Vio sedang membaca novel di kelas pagi-pagi sambil menunggu Key. Padahal ini sudah pukul 7.30 sebentar lagi upacara akan dimulai tapi Key belum juga datang,bahkan sulit untuk dihubungi.
"Key mana sih, udah mau upacara juga jam segini belum dateng, mana ngga bisa dihubungin lagi."kata Vio sambil melihat jam tangan di tangannya.
"VIOO," kata seseorang memanggil Vio dengan ekspresi seperti orang terburu-buru.
"Regan, kenapa?"kata Vio lalu beranjak menghampiri Regan.
"Gue nitip ini, surat ijin sakit,"kata Regan sambil terengah-engah karena habis berlari dari tempat parkir ke kelas Key.
"Punya siapa?"tanya Vio.
"Key,nanti sampaiin wali kelas ya,"kata Regan.
"Key sakit? Kenapa?"tanya Vio kaget.
"Iya dia belum sembuh,nanti lo sampein ke guru, gue ke kelas dulu,"kata Regan lalu berlari.
"Eh Regan Key sakit apa? Kebiasaan banget nih ngga Key ngga Regan,sama aja."ucap Vio kesal.
"Pantes WhatsApp Key ngga aktif dari kemarin sore,"kata Vio.
Bel berbunyi semua siswa SMA Bina Bangsa berkumpul untuk mengikuti upacara bendera setiap hari Senin. Upacara berjalan dengan baik dan tenang,tapi ada seseorang yang tidak tenang, Regan. Regan masih merasa bersalah mendiamkan Key sampai Key sakit dan tidak bisa masuk sekolah. Key terlalu rapuh untuk disakiti, Regan tau walaupun yang dia lakukan ini akan menjadi kejutan untuk Key nanti.
Setelah upacara selesai semua siswa kembali ke kelas. Regan berjalan menuju kelas dengan tidak bersemangat untuk belajar.
"Reg,lo kenapa?"tanya Anya yang tiba-tiba sudah di sampingnya.
"Hhh ngga papa,"kata Regan menjawab seadanya.
"Lo kaya kurang tidur gitu, ngapain aja semalam? Belajar ya? Gue juga belajar sampai larut mal-"
"Key sakit,dia masuk rumah sakit Tante Wanda minta gue buat nemenin dia,"kata Regan memotong pembicaraan Anya.
"Ohhh Key,terus sekarang dia gimana?"tanya Anya berbasa-basi.
"Udah baikan, kemarin sempet drop,"jawab Regan.
"Kasian ya Key,"kata Anya
Regan mempercepat jalannya, karena sekarang dia mulai risih dengan sikap Anya yang berlebihan dan lebih sering mengikutinya. Anya yang sadar jika Regan tidak merasa nyaman pun sadar untuk membiarkan Regan berjalan lebih dulu.
****
Suasana kelas XII IPS 3 sangat ricuh, banyak siswa yang saling bertukar tugas untuk disalin. Namun tiba-tiba kelas menjadi tenang saat Pak Didit masuk ke kelas mereka diikuti seorang siswa laki-laki dibelakangnya.
"HEH HEH HEH PADA RIBUT NGAPAIN KALIAN,DUDUK DITEMPATNYA MASING-MASING."kata Pak Didit dengan lantang.
Semua siswa bergegas duduk ke tempat duduk masing-masing agar tidak menyulut emosi Pak Didit.
"Anak-anak hari ini bapak akan memperkenalkan siswa baru di kelas XII IPS 3 ini."kata Pak Didit lebih kalem.
"Waaahh, jarang banget ada murid baru."ucap salah seorang di kelas itu.
"Silahkan masuk,"panggil Pak Didit.
Seorang siswa laki-laki tinggi yang menggendong tas hanya sebelah masuk ke kelas. Tatapannya sangat percaya diri memasuki kelas ini, siapa lagi kalau bukan Arkan,mantan siswa SMA Garuda yang pernah menjabat sebagai ketua OSIS di sana.
"Hallo teman-teman,"kata Arkan menyapa.
"Woaaahhh ganteng banget, bisa ini mah jadi bahan halu gue."kata Vio heboh.
"Silahkan memperkenalkan diri,"kata Pak Didit.
