26(DIBACA BOLEH ENGGAK JG GPP)

496 33 0
                                    

Sudah menjadi kebiasaan Seokjin selama 20 tahun terakhir,untuk menyisihkan satu hari,dimana ia tak ingin di ganggu siapapun termasuk keluarganya

Dengan setelan casualnya yang membuatnya berhasil berkamuflase dari usia aslinya ia keluar dengan raut wajahnya yang senantiasa terpajang semenjak dunianya hancur

"Mau kemana??"

Seorang wanita dari arah dapur bertanya sambil melepaskan celemek kotornya

"Hari ini ayah dan ibuku akan datang,kau mau pergi??"

"Bukankah sudah kukatakan untuk tak membuat acara di tanggal ini"

"Sudah 20 tahun Seokjin,bisakah kau berhenti?!!!"

Seokjin menghentikan langkahnya ketika wanita itu menanyainya dengan sedikit berteriak

"Kau pikir aku tak lelah??"

"Sudah 20 tahun,dan tetap dia orangnya??!!! "

"Apa aku memaksamu untuk melakukan ini??kau yang dengan sangat amat bersemangat masuk kedalam hidupku"

"Bahkan disaat aku berteriak lantang aku tak menginginkanmu!!"

15 tahun sudah pernikahannya,namun Seokjin tetap tak berubah

Hari ini adalah hari tepat kematian Irene,dan setiap tahun sejak saat itu Seokjin selalu pergi ketempat abu Irene di simpan dan menghabiskan satu hari penuh disana

Ya..Nayeon benar,sudah 20 tahun berlalu namun tetap Irene lah yang masih tersimpan dalam hatinya

Im Nayeon wanita yang 15 tahun lalu bersikeras menikah dengannya,mereka saling mengenal karena Nayeon adalah dokter terapi Soobin

"Tak bisakah kau menghargaiku sedikit saja Seokjin-ah??"

Jujur saja setiap tahun hatinya sedikit terselenting setiap kali Nayeon mengiba padanya

Namun Seokjin tak ingin memberi harapan palsu pada Nayeon karena sampai sejauh ini Irene masih mengisi penuh hatinya

Karena itu ia memilih untuk melanjutkan langkahnya ketimbang mendengar suara hati istrinya

.
.
.

Sesampainya di tempat penyimpanan abu Irene,sebuah mobil yang tak asing untuk Seokjin terparkir disana

"Kau disini??"

"Ahh...Hyung"

"Apa yang kau lakukan disini Soobin??"

Ya..soobin ada disana bahkan tepat di depan lemari penyimpanan abu Irene

"Ternyata kau memang selalu berkunjung kemari seperti kata Noona"

"Nayeon mengadukannya pada eomma??"

"Tidak..hanya padaku"

"Jadi apa yang kau lakukan disini??"

"Tentu saja mengunjungi Irene Noona"

"Noona??"

Apa Seokjin tak salah dengar,adiknya memanggil seseorang yang selama ini ia anggap iblis dengan sebutan Noona??

"Tepat satu hari sebelum Irene Noona tertangkap,dia mengirimiku surat permohonan maaf"

"Hyung aku mohon jangan membenciku setelah aku mengatakan semuanya" ucap soobin dengan raut wajah memelas

Merasa ada yang selama ini adiknya sembunyikan,seokjin dengan keras mendesaknya untuk mengatakannya

"Irene Noona memberiku surat berisi permohonan maaf yang begitu panjang dan setiap kali aku membacanya kembali itu...terasa sangat tulus"

SUCCUBUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang