1.

216 7 1
                                    

Wonwoo terlahir di dalam keluarga yang begitu kaya raya di negerinya, kehidupan glamor, mewah, semua itu sudah melekat pada diri wonwoo, hidup sebagai anak satu-satunya dari keluarga jeon membuat kehidupan wonwoo benar benar diperhatikan,dari mulai pendidikan, sosial, juga sikap sehari hari yang harus sangat sangat sempurna, saat ini wonwoo sudah menempati tahun ketiga senior highschool, dan kemarin wonwoo sudah menghadapi ujian kelulusan, dan saat ini keluarganya sedang membicarakan pendidikan wonwoo selanjutnya, tanpa memikirkan keinginan wonwoo sebenarnya mereka hanya memikirkan masa depan perusahaan dan nama baik keluarga saja, sejujurnya wonwoo hidup didalam keluarga seperti ini tidak bahagia ia sulit untuk bersosial.

ia juga sering dijadikan alat pancing untuk kolega kolega bisnis yang di tolak ayahnya untuk menjalin kerjasama ia sering diculik oleh mereka semua agar keluarganya terpancing dan mau bekerjasama dengan mereka,juga ia sering disakiti oleh tante ataupun om nya karena ayahnya anak kesatu dari keluarga jeon mwmbuat mereka semua sirik apalagi neneknya dan kakeknya sungguh menyayangi wonwoo membuat cucu yang lainnya begitu membencinya berkali kali wonwoo menjadi alat untuk mereka dan berkali kali pula mereka tetap gagal bekerjasama dengan perushaan keluarganya itu, dari situlah kehidupan wonwoo dijaga ketat oleh kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya, walaupun ia bukanlah cucu satu satunya tapi ia adalah cucu yang begitu disayangi karena sikap nya yang baik dan sopan membuay nenek dan kakeknya sangat menyayangi wonwoo, kakek dan neneknya juga tahu jika anak anaknya yang lain sering memnyakiti wonwoo, oleh sebab itu mereka sering melindungi wonwoo.

Jadi wonwoo tidak pernah memiliki teman dekat, disekolah pun ia biasa akan sendirian dan biasanya ia akan meng- habiskan waktu diperpustakaan untuk membaca, ia suka sekali membaca buku baginya buku adalah teman satu- satunya yang bisa ia bawa kemana mana walaupun buku tidak mengerti apa yang ia rasakan tapi setidaknya banyak tulisan tulisan bermakna yang ia bisa rasakan dan itu semua menenangkan nya.

Seperti sekarang keluarganya sedang berdebat tentang kemana pendidikan wonwoo akan dilanjutkan, dan wonwoo hanya bisa membaca bukunya di dalam kamar menurutnya percuma ia ikut berdebat disana, karena pilihan mereka lah yang akan menentukan kehidupan wonwoo selanjutnya.

Sebenarnya wonwoo sangat ingin menjadi dokter tapi bagaimana lagi keluarganya pasti tidak akan setuju dengan itu semua, ia dituntut untuk bisa meneruskan perushaan keluarganya, menjadi anak satu satunya tidak begitu baik, karena hanya dirinya lah yang bisa diandalkan oleh keluarganya terkadang wonwoo sangat frustasi ia tidak punya teman ia tidak bisa mengeluarkan unek uneknya pada siapapun ia hanya bisa menuruti apa perkataan orang tuanya, wonwoo juga adalah anak yang pintar dan penurut ia tidak bisa menolak apa yang diinginkan orang tuanya, terkadang jiwa muda wonwoo ingin berontak tapi ia selalu menahannya, ia selalu ingin mengucapkan kata "aku ingin bebas, aku ingin hidupku diatur oleh diriku sendiri" dan kadang wonwoo ingin juga bekata kasar kepada orang tuanya tapi wonwoo tahu itu tidak baik, jadilah wonwoo orang yang pendiam penyendiri ia benar benar tidak pernah keluar mansionnya kecuali untuk sekolah atau jika salah satu keluarganya mengadakan acara ataupun kedua orang tuanya yang menyuruhnya ikut dalam pertemuan makan malam bersama kolega kolega besar.

Saat kesekolah pun banyak sekali bodyguard yang akan mengantarkannya sampai pada akhirnya banyak juga teman temannnya yang menjauhinya karena mungkin tidak bisa leluasa bermain dengan wonwoo karena bodyguardnya yang selalu mengawasinya, wonwoo butuh seseorang didekatnya orang tuanya sangat sibuk begitupun dengan nenek dan kakeknya, dan hal yang paling menyedihkan bagi kehidupan wonwoo adalah ia tidak pernah bisa menangis lagi, karena begitu banyak tekanan yang ia hadapi membuat wonwoo harus menjadi orang yang kuat, jika ia menangis kedua orangtuanya akan memarahinya wonwoo sangat mengerti sebagai anak satu satunya wonwoo hanya bisa menuruti apa yang orang tuanya mau, dari situlah wonwoo tumbuh menjadi anak yang dingin, ia hanya akan menampakkan wajah datarnya dan ia akan tersenyum palsu pada semua orang yang tersenyum padanya.

Wonwoo melihat jam di tangannya sudah menunjukan waktunya makan malam, ia segera turun kebawah dan menemukan nenek kakek dan juga kedua orangtuanya yang sudah ada di meja makan menunggunya.

"Wonu kenapa kamu lama sekali sayang" ucap ibunya kepada wonwoo yang menunggu maid nya menggeser tempat duduk untuknya, lalu ia duduk dan tersenyum kepada nenek dan ibunya yang duduk di dihadapannya sedangkan kakek dan ayahnya duduk di kedua ujung kursi.

"Wonu kenapa kamu lama sekali sayang" ucap ibunya kepada wonwoo yang menunggu maid nya menggeser tempat duduk untuknya, lalu ia duduk dan tersenyum kepada nenek dan ibunya yang duduk di dihadapannya sedangkan kakek dan ayahnya duduk di kedua ujung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya ibu aku tadi mandi sambil berendam jadi sedikit agak lama" ucap wonwoo sambil tersenyum.

"Ya sudah ayo kita makan" ucap kakeknya yang dituruti oleh seluruhnya, saat sesi makan berlangsung tidak ada suara dentingan piring ataupun suara suara yang dihasilkan oleh mulut karena keluarga wonwoo sangat menjunjung tinggi soal sikap dan sopan santun karena itu mereka harus memiliki adab yang baik ketika makan pasalnya banyak kolega atau keluarga yang sering mengajak mereka makan. *biasa holkay kan harus segala perfect^>^

Acara makan pun sudah selesai, lalu neneknya wonwoo mengajak untuk berbincang sebentar diruang keluarga, wonwoo sudah tahu pasti mereka akan membicarakan masalah pendidikannya, sebenarnya wonwoo sudah lesu karena pasti pilihan yang ia inginkan tidak akan terwujud, tapi ia tetap bersikap biasa seperti orang yang tenang tenang saja, padahal jauh dilubuk hatinya ia sangat ingin berontak ia sangat ingin menangis karena semua impiannya tidak pernah terwujud, ia tidak mau terus dipaksa tapi semua itu hanya bisa ia pendam. Mereka pun duduk dengan wonwoo yang diapit oleh nenek dan ibunya, ayahnya menyalakan televisi agar mungkin tidak begitu kentara teganggnya.

"Wonu kami berempat sudah memutuskan kau akan melanjutkan pendidikan kemana" ucap neneknya, wonwoo hanya memasang wajah biasa saja lalu menoleh pada neneknya

"Baiklah kalau begitu aku akan kuliah dimana??" Ucap wonwoo dan neneknya hanya tersenyum, jawaban tersebut ternyata dijawab oleh ayahnya.

"Itu terserah padamu, kami ingin kau memutuskan pilihanmu sendiri" wonwoo sungguh terkejut apakah ini mimpi ia berdoa jika benar ini mimpi jangan bangunkan ia dari mimpi indah ini.

"A-ap-apa, apakah benar apakah ini benar?! Apakah ayah dan ibu juga nenek dan kakek menyuruhku memilih sendiri apa yang aku inginkan? Apakah ini tidak mimpi, apa ini benar ibu nenek apa ini tidak mimpi tolong cubit aku nenek... ibu..." sangking senangnya wonwoo tidak memperhatikan ibunya juga neneknya yang malah bersedih melihat pancaran kebahagiaan yang ada dimata wonwoo, Ibunya lalu memeluk wonwoo begitu erat membuat wonwoo tersadar bahwa ibunya sudah menangis.

"Maafkan ibu wonu maafkan ibu, ibu tidak pernah menyadarinya" ucao ibunya kepada wonwoo yang sedikit bingung dengan keadaan ibunya itu.

"Maaf untuk apa?? Ibu.... tidak ada yang harus dimaafkan ibu tidak salah apapun padaku" ucapan wonwoo begitu menusuk ibunya membuat air dimatanya semakin deras mengalir. Bahkan kesalahan yang sudah ibunya perbuat tetap wonwoo maafkan, lalu neneknya memeluk wonwoo juga, dan wonwoo benar benar bingung dengan keadaan ini ia juga melihat ayahnya yang sedikit berkaca kaca dan wajah kakeknya yang sudah memerah layaknya orang menahan tangisan dan emosi.














































Jangan lupa follow, vote&comment ya thank you^

Crown Prince (Meanie/Minwon) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang