25 (DIBACA BOLEH ENGGAK JG GPP)

618 59 3
                                    

20 tahun kemudian
.
.
.

Begitu banyak hal terlewati,terlebih dalam waktu bertahun-tahun,tiap matahari tiap bulan yang datang dan pergi,pagi malam yang terus berulang

Namun bagi Namjoon tak ada yang berubah,bayangan Wendy dalam tubuh anaknya yang kian beranjak dewasa membuat Namjoon tak lagi memikirkan dirinya

Dalam hidupnya hanya ada Renjun,anaknya bersama Wendy

Berulang kali Renjun memintanya untuk mencari wanita lain,anak itu sekarang sudah dewasa,dulu saat kecil Renjun akan memintanya sambil berlinang air mata akibat di ejek teman-temannya tak punya ibu

Namun beranjak dewasa pemikiran bijak Wendy menurun padanya, Renjun akan memintanya mencari wanita lain dengan semua kalimat bijaknya seperti

"Supaya ada yang mengurus papa kalau Renjun pergi"

Saat ini Renjun sudah duduk di bangku kuliah,pintar?? Tentu tak perlu di pertanyakan

Dia campuran dari Namjoon dan Wendy

"Papa jadi mau ngajuin pensiun??"

"Nggak terlalu muda pa??"

Saat ini ia sedang menikmati sarapan bersama anak semata wayangnya itu

Namjoon menggeleng
"Papa sudah bosan"

"Papa jadi agennya kemudaan sih"

"Pa,seru nggak jadi agen??"

"Kenapa??kamu mau??"

"Berminat sih tapi masih mau dipikirin lagi"

"Kalau kamu mau papa bisa bantu"

"Gampang lah pa"

Setiap hari keduanya selalu meluangkan waktu untuk bicara satu sama lain

Ya..saling mengandalkan, setidaknya Renjun memiliki Namjoon untuk meluapkan keluh kesahnya dan Namjoon memiliki Renjun untuk bertahan

"Pa-"

"Kalau soal kamu nyuruh papa untuk nikah lagi,papa gaakan jawab" ucap Namjoon tanpa menatap anaknya itu

Obrolan mereka memang akan selalu di akhiri dengan permintaan Renjun agar Namjoon menikah lagi

"Mama pasti juga gabakal marah,Renjun juga udah ngasih ijin kok, Renjun mau papa ada yang ngurus"

"Papa bisa ngurus diri papa sendiri"

"Sudah..papa berangkat"

Namjoon bangkit dari duduknya dan meninggalkan meja makan dan anaknya

Sedangkan Renjun hanya bisa menghela nafasnya

Lagi-lagi Namjoon begitu keras kepala

Ya.. Renjun tau siapa ibu nya,tidak,renjun tidak membencinya

Hanya saja melihat ayahnya yang semakin menua, Renjun tak tega melihatnya terus sendirian seperti itu

Namun apa boleh buat,Renjun harus bisa menghargai keputusan ayahnya

Sedangkan Namjoon pun selalu berakhir merasa bersalah tiap kali meninggalkan Renjun setelah perdebatan soal mencari wanita pengganti Wendy

Bukan tak bisa,hanya saja Namjoon tak ingin

Dia selalu ingat perkataannya pada Wendy

"Namjoon-ah, bagaimana kalau aku mengecewakanmu suatu saat nanti??"

"Bagaimana kalau suatu saat aku secara sengaja menyakitimu Namjoon-ah??"

"Hey..hey..ada apa..kenapa tiba-tiba bicara begitu hmm"

SUCCUBUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang