PRAGMA 3

2.4K 374 123
                                    

Haaii semuanya! Apa kabar? Semoga semuanya sehat-sehat dan baik-baik aja ya.

Betewe, banyak kemaren yang beranggapan bahwa cerita ini bakal angst.

Hoho, masa kalian gatau tipe tulisan aku sih gais 😌 aku tuh gak sejahat ituloh sama kalian. Percaya aja deh sama aku, toh Chanyeol belom nikah kan. Cuma baru punya anak aja wkwkwk

Yodah, cepetan baca dan kasih komen yang banyak yaa 🥰

Sorry for typo(s)

Happy Reading










"Kau lumpuh?"

Baekhyun mendelik pada Wonwoo yang bertanya dengan sarkas. Pemuda mungil itu kemudian hanya bisa bwrdecak lalu membuang mukanya.
"Pergi saja sana. Aku sedang tidak lapar."

Wonwoo berdecak kesal. Ia yang sudah dalam posisi berdiri, kembali duduk. Sedangkan Luhan hanya diam sembari menahan rasa laparnya.

"Jangan berpura-pura, bodoh. Nanti kau sakit, bagaimana? Cepatlah, waktu istirahat kita tidak banyak," balas Wonwoo jengah. Ia bahkan mengarahkan jari telunjuknya pada Luhan. "Kau lihat dia? Sudah seperti kehilangan jiwanya karena kelaparan. Dan kau membuatnya kembali menunggu?"

Baekhyun mengerang kesal. Ia menatap Wonwoo dan Luhan secara bergantian.

Sebenarnya pemuda mungil itu juga kelaparan, tetapi ia merasa malas untuk keluar dari kelas. Tempat ternyaman dan teraman untuknya saat ini. Alasan sikapnya saat ini, tidak lain dan tidak bukan karena Chanyeol. Baekhyun takut jika bertemu pemuda tinggi itu di kantin.

"Aku benar-benar malas," tolak Baekhyun kembali.

Namun, Wonwoo tentu mempunyai 1001 cara agar Baekhyun bisa melempaskan bokongnya yang sudah menempel erat di bangkunya.

Maka dengan kekuatan yang ia punya, Wonwoo segera menarik tangan Baekhyun. Menyeret pemuda mungil yang berusaha untuk mengeraskan tubuhnya.

"Yak!" Wonwoo berteriak pada Luhan. "Bantu aku cepat! Tarik dia sekuat mungkin!" Perintahnya dengan pekikan dan juga pelototan tajamnya.

Luhan yang sudah tak punya tenaga hanya bisa mengangguk pasrah. Ia menarik tangan Baekhyun dengan tak bertenaga. Tapi ini lebih baik, daripada harus menerima omelan Wonwoo.

Baekhyun yang merasa bahwa mereka tengah diperhatikan menyerah juga. Pemuda mungil itu menarik tangannya kuat hingga tarikan Wonwoo terlepas.

"Baiklah, baiklah! Aku akan jalan sendiri!" Pekiknya dengan bibir mengerucut kesal.

Wonwoo akhirnya menyeringai senang. Begitu juga dengan Luhan yang sampai meneteskan air mata, akhirnya ia bisa mengisi cacing-cacing lapar di perutnya.

Keluarnya Baekhyun dari tempat persembunyiannya membuat banyak pasang mata berpusat padanya. Mustahil jika para murid tidak mendengar berita tentang Chanyeol yang mengencani Baekhyun tadi pagi.

Secara, pesona Chanyeol dan juga kenakalannya sudah terkenal seantero sekolah ini. Maka, apapun yang berhubungan dengan Chanyeol and the geng akan menjadi bahan perbincangan.

Tentunya bagi Baekhyun yang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa merasa risih karena kehidupannya berubah 180° dalam sekejap.

"Kau tidak ingin melambaikan tangan?" Tanya Wonwoo dengan nada sarkas yang sepertinya sudah menjadi kepribadiannya.

Baekhyun mendengus, ia bahkan memutar bola matanya jengah.
"Berhenti mengejekku."

Wonwoo menahan gelinya.
"Aku tidak kok!" Elaknya yang kembali memasang wajah datarnya.

PRAGMA [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang