PRAGMA 4

1.7K 340 115
                                    

"Sialan!"

Chanyeol membulatkan matanya saat seorang pemuda dengan mata kucingnya melemparkan umpatan.

"Apa yang sudah kau lakukan padanya, hah?!"

Wonwoo, sang pelaku yang tidak kenal takut mengumpat di depan Chanyeol. Kini juga melemparkan bentakan kasarnya, tak membiarkan Chanyeol untuk berbicara.

"Jika kau membenci Baekhyun bilang saja! Jangan diam-diam menyiksanya dengan kedok menginginkan sahabatku jadi kekasihmu!" Sentak Wonwoo lagi yang wajahnya telah memerah karena marah.

Pemuda bermata kucing itu begitu murka, namun atensinya kini beralih pada napas Baekhyun yang mulai tersendat-sendat.

"Baek! Bernapaslah dengan benar!" Titah Wonwoo dengan terbata dan panik. Ia masih berusaha menyadarkan Baekhyun, tapi hasilnya sia-sia. Pemuda itu kemudian menatap tajam Chanyeol dan kawanannya. "Kenapa kalian diam saja, brengsek?! Kalian ingin Baekhyun mati di sini, hah?!"

Chanyeol, Mingyu, Sehun dan Jongin langsung tergagap. Mereka terkejut dan shock karena pemuda ini berani menaikkan nada di hadapan mereka. Juga tak segan-segan melontarkan umpatan.

Yang lebih dulu bergerak adalah Chanyeol. Pemuda tinggi itu sadar betul bahwa penyebab Baekhyun seperti ini karena dirinya. Juga, statusnya sebagai kekasih Baekhyun lah yang membuatnya harus bertanggung jawab sepenuhnya.

Namun lagi-lagi, perintah pemuda bermata kucing itu membuat Chanyeol hampir saja meledakkan amarahnya.

"Diam di sana!" Perintah Wonwoo sembari menunjuk Chanyeol dengan tatapan penuh dendamnya. Lalu secara acak pemuda itu menunjuk Mingyu yang sudah serba salah. "Kau! Angkat sahabatku segera dan bawa ke ruang kesehatan!"

"A-apa?"

Hanya itu tanggapan Mingyu. Karena ia benar-benar tak bisa bergerak. Maju kena, mundur kena. Terlebih tatapan Chanyeol yang begitu tajam dan siap untuk menghabisi dirinya.

"J-jangan aku. Suruh Chanyeol saja, lagipula diakan kekasihnya," balas Mingyu dengan harap-harap cemas.

"Tidak!" Tolak Wonwoo mentah-mentah. "Ya sudah, kalau kalian tidak mau. Aku bisa melakukannya sendiri!" Katanya yang berusaha untuk membawa Baekhyun ke dalam gendongannya.

Namun pergerakannya kurang cepat dari Chanyeol. Pemuda tampan itu sudah lebih dulu mengangkat Baekhyun yang napasnya mulai tak beraturan dan ruam merah mulai muncul di sekitar wajah, leher dan tangannya.

"Tidak ada dominan manapun yang boleh menyentuhnya selain aku!" Seru Chanyeol yang seakan mutlak perkataannya. Ia juga menatap dingin Wonwoo yang masih seperti dendam padanya. "Berhenti menaikkan egomu. Atau kekasihku akan kehilangan nyawanya karena kau!"

Tanpa menunggu jawaban dari Wonwoo, Chanyeol segera pergi dengan Baekhyun dalam gendongan bridalnya.

Langkah kaki pemuda tampan itu sangat lebar dan cepat. Chanyeol setengah panik saat Baekhyun mulai merintih kesakitan. Pemuda itu ingin sekali menenangkan, tetapi Chanyeol takut kata-katanya akan menyakiti hati Baekhyun.

Maka yang bisa Chanyeol lakukan adalah berjalan secepat mungkin dan memberikan Baekhyun pertolongan pertama.

"Oh, Chanyeol. Ada apa ini?" Tanua seorang pria muda yang tengah bertugas menjadi dokter sekolah hari ini.

"Tolong dia. Periksa dan beritahu aku apa penyebabnya," kata Chanyeol yang sudah membaringkan Baekhyun di ranjang.

Onew, pria muda itu hanya bisa tersenyum tipis dan dengan gesit memeriksa Baekhyun yang menggeliat pelan di atas kasur.

Chanyeol yang memang ada di sana dengan serius mengamati. Ia bahkan tak sadar bahwa teman-temannya dan juga Wonwoo beserta Luhan telah sampai di depan ruang kesehatan.

PRAGMA [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang