Cinta karena terbiasa memang benar adanya. Sebagian orang mungkin pernah mengalami hal tersebut. Tak terkecuali Claude de Alger Obelia.
Sejak kecil, [Name] selalu berada di sampingnya. Menemaninya disaat ia sendirian, menghiburnya disaat sedih, serta melindunginya disaat orang lain mencoba untuk menyakitinya.
Lambat laun, aktivitas bersama tersebut menumbuhkan bibit-bibit cinta di hati pangeran tampan tersebut. Saat itu, Claude tidak mengerti apa itu cinta. Dia hanya ingin selalu bersama [Name] sejak saat itu. Melindunginya, menghiburnya ketika sedih, serta berada di sampingnya ke mana pun langkah kaki gadis itu membawa sang empu.
Seperti orang yang mulai jatuh cinta pada indahnya hari, pada sejuknya malam dan pada jingganya petang.
Claude pernah bermimpi memulai hari dengan kesejukan masa yang akan mereka hadapi, melalui riuhnya pepohonan menyambut harinya yang begitu padat.
Seperti para petualang cinta, Claude menginginkan [Name] dalam hari harinya. Berpetualang dimana mereka dapat menyatukan jari dalam genggaman lalu tersenyum dan tertawa dalam langkah yang akan mereka lalui bersama.
Claude tidak peduli pada kasta mereka yang berbeda. Pria itu bahkan rela jika harus membuang semua yang ia punya asalkan mereka bisa bersama.
Dari awal, Claude memang tidak menginginkan tahta. Dia hanya ingin hidup tenang bersama orang yang berharga baginya tanpa seorangpun mengusik ketenangan mereka.
Tapi bagaimana jika ada orang yang berniat untuk menghalangi keinginan sederhana itu?
Sang Kaisar misalnya.
Sejak [Name] menemui Kaisar, sikapnya perlahan tapi pasti mulai mengalami perubahan. Meski tidak begitu jelas, tapi Claude bisa menyadari ada yang tidak beres dengan wanita itu.
[Name] sering kali melamun dan seolah terhanyut dalam pikirannya sendiri. Ditambah tatapan kosong yang tak jarang tertangkap oleh mata biru milik Claude semakin membuat sang pangeran cemas akan kondisi wanita yang dikasihinya tersebut.
Beberapa hari ini [Name] bahkan tidak terlihat batang hidungnya, dan hal itu tentu saja membuat Claude semakin khawatir. Maka dari itu ia memilih untuk mendatangi kamar [Name] untuk memastikan keadaan wanita itu.
Claude sudah siap dengan omelan yang akan ia terima dari [Name] karena wanita itu selalu melarangnya datang kesana.
Itu tidak pantas, katanya.
Tapi sekali lagi, Claude tidak peduli. Memastikan keadaan [Name] jauh lebih penting dibandingkan dengan pandangan orang lain terhadap apa yang ia lakukan.
'tok tok tok'
"[Name], ini aku."
Hening.
Tak ada jawaban.
'Apakah dia tidur?'
Saat Claude mencoba membuka pintu, ia baru menyadari bahwa pintu itu tidak terkunci.
Setelah merutuki kecerobohan [Name], pangeran tampan itu mulai melangkah memasuki kamar tersebut.
'deg'
KAMU SEDANG MEMBACA
OLDER || Claude de Alger Obelia [✓]
FanficClaude de Alger Obelia dikenal dengan sebutan "Raja yang dingin", tahta yang didapatnya sekarang pun hasil dari kudeta karena telah membunuh saudaranya. Tapi, apakah mereka tahu bahwa si "Raja yang dingin" itu juga pernah menjadi sosok yang hangat d...