1. First Time

58 5 0
                                    

"Ify, lo denger gak? Katanya Alvin bakalan debut jadi MC hari ini" tanya seorang gadis berambut hitam panjang yang berlari melewati pintu ruang ganti Blink, tak lupa mengunci pintu saat dia masuk.

"Loh ngapain ngunci pintu?" seorang anggota bertanya padanya sembari memakai kalung di lehernya. "Lo se-excited itu Shil?" Ify bertanya sambil tersenyum padanya.

"Cuman..." Shilla mencoba menjelaskan tetapi dipotong oleh Ify.

"Cie ada yang salting" Ify menggoda Shilla.

"Salting? Ya.. engga lah" kata Shilla tajam.

"Terus kenapa lo jawabnya gagap?" Seorang anggota berambut hitam pendek tersebut bertanya sambil tersenyum padanya.

"Via!" kata Shilla kesal dengan para anggota.

"Gue cuman gugup kok ... because ... yah ini comeback stage kita di Inbox setelah berbulan-bulan", kata Shilla sambil menyisir rambutnya.

"Jadi, hari ini spesial kan?" Ify tersenyum.

"Kita bisa ngeliat Alvin debut hari ini", kata salah satu anggota sambil meletakkan kepalanya di bahu Ify.

"Kayanya seru deh kalo dia bikin beberapa kesalahan" Shilla berkata sambil tersenyum pada pemikirannya itu.

"Stop ngelamun Shilla" Kata anggota lain bertepuk tangan di depannya.

"Diam Feb, gue ga ngelamun" jawabnya dengan tatapan tajam.

"Cie Shilla salting lagi nih..." tambah Sivia sambil melihat bayangannya di cermin. Ify mengangguk sambil mencubit salah satu pipi Shilla yang mulai memerah.

"Please stop! Lo pada pasti tahu kan. Alvin tuh bukan tipe gue. Maybe Prisil sama Febby tuh yang suka" Ucap Shilla sambil mendorong tangan Ify dan menunjuk ke arah Prisil.

"Gue? Yaelah. Kenapa lo tiba tiba nyeret gue si? Gue sukanya sama Gabriel. Kalo Alvin itu mah tipe idealnya Via. Dia tuh suka tipe pria yang serius terus dingin" Prisil menjawab sambil menunjuk bayangan Sivia di cermin.

"Alvin? Doi cakep tapi dingin banget, gak enak say. Dia jauh banget dari tipe gue" Via menjawab sambil berbaring di kursi.

Prisil mengangguk dan berjalan ke pintu. "Silahkan masuk", kata Prisil sambil membuka kunci pintu setelah ketukan keras.

"Pris, kenapa pintunya harus dikunci?" Manajer bertanya sambil berjalan ke ruang ganti dengan membawa bunga indah yang mengendap di dalam kotak putih transparan dengan cokelat di atasnya.

"Itu Shilla" jawabnya.

"Hadiah?" Via bertanya sambil berdiri dari kursinya. "Pasti dikirim sama fans kita kita" Febby menjawab sambil mencoba mencium aroma bunga.

"Ada kartunya nih" kata Shilla sambil tersenyum melihat kain pembungkus yang indah itu.

"Alvino Damarega, selamat atas debutmu sebagai host. Kami ..." Shilla memulai tapi terpotong oleh suara Ify yang tiba-tiba.

"Siapa yang ngasih ini?" Ify bertanya kepada manajer.

"Anggota staf yang ngasih itu" jawabnya sambil melihat jam.

"Siapa Alvino Damarega?" Tanya Prisil dengan tatapan bingung. "Nama panjang Alvin?" Febby bertanya membaca surat itu.

"Berarti jangan lupa disampein ya" manajer berkata sambil berjalan keluar dari ruang ganti.

"Jangan gue" Febby menghela nafas. "Prisil aja yang kesana" katanya sambil menunjuk ke arah Prisil.

"Loh kenapa jadi gue?" tanya Prisil kemudian.

Goodbye Rumbling HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang