Zhang yuqi perlahan membuka matanya, ia melihat sekeliling, tubuhnya masih sangat lemah untuk bergerak.Pintu kediaman nya terbuka, memperlihatkan seorang pria berwajah sangat tanpa membawa nampan berisi makanan.
"Wangfai sudah bangun? "
"Wangye? "
Pangeran yuan tersenyum tipis "wangfai makan dulu ya" Ujar pangeran yuan ia mengaduk bubur sebelum ia menyuapi Zhang yuqi.
"Wangye membunuh teman ku? " Ujar Zhang yuqi begitu lirih tapi masih bisa di dengar oleh pangeran yuan
Takkk
Suara sendok beradu dengan mangkok, pangeran yuan menjatuhkan nya dengan kasar.
Pangeran yuan menatap Zhang yuqi yang saat itu juga menatap nya.
"Apa wangfai tidak bisa melupakan nya untuk sesaat? ""Tidak" Ujar Zhang yuqi yang tentu sedikit mengores luka di hati pangeran yuan.
"Apa kau sangat menyukai nya? " Tanya pangeran yuan
"Tidak,, biasa saja, tapi aku menyayangi nya sebagai sahabat ku" Ujar Zhang yuqi
"Wangfai yakin? "
"Heumm, tentu" Ujar Zhang yuqi
Ketenangan menerpa hati pangeran yuan "buka mulut mu"
"Wangye belum menjawab pertanyaan saya, apa wangye membunuh nya? " Tanya Zhang yuqi
"Kenapa kau menuduh zhen, apa kau melihat nya? " Tanya begitu tajam.
"Kenapa kau marah, bukan kah terbiasa membunuh seseorang"
"Zhen tidak marah"
"Aku tau kau sedang marah, karena kau hanya menggunakan kata Zhen hanya ketika kau marah" Ujar Zhang yuqi membuat pangeran yuan terdiam.
"Baiklah aku tidak marah, puas? "Ujar pangeran yuan menatap Zhang yuqi" Ayo bukan mulut mu"
"Tidak, aku tidak lapar"
"Makanlah sedikit"
"Tubuh ku terlalu sakit untuk mencerna makan itu"
"Tubuh mu sakit? "
"Iya,, sangat sakit" Ujar Zhang yuqi begitu lemah
(Tapi kenapa aku tidak merasakan apa apa) batin pangeran yuan.
Zhang yuqi memejamkan matanya "aku ingin tidur, tolong jangan membangunkan ku sampai aku bagun sendiri" Ujar Zhang yuqi dengan mata tertutup.
Pangeran yuan hanya bisa dia melihat istrinya kembali tertidur.
_____
Zhang yuqi terlihat sudah membaik, ia sudah memulai kembali aktivitas berjalan halnya.
Hari ini ia hendak keluar istana, tapi tempat di gerbang istana ia ditahan oleh Pangeran yuan yang kebetulan sedang berada di gerbang istana.
"Mau kemana? "
"Heumm, hendak mencuci mata" Ujar Zhang yuqi menatap lurus kedepan.
Pangeran yuan terdiam memikirkan apa yang di maksud istrinya dengan mencuci mata, apa dia mau melihat pria tampan.
Menunggu lama tidak ada respon dari lawan bicara akhirnya Zhang yuqi kembali melangkah pergi, namun kembali di tahan.
"Apa lagi wangye? " Ujar Zhang yuqi terdengar kesal.
"Kau tidak boleh pergi, kamu tidak lihat wajah mu pucat? " Tanya pangeran yuan.
"Aku baik baik saja wangye, wangye tidak perlu khawatir, kalau aku mati wangye tinggal nikah lagi" Ujar Zhang yuqi begitu enteng. Ia hendak melanjutkan perjalanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel world adventure
Ficção Histórica# transmigrasi fantasi 3 Cerita tentang seorang anak mafia yang masuk kedalam novel dan menjalankan misi yang diberikan oleh sistem. Misi misi yang diberikan terpaksa ia lakukan untuk kembali pada Ayah dan kakak nya tercinta, walaupun kadang misin...