Prolog

4.5K 670 184
                                    

Byun Baekhyun, 17 tahun. Berkulit putih dengan tinggi badan 174 cm. Hidung bangir dengan kedua matanya yang sipit. Saat ini tengah mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah menengah atas ternama di Seoul. Dan berada di tingkat dua, semester akhir.

Dari biografi singkat itu, Baekhyun yakin seratus persen bahwa ia hanyalah seorang Byun Baekhyun dan bukan artis atau selebgram. Ia hanyalah seorang anak dari kedua orang tuanya yang membuka usaha kedai mie sederhana di pinggiran kota.

Sejak masuk sekolah dasar pada usia tujuh tahun hingga beranjak remaja seperti sekarang, Baekhyun merasa dia adalah murid yang biasa saja. Menurutnya tak ada yang spesial, ia bahkan tak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang di adakan oleh pihak sekolah. Ia pun tak punya banyak teman, juga bukan bagian dari primadona sekolah, tak juga populer, bahkan tak ada catatan buruk selama ia di sekolah.

Catat juga, bahwa isi otaknya tidak sepintar Jerome, Maudy Ayunda, Cha Eunwoo, Suho EXO dan artis serta influencer lainnya diseluruh Dunia. Kapasitas otak Baekhyun pun sudah lebih dari cukup membawanya untuk bisa naik tingkat dan lulus dari ujian negara nantinya.

Namun, kemunculan tiba-tiba kakak tingkatnya membuat Baekhyun lantas kebingungan. Belah bibirnya yang berwarna merah muda kini sedikit terbuka. Sedangkan kepalanya harus ia angkat karena sungguh, pemuda di depannya ini sangat tinggi.

Kemudian, dengan kening berkerut Baekhyun lantas bertanya-tanya.

"Maaf, apa aku pernah tidak sengaja menginjak kakimu dan tidak meminta maaf?" Tanya Baekhyun yang harus menyadari kesalahannya duluan.

Di sisi lain, Park Chanyeol. Pemuda tampan dengan tinggi 186 cm tersebut masih terdiam dengan kedua tangan di dalam saku celananya. Kedua mata bulatnya masih terus menatap khikmat wajah Baekhyun.

Baekhyun tahu, bahwa mencari gara-gara dengan seorang berandalan sekolah bukanlah hal baik.

Motto yang selalu ia terapkan sejak kecil hingga sekarang adalah belajar dan belajar. Jika memang otakmu tidak bisa kau pakai belajar, maka jangan sampai kau membuat onar dan sebisa mungkin lulus tanpa jejak kriminal.

Kemudian, berdirinya Chanyeol di hadapannya dengan wajah garangnya betul-betul bukan pertanda baik. Terlebih sekarang mereka tengah berada di koridor sekolah dengan semua pasang mata tertuju padanya.

"Jika aku pernah berbuat salah dan lancang padamu, maka aku meminta maaf yang sebesar-besarnya," kata Baekhyun yang langsung menundukkan tubuhnya.

Begitu dalam hingga terbentuk sudut 90 derajat. Dalam hati, Baekhyun merapalkan doa agar Chanyeol tak menghukumnya seperti pemuda itu menghukum korban-korbannya terdahulu.

Baekhyun hanya ingin hidup tenang. Pergi ke sekolah, belajar, dan pulang. Terus seperti itu hingga ia lulus dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Semembosankan itu hidupnya, tetapi begitu bermakna untuk Baekhyun. Setidaknya ia tak pernah mendapatkan bullyan dan pemuda itu bersyukur.

"Aku kesini bukan untuk itu," suara berat Chanyeol kini terdengar.

Baekhyun dengan perlahan mengangkat tubuhnya, ia mencuri pandang pada Chanyeol yang masih setenang air rawa.

"Lalu?" Tanya Baekhyun yang begitu singkat. Alisnya terangkat satu, ia menatap dengan air muka yang kebingungan.

Senyum miring kini terlukis di wajah Chanyeol. Pemuda tampan yang lebih banyak menampillan wajah datar dan garangnya itu kini tersenyum. Walau senyuman itu tidak lebih baik dari seringaiannya.

"Aku hanya ingin mengatakan. Kau jadi pacarku sekarang."


















To Be Continued...

Hallo pembaca dan pengikutku tercinta. Maaf banget ya kalau aku buat buku baru dan malah menelantarkam cerita yang lama.

Aku ingin membawa kalian ke tulisanku yang lebih baik dari sebelumnya, semoga saja sesuai ekspektasi hehe...

Dan untuk cerita masih on going yang gak terlalu banyak chapter, mau ku unpub dan publish dengan penulisan yang lebih baik.

Terima kasih.

Semoga kalian suka pembukaan cerita PRAGMA ❤

Ayo tekan bintang dan berikan komentar yang banyak ya^^

Sampai ketemu di bab selanjutnya ❤

PRAGMA [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang