bab 20

2K 216 1
                                    

Hati hati banyak typo
Selamat membaca

"Bagaimana keadaan wangfai yuan? "

"Maaf yang mulia raja wangfai yuan dalam keadaan kurang baik, sulit bagi saya untuk menganalisis penyakit wangfai yuan" Ujar tabib istana

"Jadi maksud mu wangfai yuan mengidap penyakit yang mematikan? "

"Bisa dibilang begitu, bisa dibilang tidak yang mulia" Ujar tabib...

"Kenapa kau terlihat bingung seperti itu? "

"Jujur saja yang mulia, salama saya manjadi tabib saya belum pernah menemukan penyakit ini" Ujar tabib istana terdengar seperti menyesal.

Raja terdiam mendengar ucapan tabib "kaluarlah, dan panggil lah pangeran agung yuan kesini" Ujar raja

"Baik yang mulia, saya permisi dulu" Ujar tabib

Setelah kepergian tabib, raja duduk di samping Ranjang Zhang yuqi, tangan nya terulur menyentuh ubun-ubun Zhang yuqi.

"Kenapa kau selalu membuat ku cemas" Ujar raja..

"Kau tau dengan kau seperti ini, membuat ku kehilangan kerajaan ku" Ujar nya sedih.

"Ah kau tidak akan mengerti apa yang ku maksud, cepat lah sehat agar tidak terjadi apa apa pada kerajaan ku" Ujar raja , ia bangun dari tempat duduk nya, dan melangkah keluar.

Tepat di depan pintu, ia bertemu dengan pangeran agung yuan "wangye,, " Sapa raja...

Pangeran agung yuan melirik sekilas, dan langsung masuk ke dalam.

Raja menghela nafas kasar "anak sama bapak sama saja, Sama-sama galaknya minta ampun" Ujar raja pergi meninggalkan ruangan itu.

Pangeran agung yuan langsung duduk di tepi ranjang, mengelus  lembut ubun ubun Zhang yuqi "apa yang sebenarnya terjadi pada mu? "

"Kau sakit,, tapi kenapa aku tidak bisa merasakan apa yang kau rasakan, padahal darah ku mengalir dalam darah mu, seharusnya apa yang kau rasakan juga aku rasakan" Ujar pangeran agung yuan.

Mata indah Zhang yuqi perlahan terbuka..
Wajah pertama yang ia lihat adalah wajah laki-laki yang sangat ia benci untuk sekarang ini "kenapa yang mulia  pangeran agung yuan disini? " Tanya Zhang yuqi dingin.

"Aku ingin melihat wangfai ku" Ujar pangeran agung sedikit tersenyum walaupun hatinya sudah sangat sedih mendengar istrinya memanggilnya dengan embel-embel yang mulia, pada dulu ia sendiri yang bilang, kalau ia adalah istrinya jadi untuk apa menggunakan embel-embel yang mulia.

"Wangfai mu tidak ada di sini, mungkin yang mulia pangeran agung yuan salah masuk kamar"

Pangeran agung yuan terdiam begitu lama, menatap istrinya" Jadi saya mohon dengan sangat untuk yang mulia pangeran yuan untuk keluar dari disini, karena saya mau istirahat, di mohon pengertiannya "ujar Zhang yuqi berbicara formal, seolah di depan nya itu bukan suami nya.

Pangeran yuan menghela nafas, ia beranjak pergi dari sana.

Zhang yuqi menatap kepergian nya dengan tatapan sulit diartikan..

Zhang yuqi memejamkan matanya, berusaha menekankan dalam dalam amarah nya, ketika ia mengingat mimpi itu, hati nya merasa sangat marah.

" Prajurit!! "Teriak Zhang yuqi

Prajurit yang berjaga di depan pintu langsung masuk dan menghadap Zhang yuqi.

" Tolong kirim kan surat undangan untuk ayah ku, jenderal yue"ujar Zhang yuqi memberi peringatan.

Prajurit mengangguk patuh, dan langsung keluar untuk menjalankan  perintah Zhang yuqi.

___

Jenderal yue segera mendatangi putri setelah mendapat surat undangan.

"Kau sakit lagi nak"ujar jendral yue melihat anknya yang terbaring lemah tak berdaya.

Zhang yuqi tersenyum paksa, sungguh ia sudah muak berada disini, awalnya dia masih bisa bertahan karena ada sistem yang menemani nya, sekarang sistem sudah tiada gara gara si tokoh utama pria.

" Tidak aku baik ayah"ujar Zhang yuqi selembut mungkin.

Jenderal yue tersenyum, putri nya sudah kembali seperti dulu.

"Ayah bisa kah ayah meminta kakak datang kesini mengunjungi ku" Ujar Zhang yuqi

Jenderal yue tersenyum "apa kau merindukan kakak mu? "

"Iya, aku sangat merindukan nya" Ujar Zhang yuqi terdengar nada seperti sedang bermain main. Tapi bo'ong  batin Zhang yuqi

"Baiklah ayah akan mengirim surat untuk kakak mu, dia pasti akan segera pulang menemuimu" Ujar jenderal yue

Zhang yuqi tersenyum penuh arti mari kita jalan rencana perjodohan ini Zhang yuqi batin Zhang yuqi, kemudian tertawa jahat dalam hati.

"Bisakah ayah mengirim nya sekarang juga" Ujar Zhang yuqi tersenyum Aku ingin mempercepat rencana ku dan segera pulang ke kampung halaman ku lanjut Zhang yuqi dalam hati.

"Tentu, apapun untuk putri ayah" Ujar jenderal yue mengusap pelan ubun-ubun Zhang yuqi, seketika senyuman di wajah Zhang yuqi meluntur tergantikan dengan wajah sedih, ia teringat Ayah nya dunia nyata, yang juga sering mengatakan hal yang sma padanya.

"Kau kenapa nak, apa ada bagian tubuh yang sakit? " Tanya jenderal yue ketika melihat perubahan pada wajah anak nya.

"Tidak aku baik ayah, jangan terlalu mencemaskan ku" Ujar Zhang yuqi kembali tersenyum.

Jenderal yue tersenyum "baiklah ayah tinggal sebentar ya" Ujar jendral yue
Zhang yuqi tersenyum menanggapi.

______

Zhang yuqi, berjalan jalan keliling istana seperti biasa, ia pergi menuju taman istana.

Hari ini hatinya cukup senang karena mendengar bahwa Zhang yuna akan datang hari ini untuk menjumpai nya.

Zhang yuqi merebahkan tubuh nya di atas rerumputan yang ada di taman itu, memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajah nya.

"Kau di sini yuqi? " Ujar suara yang begitu lembut.
Zhang yuqi membuka matanya dan melihat siapa yang berbicara padanya.

"Kakak? " Tanya Zhang yuqi melihat wanita cantik sedang tersenyum ke arah nya, wanita itu merentang tangannya.

Zhang yuqi bangun dari posisi duduk nya dan berjalan mendekati wanita itu dan memeluknya.

"Akhirnya kakak datang juga" Ujar Zhang yuqi penuh dengan drama, seolah olah dia sangat merindukan wanita di pelukan nya itu.

"Aku sangat merindukan kakak" Ujar Zhang yuqi membuat mimik wajah yang handak muntah, sebenarnya ia sangat tidak menyukai situasi seperti ini.

Zhang yuna melepaskan pelukan nya"kakak juga rindu dengan mu"ujar Zhang yuna memengang kepala Zhang yuqi dengan kedua tangan nya.

Mereka kembali berpelukan, tak lama Zhang yuqi melepaskan pelukan nya dan mengajak Zhang yuna meminum teh bersama.

"Apa kakak akan tinggal bersama ku di sini? " Tanya Zhang yuqi

"Tidak kakak akan pulang ke kediaman kita"

"Tinggal lah di disini untuk beberapa hari, ku mohon" Ujar Zhang yuqi membuat wajah berharap agar Zhang yuna mau menerima ajakannya.

Zhang yuna tersenyum "baiklah, apa pun untuk mu" Ujar Zhang yuna

Zhang yuqi ikut tersenyum, langkah pertama berjalan dengan mulus, tinggal langkah berikut nya mempertemukan Tokoh utama pria dan wanita.

_____

Salam hangat dari penulis

Angga riansyah antariksa putra

9 September 2021

Novel world adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang