"Iya tunggu bentar" Nicha sambil memasukkan buku bukunya kedalam tas
"Mau makan apa ntar"tanya Adira pada Nicha saat mereka sedang berjalan di koridor
"Apa aja boleh asal ngga batu sama kayu"ujar Nicha
"Yakali ada yang mau makan batu sama kayu"Adira
"Iya sih ya"ujar Nicha
Saat Adira dan Nicha sibuk dengan candaannya tiba tiba bahu Nicha ada yang menyenggol.
"Brukk"
"Aduh" ujar Nicha yang memegang bahunya sambil menengok ke belakang
"E..eh sorry" ujar siswa yang menabraknya
Seketika mata Nicha terbelalak melihat siswi itu berjalan sambil menjewer telinga Adhit.
"Itukan Adhit, kenapa tuh Adhit kok di jewer begitu?" ujar Adira sambil menunjuk pria yang di jewer siswi tersebut
"Mana gue tau", jawab Nicha sambil berjalan pergi
"Aneh ada apa ya" Gumam Adira yang masih tertinggal di belakang
" Woi Nicha tungguin " teriak Adira dari belakang
"Buruan" sahut Nicha tanpa melihat kebelakang dan tanpa menghentikan langkahnya
°°°°°°°
Alasan kenapa Nicha belum bisa membuka hati untuk Adhit adalah kenangan menyakitkan yang diberikan oleh mantannya di masa lalu,
mantannya selalu berbuat sesukanya tanpa memperhatikan perasaan Nicha pada saat itu sifat yang membuat Nicha membenci dan meninggalkan
mantannya karena mantannya suka main tangan padanya dan tidak jarang Nicha melihat mantannya berselingkuh di depannya itulah kenangan pahit yang membuat Nicha ragu untuk membuka hati untuk siapapun termasuk Adhit
°°°°°°°
Saat sepulang sekolah Nicha memutuskan untuk mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku materi belajar dan beberapa novel yang disukainya
" Hmm ini kayaknya seru" sambil memandangi cover novel tersebut yang Ber gender romansa
"Ah sama ini juga kayaknya juga bagus" sambil memandangi cover novel yang bergenre komedi
Saat Nicha ingin mengambil buku di rak depan ada sosok yang seperti ia kenal,dan benar saja yang baru saja lewat adalah mantannya yang sering berbuat sesukanya pada Nicha
Nicha yang melihat sosok mantannya tadi tiba tiba semua bayangan menyakitkan yang ada di kepalanya muncul lagi dan tanpa ia sadari air matanya menetes
Dengan cepat Nicha mengambil 3 buku yang tadi buku novel 2 dan buku pelajaran materi 1 Setelah selesai membayar Nicha langsung keluar dari toko dan berlari pulang
Saat Nicha sedang berlari tiba tiba ada tangan yang memeganginya dan seketika Nicha berhenti,dan orang yang memegang tangan Nicha dan menyeretnya menuju gang buntu nan sepi
Rivaldo Adinata
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Le..lepasin gue" ujar Nicha sambil menampik tangan Valdo yang mengelus Surai rambutnya
"Waw.. waw santai sayang mulai berani ya sekarang" ujarnya sambil memegang kedua tangan Nicha dan di letakkan di atas kepala Nicha
" Lo makin cantik deh" ujar Valdo sambil ingin mencium bibir Nicha, dan tiba tiba
" Cuh " Nicha meludahi muka Valdo
Melihat Nicha yang meludahinya tangan kanan Valdo terangkat dan ingin menampar pipi Nicha
" Cowo Lo? Kalo cowo ada masalah sama cewe nyelsein masalahnya pake otak,bukan sama fisik kaya Lo " ujar Adhit yang mendekati mereka berdua
Adhit menarik tangan Nicha untuk berdiri di belakangnya.
" Wah wah ada pahlawan kesiangan nih" ujar Valdo sambil menarik kerah Adhit
Adhit pun melayangkan pukulan tepat pada rahang cowo tersebut
" Lain kali kalo Lo mau nyari masalah itu ke cowo bro jangan ke cewe kaya banci aja beraninya sama cewe"ujar Adhit
Adhit berbalik ingin meninggalkan Valdo tetapi tanpa di sadari di belakang Valdo ingin memukul Adhit Dengan balok kayu
Dengan cepat Adhit berbalik sambil menendang aset berharga Valdo"
" Mampus rasain tu, lain kali kalo nyerang dari depan jangan dari belakang, Lo tuh makin lama makin kelihatan begonya" ujar Adhit menggandeng Nicha meninggalkan Valdo yang sedang kesakitan
Yang cuma mau numpang baca doang ngga mau vote pergi aja nggapapa!!!
Thanks banget yang Uda vote :)
Yang Uda nambahin di reading list WAJIB VOTE!
Makin banyak Vote makin rajin update
Jangan lupa vote✨
Biar makin semangat buat cerita selanjutnya.......