part 4 (Hari yang menyebalkan)

84 69 33
                                    

Happy reading!!!

Pagi yang cerah, Seorang Silvia lesyafi masih tertidur lelap diatas kasurnya, begitu nyenyak tidurnya anak perempuan ini.

Seseorang mengoyangkan tubuh Silvia, agar Silvia terbangun,"Silvia bangun ini sudah pagi sayang" ujar seseorang, Sambil menggoyang badan Silvia.

Seperti itulah, cara membangunkan Silvia setiap pagi nya. Setiap hari ibunda selalu membangunkan anak perempuan pertama nya ini.

Silvia mengangguk, mengiya-kan bundanya,"iya bun Bentar lagi bun" jawab Silvia, sambil mengambil selimut nya untuk melindungi dirinya dari sinar matahari.

Tidak lama sang ibunda pun pergi meninggalkan Silvia yang masih terlelap didalam selimut. Mungkin ibunda sudah capek membangunkan sang anak, namun sang anak tidak bangun pun.

Hanya menjawab sebentar sambil menganggukkan kepalanya.
"ini jam berapa sih?" Tanya Silvia kepada dirinya sendiri. Sambil melihat jam diatas mejanya.

Silvia menepuk dahi nya yang tidak gatal itu,"Ya ampun gua kan hari ini ada janji hari ini gua mau pergi ke Cafe sama teman gua, kenapa gua lupa sih" ujar Silvia sambil, menepuk dahinya yang tidak gatal itu. Lalu berlari kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

30 menit kemudian.

Silvia sudah siap untuk pergi kecafe, dia sudah merias dirinya dengan rapi. Dan saat ini semua nya sudah rapi, tinggal dia berpamitan kepada sang ibunda tercinta.

Ia pun menuruni anak tangga dari kamarnya dan berpamitan kepada rismy, sang ibunda yang sedang berada di dapur.

"bun Silvia pamit ya, soalnya Silvia ada janji sama teman dicafe" ujar Silvia, sambil memainkan handphone-nya dan memberikan tangannya kepada sang ibunda, untuk bersalaman sebelum pamit.

"kamu gak sarapan dulu sayang" ujar rismy sambil nunjuk makanan yang sudah disediakan.

"nanti aja bun udah telat teman-teman Silvia udah nunggu nih" sambil menunjukkan jam yang ada ditangan nya.

"yaudah sayang hati-hati ya" Silvia berpamitan dan mencium tangan ibunda, sebelum dia meninggalkan ibunya dirumah.

Setelah melewati perjalanan selama 20 menit dari rumahnya, kini Silvia sudah sampai ditempat dimana sudah disepakati oleh teman temannya untuk bertemu ditempat ini.

Kini Silvia berjalan mencari teman-teman nya yang sedang menunggu, namun Silvia belum menemukan sosok temannya. Sangking sibuknya Silvia memainkan handphone, tanpa disengaja Silvia menabrak seseorang.

Brukhh...

Silvia langsung berdiri dan minta maaf,"eh sorry gua gak sengaja soal nya gua lagi buru buru" ujarnya Silvia sambil meminta maaf, dan memperbaiki pakaiannya, karena senggolan tadi.

"Kalo jalan tuh liat-liat dong" kata seseorang yang memiliki nama Ricky samuel, dan menunjuk-nunjuk Silvia.

Silvia menunduk,"iya, ya gua minta maaf, sekarang gua lagi buru-buru, gua pamit."ujar silvia, lalu meninggalkan ricky tanpa menunggu jawaban lawan bicaranya.

"sialan tuh cewek" ujar ricky, sambil memperbaiki pakaiannya yang berantakan tadi.

Saat ini Silvia masih berjalan mencari teman temannya, karena sampai saat ini, Silvia belum melihat teman nya berada.
Setelah mencari-cari, Silviapun menemukan teman-teman nya, kemudian ia menghampiri dimana 3 temannya sudah menunggu dari tadi.

Memukul punduk Silvia,"lo kok lama banget sih ra" ujar Aura, kemudian ia menunjukan kursi duduk yang kosong untuk Silvia.

"iya lo lama bangeetttttt" Sinis nayla

"kalian nih baru aja Silvia datang udah lo omelin dia nya" Puspa membela Silvia, namun yang dibelain malah asik main handphone.

"eh sudah dibelain malah tidak berterima kasih"kesal puspa kepada Silvia. Sambil menopang tangannya diatas dagunya.

"heheh, thanks ya pus sudah bela-in gua, gua tadi tidak sengaja nabrak cowok, karena gua buru-buru" sambung Silvia. Menjelaskan kepada teman temannya alasan dia terlambat.

"ganteng gak?, via, dia nya" tanya aura sambil berhayal.

Mereka berempat terlalu sibuk berbicara sampai lupa memakan, makanan yang sudah mereka pesan tadinya. Karena terlalu lama berbicara.

Setelah mereka menghabiskan makanannya, nayla-pun membuka pembicaraan.

"silvia, gimana tuh cowok ganteng gak?," tanya nayla, ia sangat kepo tentang cowok tersebut.

"ya sil ganteng tidak?" dilanjutkan teman yang lain.

"kalian semua, kalo sudah dengar kata cowok, nanyanya gak habis-habis, harus dijelaskan dulu baru berhenti bertanya." Jawab Silvia ketus, ia langsung mengambil handphone yang ada di depannya.

"iya, tau tuh nayla sama aura tentang cowok cepat, liat gua nih jomblo happy" lanjut puspa sambil membanggakan dirinya.

"Astaga, mentang-mentang gua udah punya pacar, lu malah ngebanggain diri lu." Ujar Silvia, sambil memukul tangan puspa, puspa yang merasa dipukul pun jadi tidak nyaman.

"canda kali sil, gak usah mukul-mukul gua" ketus Puspa.

"lah, kok kalian pada berantem sih" Aura mengalihkan pembicaraan, Silvia dan aura yang masih berantem.

"ayo pulang yok, ini sudah hampir malam nanti nyokap bokap gua nyariin gua lagi" ujar nayla sambil melihat jam.

"ya Allah, dasar masih anak mama" ledek aura kepada nayla.

Aura memang suka memancing seseorang untuk memanasi suasana. "ya iyalah gua anak mama, yg ngelahirin gua kan emak gua, bukan emak lu" jawab nayla tidak mau kalah.

"udah udah yuk kita bayar dulu habis itu kita pulang kerumah masing-masing" ujar clara sambil merapikan semuanya.

"Yaudah gua duluan ya" Silvia berpamitan kepada 3 temannya yang ada didepan dan disampingnya.

Diperjalanan menuju parkiran Silvia tidak segaja bertemu dengan seseorang. Seseorang itu tidak asing lagi bagi Silvia.

"lo ngapain disini" Silvia menunjuk kearah orang tersebut.

" astagafirullahialadim, kenapa gua harus ketemu lagi sih." Ujar ricky sambil menunjuk muka Silvia, ia sangat tidak ingin bertemu dengan orang yang berada didepannya.

"ngapain lo disini" ketus Silvia.

"terserah gua lah mau ngapain disini emang parkiran nih punya lo" ujar ricky sambil ngeledek Silvia.

Astaghfirullah, tidak ada henti-hentinya, tadi pas dicaffe, Silvia dan aura yang berantem, sekarang diparkiran, Silvia dan Ricky, bisa bisa berdua nih gua kasih kawin aja, biar damai hidup.

"udah sana minggir lo gua mau pulang, gua bicara lo sama aja kayak gua bicara sama batu tidak ada manfaatnya" Silvia pergi sambil berjalan meninggalkan ricky. namun ricky langsung menghentikan langkah kaki Silvia, lalu berbicara pas didekat teliga Silvia.

"lo cantik tapi sayang nya lo suka marah-marah" ujar ricky sambil ngombali Silvia dan memperlihatkan ketampananya.

"serah lo" pipi Silvia tiba-tiba merona dan langsung pergi meninggalkan ricky yg ketawa melihat tingkah Silvia.

Bagaimana ceritanya?
Kasih saran ya untuk kedepannya
Terimakasih telah membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Dengan cara
Vote, commnet, dan share
Sampai jumpa di part selanjutnya🤗

Follow Instagram : ns_nadya_
: Dyara16_

jangan jadi pendendam, jadilah pemaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang