Cinderella!AU.

1 0 0
                                    

Inieh judulnya epep no burik 8 bit ReiFu Cinderella!AU yang kemaren malem gw lupa ketik.

Cast:
Pumi > Cinderella
Rei > putra mahkota sudah jelas kan ini epep ReiFu
Ibu tiri > Alice
Kakak tiri 1 > Ree(tod)
Kakak tiri 2 > Dian(jing)
Kameramen: tetep Zero
Peri: Venna

Suatu hari yang indah tapi boong, hiduplah seorang gadis bernama Fumiko. Fumiko mempunyai ayah, 2 kakak tiri yang bernama Ree dan Dian, dan ibu tirinya. Fumiko tidak memiliki ibu kandung karena ibunya menghembuskan nafas terakhirnya saat melahirkan Fumiko. Fumiko adalah anak yang baik dan sangat disayang ayahnya. Namun, suatu hari ayahnya meninggal karena suatu kecelakaan. Sejak saat itu, Fumiko selalu dibentak, dipukuli, bahkan dijadikan pembantu oleh ibu dan kakak tirinya.

Suatu pagi yang cerah (menurut gw)

"Fumiko! Cepat bersihkan ini." Kata Ree berteriak.
"Fumiko, dengerin kakakmu tuh." Sahut Dian.
"Iya kak, akan kubersihkan." Jawab Fumiko.
Selesai membersihkan, Alice lalu dengan sengaja menuang air dari gelas yang sedang dipegangnya kearah Fumi. "Ibu, aku baru saja membersihkannya." Kata Fumi dengan berani. "Oh? Tidak senang? Kamu berani melawan ya sekarang. Ini perlakuan yang pantas untukmu. Tidak usah membantah." Kata Alice dengan judes. "Ya bu, maafkan aku." Jawab Fumi. "Huh." Usai Alice memalingkan wajahnya dan berlalu pergi, Fumi melanjutkan pekerjaannya.

Beberapa saat kemudian

"Fumi! Kemari! Bantu aku pakaikan gaun untuk pergi ke pesta di istana kerajaan." Perintah Dian. "Habis itu bantu pakaikan bajuku ya!" Sambung Ree. "Iya, kak." Fumi lalu memakaikan baju Dian dan setelah selesai Fumi memainkan baju Ree. "Kak, bagaimana dengan bajuku?" Tanya Fumi. "Kamu pakailah bajumu yang jelek itu kalau punya muka. Kalau tidak mau, tidak usah pergi saja." Jawan Dian cepat. Setelah kakak-kakak dan ibu tirinya pergi naik kereta kuda ke istana, Fumi termenung sendirian dikamarnya. Tiba-tiba muncullah seorang peri berbadan mungil didepan Fumi. Fumi yang terkejut mengejapkan matanya mengira bahwa dia sedang bermimpi. "Kamu siapa?!" Tanya Fumi dengan berteriak karena kaget. "Tenanglah Fumiko, namaku Venna. Aku adalah seorang peri yang akam membantumu agar kami dapat menghadiri pesta di istana." Kata Venna ramah. "Bagaimana caranya?" Tanya Fumi lagi, penasaran. "Hehe, kamu ambillah sebuah labu, beberapa ekor tikus, dan boneka." Fumi yang bingung lalu menjalankan perintah Venna. Tak berapa lama kemudian, benda yang diminta oleh Venna. "Simsalabim aladuar!" Kata Venna. Dalam sekejap mata, labu tadi berubah menjadi sebuah kereta, beberapa ekor tikus tadi berubah menjadi kuda, dan boneka itu berubah menjadi kusir. Fumi yang ternganga karena kagum segera dibuyarkan lamunannya oleh Venna. "Ayo cepat! Pestanya akan segera dimulai!" Kata Venna mengingatkan. "Ah, tapi bajuku...." Kata Fumi sedih sambil melihat bajunya. "Oh! Maaf aku lupa." Jawab Venna panik lalu mengubah baju lusuh Fumi menjadi gaun dan sepatu lusuh di kakinya berubah menjadi sepatu kaca. "Terima kasih Venna! Berkatmu, aku bisa pergi ke pesta." Kata Fumi senang. "Sama-sama Fumi! Ingatlah bahwa sebelum jam 12 malam, sihirku akan pudar, kamu harus segera pulang sebelum jam 12 malam." Nasihat Venna. "Baik!" Fumi pun pergi ke pesta di istana.

Di pesta, Fumi melihat-lihat hal yang belum pernah dia lihat sebelumnya, makan makanan yang tidak pernah dia coba sebelumnya, dan tentu saja bersenang-senang dengan yang lainnya. "Ah, sudah hampir jam 12 malam. Hari ini seru sekali." Kata Fumi dalam hati sampai-sampai dia menabrak orang dan terjatuh. Fumi lalu segera bangun dan meminta maaf kepada orang yang ditabraknya, yaitu putra mahkota Sakuma Rei. "Tunggu, nona kecil." Kata Rei sambil memegang tangan Fumi di satu tangan sementara tangan lainnya memegang sepatu Fumi yang lepas karena terjatuh. "Maaf, aku harus segera kembali." Jawab Fumi lalu melepaskan tangannya dari putra mahkota. Fumi lalu berlari menuju pintu keluar dan segera naik ke kereta kuda. Sampai dirumah, kereta, tikus, dan boneka tadi berubah menjadi wujudnya sebelumnya.
Fumi lalu menaruh boneka dan labu di tempatnya sebelumnya dan kembali ke kamarnya untuk tidur. (Tikusnya udah kabur ged)

Keesokan harinya.

"FUMIKO! BANTU AKU BERDANDAN, HARI INI PUTRA MAHKOTA AKAN MENDATANGI SEMUA RUMAH DAN MENCARI SESEORANG UNTUK DIJADIKAN ISTR!!" Teriak Ree pagi-pagi. "Seperti biasa, setelah itu aku ya Fumi." Perintah Dian. Fumi lalu mengambil sisir dan merapikan rambut Ree, setelah itu merapikan rambut Dian.

Selesai berdandan, kakak-kakak dan ibu tirinya duduk sambil menunggu giliran rumah mereka. Tak berapa lama, pintu rumah mereka pun diketuk. "Kalian buka pintunya dan beri salam kepada putra mahkota, dan kamu Fumiko ikut aku." Kata Alice sambil menarik tangan Fumi. "Ibu? Kita akan kemana?" Tanya Fumi. Alice tidak menjawab sampai akhirnya dia berhenti di depan gudang penyimpanan. "Kamu masuklah disana dan jangan keluar." Perintah Alice sambil mengunci pintu gudang. Sementara itu, Rei duduk di kursi ruang tamu sambil menyeruput teh. "Maafkan keterlambatan hamba hina ini, wahai bulan Kekaisaran." Salam Alice kepada Rei. "Tanpa basa-basi lagi, daku akan memakaikan sepatu kaca ini ke kaki kedua putri anda." Rei lalu memakaikan sepatu kaca tersebut ke Ree namun ternyata tidak pas. "T-tunggu putra mahkota, saya yakin saya adalah pemilik sepatu ini." Kata Ree sambil memaksakan sepatu itu agar muat di kakinya. Sayang usahanya tidak berhasil. "Beraninya kamu berbohong kepadaku. Akan kuhukum kamu setelah ini." Kata Rei dingin. "T-tolong maafkan putri saya yang ceroboh ini yang mulia." Kata Alice sambil bersujud. "I-ibu!" Teriak Ree panik "Hah, baiklah akan kumaafkan putrimu kali ini. Ingat. Daku tidak memberi kesempatan dua kali. Bangunlah." Sahut Rei. "Terima kasih banyak yang mulia." Kata Alice sambil membungkuk lalu menatap Ree dengan marah. "Selanjutnya." Kata Rei tanpa basa-basi. Ternyata, sepatu itu juga tidak muat di kaki Dian. "Daku yakin sekali ini adalah rumah terakhir yang daku datangi. Apakah anda berbohong?" Tanya Rei. "S-sebenarnya hamba punya satu putri lagi yang mulia, dia ada di belakang. Akan hamba panggil sekarang." Setelah itu, Alice berlari ke gudang. _Kreet...._ (suara pintu) "Fumiko. Putra mahkota mencarimu ayo cepat bangun dan pakai gaun kakakmu." Tarik Alice. "Yang mulia, ini adalah putri saya yang ketiga." "Hamba memberi hormat kepada bulan kekaisaran yang agung." Kata Fumi sambil membungkuk. "Lekas duduk disini, daku akan memaikan sepatu ini ke kakimu." Katanya sambil menunjukkan sepatu kaca Fumi. _"I-itukan sepatuku?! Sepertinya terjatuh di pesta kemarin."_ katanya dalam hati. Rei lalu memakaikan sepatu itu ke kaki Fumi dan ternyata sepatu itu muat di kaki Fumi. "Fumiko. Apakah kamu bersedia menikah denganku? Daku berjanji kamu akan bahagia selamanya." Lamar Rei. Fumi yang matanya berkaca-kaca menyetujui lamaran Rei.

Mereka lalu melaksanakan pernikahan dan akhirnya hidup bahagia berdua. (Cie) Apa yang terjadi dengan nasib kakak-kakak tiri dan ibu tirinya? Mereka dieksekusi mati tanpa sepengetahuan Fumiko sejak Rei tahu kalau merekalah penyebab luka-luka di tubuh Fumi. (Mampus)

Archive ReiFuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang