diam menatap dari dalam jendela sejak kemarin ia dipaksa pulang ke hotel oleh jaemin.
"ambara maaf ya? aku masih banyak kerjaan, mau jalan-jalan sendiri?" ucap jaemin tanpa memalingkan pandangannya dari layar laptop miliknya.
"boleh?"
"iya, tapi kamu harus ngabarin aku setiap 15 menit."
"jaemin???" ambara tidak terima, bagaimana ia bisa bersenang-senang saat ia harus melaporkan setiap 15 menit pada jaemin?
"atau kamu mau nunggu aku?"
"engga mauu, aku bosen."
"oke, kabarin aku setiap 15 menit atau ngga sama sekali."
"uhh iya iya!"
finally, ambara berjalan-jalan sendirian.
ia pergi ke pasar tradisional yang ada disana.saat asik memilih kalung yang ada, ambara dibuat tersentak oleh laki-laki yang tidak dikenal.
"hi? what's your name?"
"ambara, kamu bisa bahasa Indonesia? maaf, bahasa Inggris ku dibawah rata-rata." ambara tersenyum, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"ohh, hai. gue johnny, bisa dipanggil jojo. sorry ya, gue kira lo orang luar." johnny tertawa keras, membuat dirinya dan ambara menjadi bahan perhatian.
"woi jo! lo ngapain deh, cewek mulu pikiran lo!" jaehyun menyusul johnny.
"loh ambara? lo ke sini juga? jodoh emang ga bakal kemana ya!" jaehyun menepuk pundak ambara.
"eh iya, gue lagi liburan, lo?"
"sama jaemin? gue juga lagi liburan, ini sama si jojo. kalo gitu gue duluan ya, btw jangan deket-deket sama buaya yang satu ini, nanti lo digigit!" jaehyun pergi, menyeret johnny yang kelihatannya tidak ingin pergi dari sana.
"KETEMU LAGI YA, SWEETIE." teriak johnny.
ambara tertawa, lalu ia kembali tersentak karena ulah jaemin.
"ohh, pantes kamu ngga ngabarin aku, ketemu cowok ganteng yang lain??" jaemin melipat kedua tangannya. seperti orang tua yang marah karena anaknya main dari pagi hingga sore.
"engga, aku ngga sengaja ketemu mereka. kalau kamu bisa, kenapa aku engga, jaem?"
ambara menarik lengan jaemin agar keluar dari pasar tradisional, ia menariknya ke suatu tempat kuliner.
"aku laper, kamu juga kan?" tanya ambara.
"iya" jaemin menjawab secukupnya.
mereka memesan dua ikan bakar dengan sambal matah.
"jaemin, abis ini berenang ya?"
"kamu ga bisa berenang, ambara." tegasnya.
"kan ada kamu."
"itu laut, bukan kolam berenang. mending kamu main pasir, nanti aku beliin cetakannya." jaemin menunjuk laut, lalu berganti menunjuk sebuah toko mainan anak.
"aku bukan anak kecil, aku bisa pakai pelampung!"
"jangan batu, nanti kalau kamu keseret ombak aku ga tanggung jawab."
"kamu ga seru!"
"pesanannya, terimakasih." pelayanan tersebut menyela perdebatan ambara dan jaemin, menaruh pesanan mereka lalu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
blood house
Fanfictionsshhht, menjadi sempurna itu tidak selalu mengasyikkan! ngga percaya? yuk baca cerita ini. jaemin, ambara, mark, dan jane. mereka seperti memiliki banyak kepribadian, atau mungkin kelainan? mereka cukup gila- oh tidak, kata gila mungkin tidak dapat...