"Nama gue Arkanan Putra Darmawan,bisa dipanggil Arkan salam kenal teman-teman." ucap Arkan memperkenalkan diri.
"Salaam kenal juga Mas Arkan,"kata Vio dengan sangat kencang sambil senyam-senyum.
Semua siswa melihat ke arah Vio dengan heran.
"Huuuu," sorak seisi kelas dengan bersamaan.
"Eh Vio lo tuh ngga usah sok-sokan sama Arkan,dia juga ngga bakalan suka sama cewek galak kaya lo."kata Zaki menegur Vio bermaksud mengguraui nya.
"Hahahaha," tawa semua siswa.
"Apaan sih, sirik aja lo Zak," sinis Vio.
"Ngga papa Vio, lo cantik kok," puji Arkan membuat Vio semakin menjadi.
"Eh dia tau nama gue," kata Vio entah pada siapa sambil berbangga diri.
Zaki pun terkejut mendengar pernyataan itu dan refleks berseru "EH APAAN LU BRO, eh gue kenapa yaa," kemudian dia bingung sendiri karena keceplosan.
"Santai, kalau lo suka sama cewek, ganti cara lo,"kata Arkan kepada Zaki.
"Cieee" sorakan siswa pun kembali terdengar.
Wajah Vio pun memerah malu, tapi dia mencoba untuk biasa saja agar tidak terlihat ke ge-er an.
"Sudah sudah anak-anak tenang semuanya, Arkan silahkan duduk di tempat duduk kosong di belakang,"kata Pak Didit.
Arkan duduk di bangku di belakang bangku Key yang kebetulan sedang kosong juga karena Key sakit. Tatapan Arkan sangat dingin, mungkin karena dia adalah siswa baru di sini jadi dia tidak tahu menahu soal nama mereka dan siapa mereka.
"Eh Vio," panggil Arkan pada Vio.
"Ehh iya, kenapa ya?" tanya Vio.
"Yang duduk di bangku depan gue siapa?"tanya Arkan sambil melihat bangku depan.
"Ohhh temen gue, namanya Key," kata Vio.
"Terus sekarang dia ngga masuk?" tanya Arkan lagi.
"Dia lagi sakit," kata Vio.
"Boleh bagi alamat rumahnya ngga? Gue mau jenguk dia," kata Arkan dengan PD.
"Yakin Lo?" tanya Vio.
Regan mengangguk, tanda bahwa dia yakin dengan apa yg ingin dilakukannya. Sedangkan Vio ragu dengan niat Arkan, mengingat Arkan adalah siswa baru berniat untuk menjenguk Key yang belum dia kenal.
"Emmm, gimana kalo kita ke rumah Key barengan aja," kata Vio menyarankan.
"Boleh tuh nanti lo sama gue aja," kata Arkan.
"Wuihh serius? Oke deh," kata Vio.
Seseorang menguping pembicaraan mereka dan sepertinya yang dia tau hanya bagian akhirnya saja.
"Asiiik gebetan baru, baru kenal udah mau jalan bareng aja," kata Zaki saat melewati Vio.
"Lo nguping ya?" tanya Arkan.
"Dih, kaga, ngapain gue nguping, ngga penting," kata Zaki.
"Ehhh Zaki, Lo bisa ngga, ngga usah rese seharii aja," kata Vio gemas.
Zaki bersikap acuh lalu pergi. Vio hanya melihatnya heran, tidak biasanya Zaki sensitif dan sebaper itu.
"Jadi kan?" tanya Arkan menyadarkan Vio.
"Ehh jadi kok jadi," kata Vio sambil tersenyum.
HAI HAI HAII SEKIAN LAMA AUTHOR GA UP, PASTI UDAH PADA LUPA KAN SAMA CERITA INI MAAFKAN AUTHOR INI YAAA
MAS ZAKI BAPERAN YA GES YA
KURANG SAT SET NIH KAYANYA
ADA YANG TAU GA HABIS INI BAKAL GIMANA HIHII
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH YUK
Teen FictionFriendzone itu ada enaknya ada susahnya ya. Sepintar-pintarnya kita aja buat menyikapinya. Apa Key dan Regan juga sebenarnya mengalami friendzone yang rumit? Sampai ingin menikah? Serumit apa friendzone mereka ini? Ayo kita kupas tuntas bareng bare...