Sesi bersedih sudah selesai wonwoo belum bisa menentukan universitas yang dia inginkan, tapi wonwoo sudah memikirkan dari jauh jauh hari bahwa ia tertarik pada dunia kedokteran maka ia ingin memberi tahu keluarganya.
"Ibu ayah, nenek kakek sebenarnya aku belum memilih universitas apa yang aku inginkan tapi untuk jurusan sepertinya aku akan memilih kedokteran" semuanya sedikit terkejut pasalnya tidak ada satupun keluarga jeon yang minat apalagi masuk pada jurusan tersebut.
"Apa kamu yakin wonu" tanya ayahnya
"Aku yakin ayah, aku juga sudah sering membaca juga mempelajari buku buku kedokteran yang aku punya dan yang ada di perpustakaan sekolah" ucap wonwoo meyakinkan ayah nya.
"Ibu terserah padamu wonu, ibu hanya bisa mendoakan mu yang terbaik" ibunya lalu menyandarkan kepalanya kebahu wonwoo sambil memeluk tangannya.
"Semua keputusan ada padamu, jangan sampai kamu salah mengambil pilihan itu" ucap ayahnya lagi.
"Dan juga mulai sekarang kakek tidak akan menyuruh para bodyguard untuk menjagamu dan kau akan diajarkan mengendarai mobil oleh vernon" wonwoo benar benar terkejut dengan penuturan kakeknya itu apa ini benar benar nyata karena ia benar benar penasaran dengan semua yang terjadi akhirnya ia mencubit tangannya diam diam, dan yang wonwoo rasakan tidak sakit dan saat itu juga ia terbangun dari tidurnya, ternyata ia hanya bermimpi wonwoo tertidur di atas meja belajarnya lalu ia melihat jam di mejanya ternyata ini baru jam lima sore pintu kamarnya pun sudah diketuk oleh para maid.
"Tuan wonu apakah aku boleh masuk??" Wonwoo masih syok dengan mimpinya, ia masih belum menjawab pertanyaan maid nya.
"Tuan apakah anda baik baik saja ??" "Mungkin ia tertidur" ucap maid tersebut "lebih baik aku buka saja, nanti tuan pasti akan dimarahi jika tidak ikut makan malam" maid itu pun membuka pintu kamar wonwoo.
Wonwoo tersadar saat pintu terbuka, menampilkan seorang wanita sedikit menua yaitu maidnya, wonwoo sering memanggilnya bibi orchi.
"Maafkan saya tuan, saya kira tuan tertidur karena sebentar lagi makan malam siap, apakah tuan sudah mandi??"
"Ahh aku akan mandi dan berendam, bilang pada mereka aku akan lama makanlah terlebih dahulu aku akan menyusul, ohh atau bawa saja makananku ke kamar" ucap wonwoo lalu berlalu pergi memasuki kamar mandi. Wonwoo masih termenung dengan mimpinya yang begitu terasa nyata, padahal ia sudah berdoa jika itu adalah mimpi jangan bangunkan ia, memang benar terkadang ekspektasi tidak sama dengan realita. Lalu wonwoo lupa bahwa air untuk berendam belum disiapkan oleh bibi orchi alhasil wonwoo terpaksa menyiapkannya sendiri ia sedikit kesulitan karena tidak pernah melakukannya, pintu kamar mandi terus diketuk dari luar.
"Tuan... tuan... apakah anda sudah berendam?? Saya belum menyiapkan nya tuan, apakah saya boleh masuk saja??"
"Tidak tidak usah aku sudah meyiapkannya, bibi orchi pergilah" bibi orchi sedikit khawatir pasalnya apakah tuannya itu bisa melakukannya karena ia belum pernah melakukan nya sama sekali, namun daripada ia terus berdiri dipintu lebih baik ia menyiapkan pakaian tuannya itu.
"Kemana wonu?!" Ucap ayahnya sedikit meninggikan suaranya .
"Tuan wonu sedang mandi dan berendam, ia bilang untuk makan terlebih dahulu saja dan ia meminta untuk membawa makanannya ke dalam kamar saja" ucap bibi orchie kepada ayahnya wonwoo.
"Sembarangan anak itu, apakah ia lupa aturan rumah ini??!" Ucap ayahnya yang mulai tersulit emosi.
"Sudahlah kyong biarkan ia seperti itu lagipula ia baru menyelesaikan ujian sekolahnya, jangan menekannya terlalu keras"
"Biarkan saja ibu dia harus didik keras agar bisa melanjutkan bisnis ini" ucap jeon kyong yaitu ayah dari wonwoo
"Lagipula kau ini kenapa hanya masalah makan harus dibesar besarkan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince (Meanie/Minwon) 🔞
Romance"Aku tahu kita tidak bisa bersama, kau dan aku berbeda dan selamanya tidak akan bisa bersatu" ucap mingyu dan wonwoo hanya bisa menunduk sedih. "Selamat tinggal mingyu" "WONU..!!!" "Maafkan aku..." . . . . . . . . . . . . HAPPY READING ENJOY^ Jangan...