[FANTASY STORY]
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Apakah kalian percaya dengan kejadian di luar nalar? Seperti adanya hantu, setan, dan semacam jin dan kerajaan iblis?Yah! Kebanyakan orang pasti percaya bahkan mengalaminya.
Tapi percayakah kalian jika tiba-t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuhuuu...
HALLO PARA READERS
Uda lama banget aunty nggak up cerita ini hshshs
tapi gakpapa sekarang mulai up lagi kok, gak janji sih tapi bakal rajin
Doain biar niat nya nggak diawal doang ahaha😭
eh btw gimana kabarnya? semoga kalian baik baik aja ya
Kalian kangen sama aunty apa Bang Pelix nih?
Sebelum baca jangan lupa vote yaa, komen juga buat ninggalin jejak
Happy Reading❤ ~\\~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kebahagiaanku itu sederhana cukup melihat kalian bahagia, hatiku sudah ikut bergembira"
~Velixeon Alderay~
CHAPTER 18 - PEDULI . . .
ANGIN berembus menerpa dedaunan kering, sesekali dia terkekeh pelan melihat kupu-kupu yang saling kejar-kejaran. Bersamaan dengan itu Velix merasakan ada seseorang duduk disampingnya. Menoleh, dan mendapatkan Dista tersenyum manis sambil menyapanya. Kegelisahan yang Velix rasakan seolah olah hilang setelah melihat wajah indah dari gadis disampingnya ini.
“Velix ngapain disini sendirian? Temen kamu mana?” tanya Dista bingung, pasalnya Velix selalu terlihat bersama sahabat-sahabatnya dan sekarang dia sendirian. Sedikit aneh menurut Dista.
Dengan cepat Velix memasang wajah ceria, dan meraih tangan halus Dista dan mengusapnya lembut. “Mereka lagi di markas, gue lagi banyak pikiran makanya pengen sendiri.”
Dista melihat jelas raut yang berbeda dari Velix, tangannya terangkat mengusap rambut tebal Velix. Di acak-acak dan sesekali tertawa karena rambut Velix begitu halus. “Velix, jangan dibiasain sedih sendirian. Dista disini, buat Velix. Dista emang gak sempurna kayak temen-temen kamu tapi kalau kamu merasa lelah, pengen menyerah, Dista disini. Buat Velix, jadi jangan dibiasain sendirian ya?”
