"ah akhirnya terlepas"
"Berhenti menggodaku Suga"
"Iyaa aku berhenti, sekarang waktunya kita bermain dengan serius sayang"
Saat Suga hendak memulai permainan panasnya tiba-tiba bel rumahnya berbunyi
"Aishh sialan siapa yang berani mengangguku"
Wanita itu terkekeh
"Tidak apa kita bisa menundanya mungkin saja itu temanmu"
Suga mengangguk dengan ogah-ogahan dia memakai kembali celananya dan berjalan ke arah pintu apartemennya
Dan betapa terkejutnya dia melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemennya
"Eoh tuan Min??"
Suga masih terdiam,gugup,dia teringat lagi dengan kejadian di club dan ditambah lagi sekarang kekasihnya sedang ada di dalam,dia takut kekasihnya itu salah sangka
"Maaf aku rasa aku salah unit,eonnie ku baru saja pindah dia bilang unitnya nomor 101,tapi ternyata ini malah milikmu"
Jennie mengecek ponselnya,ya wanita yang datang ke apartemen Suga adalah Jennie,wanita yang di temui Suga di club waktu itu
"Ah ternyata 110, maafkan aku tuan Min sudah menganggu waktumu"
Suga akhirnya tersadar
"Eoh tidak apa,"
Pria itu mengamati baju Jennie,bahkan hanya melihatnya pakai baju seperti itu saja Suga sudah tegang
"Kau-"
"Kenapa pakai baju seperti itu,apa tidak dingin??"
Setelah mengucapkan itu dia langsung merutuki kebodohannya,untuk apa dia bertanya seperti itu,kenapa juga dia peduli
Hanya saja
Sekarang memang musim panas tapi sekarang sudah malam apa wanita itu tidak dingin hanya pakai overall dan sports bra seperti itu
"Kau-"
"Ingin aku pinjamkan jaketku??"
"Ah tidak perlu,ini unit kakakku"
Jennie menunjuk unit dengan nomor 110 yang letaknya berseberangan dengan unit milik Suga
Suga mengangguk
"Ah..ya tuan Min-"
"Yoongi saja Jane" sela Suga
"Ehm..baiklah,Yoongi aku ingin minta maaf karena malam itu aku tidur denganmu,aku-"
"APA??!!!"
Bukan,itu bukan Suga atau Jennie,itu adalah kekasih Suga
"Oh jadi waktu itu kau tidak pulang karena kau tidur dengan wanita ini?!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUCCUBUS
Romance[END] Bercerita tentang para agen rahasia yang berusaha menangkap para kriminal berwajah Dewi,yang sialnya membuat mereka terjebak dengan pesona para wanita itu "Bukankah pengorbanan termasuk bukti mencintai yang paling besar??" "Kalau begitu aku be...