DUA

34 12 22
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Rakesya Mahardika Pratama binti Bagas Pratama,dengan maskawin seperangkat alat sholat dan emas 1 kilogram serta uang dua juta yen dibayar tunai,"kata Regan dengan lantangnya.

"Bagaimana para saksi sah?"ucap penghulu menunggu jawaban para saksi.

"Saaah" jawab para saksi dengan serentak dan bahagia.

"Yessss saaaahhhh," teriak Key.

"Key bangun Key,udah kesiangan, ditungguin Regan diluar,"kata Wanda heran melihat Key yang mengigau tidak jelas.

Key membuka mata dengan kebingungan melihat-lihat dengan mata yang masih susah untuk dibuka.

"Ha? Apa Bun?"ucap Key dengan mata yang baru terbuka setengah.

"Bangun,sekolah,mimpi apa kamu,"tanya Wanda.

"Aaaaaaa bunda kok cuma mimpi sih ,kan Key maunya beneran bukan mimpi. Pokoknya Key mau nikah Minggu ini,sama Regan,titik,atau Key kabur dari rumah."ancam Key kemudian pergi ke kamar mandi.

"Key jangan aneh-aneh ya kamu,"kata Wanda.

"Key ngga mau tau Bun,"teriak Key dari kamar mandi.

Wanda bisa stres diusia setengah tuanya jika menghadapi anak perempuan satu-satunya saja dia bisa kewalahan dengan permintaannya yang aneh-aneh.

Key turun ke ruang depan,dan menemui Regan yang sedang sibuk scroll beranda Instagram sambil menunggu Key yang sangat lama. Key tidak menegur atau memanggil Regan,dia hanya diam disamping mengamati gerak-gerik Regan menaik turunkan beranda Instagram sembari memberi beberapa like di beberapa foto,hingga akhirnya menyadari keberadaan Key disampingnya.

"Ngapain lo malah berdiri doang?"tanya Regan.

Key melengoskan kepalanya,"terus?"

"Ya lo bilang kek kalau udah siap, bukannya malah diem doang kaya patung,"kata Regan.

"Ngga ah,nanti ganggu aktivitas lo ngelike in foto kakak-kakak cantik,"kata Key dengan sewot.

"Emang kenapa?"tanya Regan sengaja.

"Ngga papa,ayo berangkat,gue udah bosen dihukum terlambat terus,"kata Key sambil berlalu.

***

Vio sudah duduk rapi di bangkunya dengan novel yang dipegangnya,membaca novel adalah hobinya. Berangkat awal agar bisa memanfaatkan keadaan yang masih sepi di sekolah pun menjadi kebiasaannya.

Key datang dan mendudukkan dirinya di kursi dengan asal. Wajah yang di pasangnya pun bukan wajah semangat melainkan wajah yang terlihat malas untuk mengikuti pelajaran.

"Burem amat Key mukanya,"tanya Vio,jika Key sudah datang dia tidak melanjutkan membacanya,karena pasti tidak akan konsentrasi.

"Masa gue udah nikah sama Regan,"kata Key datar.

"APA??" tanya Vio setengah berteriak.

"Iya,"jawab Key enteng.

"Udah?"tanya Vio lagi.

"Udah,"kata Key yang membuat Vio menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Dimimpi,"lanjut Key.

Refleks Vio menoyor kepala Key sampe si empunya terdorong ke depan.

"Duuuh apaan sih Vio,sakit tau,"

Drrt drrt drrt, HP Key berdering seseorang menelfonnya.

"Hallo Reg,"

"Ke rooftop sekarang, gue mau ngomong,"

"Lo kangen ya sama gue? Bukannya baru aja sam-,"

NIKAH YUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang