ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ xᴠ ; sᴇᴀʟ

543 69 3
                                    

ᵐ ᵃ ᵗ ᵉ

🥀

'Jaga dirimu baik-baik sayang, maaf karena ibu tidak bisa melindungimu, maaf sayang maaf.'

Setelahnya sosok itu pergi, meninggalkan seorang anak kecil dalam sebuah kereta dengan tangisan keras. Berusaha menggapai sosok wanita itu agar tidak pergi namun seiring waktu ia seperti ditarik lalu sadar.

Napasnya tidak beraturan, keringat juga mengucur deras dari dahinya hingga membasahi setiap inci wajahnya. Netra coklatnya mulai mengedar dengan mimik heran karena terakhir kali ia tidak sadarkan diri ia berada di kamarnya. Namun sekarang, ia berada di satu ruangan kecil yang hanya ada dirinya disana.

Inginnya ia bangun, namun tubuhnya tengah terlilit dengan lakban.

"Siapa disana?! Tolong lepaskan aku!!" Pekiknya keras dan berharap ada yang mendengarnya.

"Tolong! Aish Sialan! Lepaskan aku!!"

Lelaki mungil itu terus berteriak sambil meronta diatas ranjang dimana ia diikat itu, berusaha sebisa mungkin agar ia terlepas walau nyatanya tidak mungkin. Lakban yang melilit tubuhnya terlalu kuat. "Siapa saja, tolong aku!!"

"Ck, kau terlalu berisik."

Suara berat serta sosok dengan jubah hitam panjang dan tudung yang menutupi hampir seluruh wajahnya itu membuat Jihoon tercengang. "Siapa kau?"

"Siapa? Kukira kau akan mengingatku setelah aku menyelamatkanmu."

Jihoon menyerngit, berusaha mengingat pemilik dari suara ini namun nihil. Suaranya memang familiar tapi Jihoon tidak bisa mengingat siapa dia.

"Tetapi kurasa akulah yang harus berterimakasih padamu, Lee Jihoon. Karenamu misiku berhasil tanpa hambatan apapun."

"Siapa kau?! Dan apa maumu?! Dimana Soonyoung??! Dimana dia?!!"

"Wow, ikatan yang kuat, aku suka itu."

"Berhenti bermain-main dan lepaskan aku sekarang juga!!"

"Ckck, kau selain manis juga sangat agresif ya."

Perlahan tudung itu ia buka, menampilkan sosok tampan yang sedang tersenyum miring pada Jihoon. Senyum yang tidak dapat diartikan namun Jihoon melebarkan matanya tidak percaya dengan yang ia lihat sekarang.

"M-moon Junhui?"

~

"Apa?! Kenapa tidak bisa?"

Jiyong dan Boa tidak mengerti kenapa Jeonghan bilang pada mereka kalau ia tidak bisa menutup kembali segel kekuatan Soonyoung yang terlepas. "Yang Mulia Soonyoung sepertinya sudah melakukan ikatan bersama Omega, tuan dan nyonya."

"Ikatan? Dia melakukan knotting dengan Omega?!"

Jeonghan mengangguk pasrah, Soonyoung sudah melakukan knotting dengan Omega otomatis segel kekuatannya terbuka dan langsung menyebar keseluruh tubuh. Setelahnya tubuh omega cantik itu terpental hingga menabrak jendela kamar dan pecah, membuat wajahnya tergores akibat pecahan kaca. Tidak ada perlawanan dari Jeonghan karena ia tahu, ia salah.

"Aku mempercayaimu, mengutusmu untuk menjaga Soonyoung agar segelnya tidak terlepas! Lalu kau melalaikan tugasmu?!"

Jeonghan adalah mata-mata yang diperintahkan Jiyong untuk selalu memantau gerak-gerik Soonyoung kemanapun ia pergi, menjaga agar Soonyoung tidak diintai oleh orang yang ingin mengambil kekuatan anak itu. Atau seperti sekarang, harusnya Jeonghan menjaga agar segel Sooyoung tidak terlepas sebelum ia berumur 20 tahun.

Kekuatan yang Soonyoung miliki bukanlah kekuatan biasa, jika tidak disegel sampai ia benar-benar mengerti akan kekuatannya, hanya akan membahayakan anak itu dan orang lain. Terlebih, Soonyoung belum mengerti akan siapa dirinya. Jiyong dan Boa terpaksa mengambil tindakan segel agar anak tunggal mereka itu baik-baik saja.

"Maaf tuan~" lirih Jeonghan. Hari ini, detik ini juga ia bersiap jika Jiyong menghabisinya hari ini. Ia telah lalai dalam tugasnya.

Tidak, sebenarnya ia tidak akan selalai ini jika saja pria Alpha yang beberapa minggu ini terus saja berada disekitarnya ini tidak mengganggu apa yang ia lakukan. Jeonghan terus saja ditempeli seorang Alpha manja yang ingin selalu berada di dekatnya sehingga kadang Jeonghan tidak melakukan tugasnya sebagai salah satu anggota White Tiger yang paling dipercayai oleh Jiyong.

"Siapa Omega itu?"

"Lee Jihoon, tuan."

"Lee Jihoon?"

"Ya, tuan."

"Maksudmu Lee Jihoon si Half Queen itu?!"

~

"Jadi mereka berdua sudah melakukan Knotting dan anak itu sudah memiliki tandanya?"

Seorang yang datang memberi berita itu mengangguk semangat. "Ya tuan." Senyum di wajahnya tak pernah luntur karena misinya berhasil. Ia yakin sang pemimpin akan melepaskan Omeganya setelah ini.

"Dan pasangannya adalah Kwon Soonyoung, anak dari Jiyong dan Boa itu benar-benar adalah Raja?"

"Ya, benar sekali tuan. Dugaanmu selama ini benar jikalau Jiyong menyembunyikan status Raja anaknya melalui penyegelan."

Seringaian muncul pada wajah tampan sang pemimpin. Ia tak menyangka jika takdir legenda dari pack-nya itu ternyata adalah seorang raja. Ini akan sangat menguntungkan baginya.

"Kebetulan macam apa ini? Kurasa aku langsung bisa menguasai seluruh dunia karena anak manis itu."

"Benar tuan, anda hanya peru menjalankan rencana."

Sang pemimpin mengangguk mengerti. "Kerja bagus Junhui, pergilah ke rumah di tengah hutan dimana aku menaruh Omega-mu, dan nikmatilah aku yang akan mengurus sisanya."

"Terimakasih tuan, terimakasih."

Setelahnya Jun pun pergi meninggalkan sang pemimpin, menuju ke rumah yang dimaksud untuk menemui seorang yaang berarti untuknya. Dalam hatinya, ia juga sedikit merasa bersalah karena melakukan hal ini, namun jika tidak Omeganya yang menjadi korban.

Junhui tidak mau membiarkan Minghao merenggut nyawa, oleh karena itu ia menyetujui untuk menjadi mata-mata dan menyatukan Jihoon sang Half Omega dan Soonyoung yang adalah Raja untuk kepentingan pemimpinnya.

"Hao-ya."

"Gege!"

ᵐ ᵃ ᵗ ᵉ

🥀

Ehoy? Junhui? Anda pengkhianat? Tidaklah, dia kan terpaksa..jangan marahin dia..marahin tu si pemimpin Blue Moon, jahat kali

Kukasih nih kolom hujat buat si Elder Blue Moon ->

Jangan lupa votenya, kusentil jantung kau mati kau masuk neraka.

M A T E 《SH》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang