Butler!AU.

1 0 0
                                        

HUAHHUAHUHAHUHA REIFU BABU DAN MAJIKAN AU??? GASKAN AJGGGG.

"Tuan putri, bangun. Sudah pagi." Kata pelayan berambut hitam itu.
"Mmm..... Nanti aja, ngantuk...." Balas Fumi yang setengah sadar lalu kembali rebah ke kasur. "Hah... Tuan putri...Karena anda tidak mau bangun, daku terpaksa melakukan ini. Hup." Keluhnya sambil mengangkat Fumi ala bridal style. _"Loh kok kasurnya goyang-goyang- GEMPA BUMI?"_ kata Fumi dalam hati. Fumi yang kesadarannya sudah terkumpul sepenuhnya tiba-tiba bangkit dan berusaha turun tapi dihalangi oleh Rei. "Ah!!??? Selamat pagi tuan putri, mohon jangan bergerak agar tidak jatuh." "S-selamat pagi, Rei." Fumi yang mukanya memerah lalu pasrah dan berkata dalam hati _"Ah, sudahlah. Kapan lagi xixixi."_ Tak lama kemudian, Rei pun menurunkan Fumi di kursi untuk sarapan. "Tuan putri, anda mau teh atau kopi? Lalu, mau sarapan apa?" Tanyanya sambil tersenyum. "Hm... kopi lalu nasi goreng saja." Sahur Fumi. "Baik, akan daku siapkan segera." Katanya sambil berlalu pergi. Dan dia kembali dengan membawakan tampan sarapan sesuai yang diminta Fumi. (Pic Rei nuangin kopi. You know with one mwah) "Ini kopinyatuan putri. Mohon jangan terlali sering meminum kopi, daku takut kalau kamu akan terkena asam lambung...." Ucapnya khawatir. "Ah, tenang saja Rei! Aku tidak akan minum sesering itu kok." Balas Fumi. (Lah anjir kok ini adegannya rasanya familiar abaikan lah kalimat didalen tanda kurung ini) "Daku tidak yakin~" Ganggunya.

Selesai sarapan (ngapain lama-lama ajg)

"Tuan putri, setelah ini ada kelas bahasa. Tolong untuk segera mandi." Bujuknya. "Huh baiklah. Padahal aku ingim terus bersama Rei." Kata Fumi yang tidak bisa menolak. "Kukuku~ selesai kelas anda 'kan bisa bertemu saya lagi." Selesai mandi skip. "Tuan putri, sini daku keringkan rambutnya." Ajaknya lembut. "Rambut tuan putri sangat halus dan harum~ Daku suka mencium bau rambut tuan putri." Katanya sambil mencium (pake hidung) rambut Fumi. "?!" Fumi yang agak terkejut berusaha untik menahan senyumnya (cie orgil) agar tidal ketahuan. "Tuan putri? Mengapa anda mencoba menahan senyummu? Padahal saat anda tersenyum, anda cantik sekali loh~" Rayu Rei. "Aaahhhhh, cepatlah sisir rambutku saja." Kata Fumi sambil menahan malu habis digombalin. "Baik tuan putri, maafkan daku yang lancang ini." Ucap Rei dengan perasaan agak bersalah. (Agak akshdidneirbr) "T-tidak aku tidak marah kok, aku hanya terkejut...." Balas Fumi kelabakan. "Ah syukurlah anda tidak marah." Kata Rei sambil tersenyum. "Baiklah, sudah selesai tuan putri. Semangat untuk kelasnya~" Ucap Rei, menyemangati majikannya. "Iya!" Balas Fumi sambil tersenyum.

HSUDHSSBJPSHOSVYISOHBS ORGILLLL HUAHAHAHAHABSHSBDFHDIENDBDKEUEHW AAAAAA REIFU??!!! REIFU!!!!! APA LO GSKA REIFU? SINI KITA BAIWAN ANJENG /HJ. JAISKDBDIDHWYE GWS.

Archive ReiFuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang