PRAGMA 5

2K 341 137
                                    

Sorry for typo(s)

Happy Reading








"Apa Baekhyun baik-baik saja?"

Wonwoo melirik Luhan yang sedang berdiri dengan tatapan cemasnya.
"Aku tidak tahu," jawabnya dengan singkat.

"Dia tidak akan di buat macam-macam oleh Chanyeol kan?" Tanya Luhan kembali.

"Kemungkinan hanya diperkosa saja," balas Wonwoo dengan mulut jahatnya.

Refleks Luhan menampar mulut Wonwoo hingga membuat siempunya berteriak kaget.
"Ya!"

"Apa?! Jangan jahat dengan Baekhyun, ya! Doakan yang baik-baik saja, tahu!" Balas Luhan yang ikut berteriak.

Sedangkan Wonwoo hanya bisa menahan sabar sembari menghela napas panjang. Bola matanya ikut berputar. Luhan jika sedang lapar ataupun kenyang, sifak menyebalkannya tidak pernah hilang. Tidak bisa diajak bercanda sama sekali.

"Kalian," panggil Wonwoo kepada ketiga teman Chanyeol yang saling dorong mendorong di depan pintu. "Apa yang kalian lakukan, heh?" Tanyanya.

"Sedang mengantri bantuan sosial dari pemerintah," balas Jongin dengan malas, membuat mata Wonwoo melotot tajam. Sepertinya jika keduanya dipertemukan bisa-bisa adu mulut tak berhenti. "Apa kau tidak bisa melihatnya? Kenapa masih bertanya?"

Wonwoo berdengus kesal. Ia tidak suka dengan Jongin. Pemuda tan itu akan di tandai Wonwoo dan masuk ke dalam daftar buku hitam. Dimana ada daftar nama orang-orang yang tidak disukai Wonwoo. Dengan Luhan sebagai nama paling atas di sana.

"Berhentilah melakukan hal kekanakan seperti itu," kata Wonwoo yang angkat bicara lagi. Sepertinya pemuda bermata kucing ini mulai jengah dengan tingkah absurd teman-teman Chanyeol.

Wonwoo pikir, mereka adalah kumpulan para lelaki yang pembawaannya dingin dan berkarisma. Ternyata apa yang Wonwoo pikirkan salah. Geng Chanyeol hanyalah kumpulan lelaki aneh, alias freak.

Mingyu dan Jongin yang merupakan tersangka dorong-dorongan akhirnya menghentikan kegiatan mereka. Tepatnya Jongin yang langsung ditarik Sehun.

"Kenapa kau menarikku?!" Protes Jongin dengan keningnya yang berkerut tajam.

Sehun berdesis lirih.
"Jangan ganggu Chanyeol. Ia akan marah jika kita masuk sekarang."

"Chanyeol tidak akan bisa marah padaku," balas Jongin dengan nada bangganya.

"Aku tahu," balas Sehun dengan kekehan pelan. Ia bahkan mengusak rambut Jongin dengan sedikit kasar. "Aku juga tak bisa marah padamu. Tapi untuk kali ini saja dengarkan perkataanku."

Jongin menatap Sehun cukup lama. Menatap raut dingin namun lembut milik Sehun. Hingga akhirnya pemuda tan itu mengangguk pelan dan menuruti perkataan Sehun.

Wonwoo yang ada di sana lantas mengerutkan keningnya. Ia dihujam beribu penasaran dalam benaknya.

"Bukankah kau memiliki kekasih? Krystal kan?" Tanya Wonwoo memastikan. Ia bahkan melirik tangan Sehun yang kini bertengger masih di pinggang Jongin.

Pemuda tan yang merasa diajak bicara oleh Wonwoo hanya bisa mengangguk malas.
"Memangnya kenapa?"

Wonwoo ingin membalasnya lagi, tetapi Mingyu lebih dulu menginterupsinya. Bahkan kini pemandangan Sehun dan Jongin, digantikan oleh tubuh tinggi Mingyu menjulang di hadapannya.

"Siapa namamu?" Tanya Mingyu dengan senyum lebarnya.

Wonwoo menaikkan alisnya bingung.
"Aku tak punya nama," balasnya dengan ketus. Ia bahkan mendorong tubuh besar Mingyu dengan sekuat tenaga. "Sudahlah, awas! Aku ingin masuk dan melihat keadaan Baekhyun."

PRAGMA [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang