ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ xɪɪɪ ; ᴀʙᴏᴜᴛ ᴘᴀsᴛ

538 72 5
                                    

ᵐ ᵃ ᵗ ᵉ

🥀

Dadanya naik turun, keringat mengucur pelan dari dahinya membasahi seluruh wajahnya tepat di hadapannya terdapat seorang wanita yang tergeletak tidak bernyawa dengan bagian dadanya yang bolong.

Serentak, para serigala yang tadinya sedang bertarung hebat tiba-tiba berhenti. Lolongan sedih langsung menggema diseluruh hutan ketika sang Omega dari sang pemimpin mereka menghembuskan napas terakhir. Disaat itu juga, pihak lawan menyatakan kemenangan atas peperangan.

White Tiger memenangkan peperangan atas Black Panther.

Lelaki itu jatuh berlutut ketika melihat keadaan wanitanya yang sudah tidak bernyawa, airmatanya mengucur deras disertai dengan raungan duka. Tak ia sangka jikalau sang istri memilih ikut bertarung padahal sudah ia peringatkan.

"Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa mati disini." Ujar sang pemimpin White Tiger pada pemimpin Black Panther itu.

Dia benar-benar tidak bermaksud membunuh wanita itu, namun karena ia ingin diserang oleh kekuatan besar, ia memilih untuk menyerangnya duluan. Kekuatan Queen Omega itu tidak main-main kuatnya. Bahkan kekuatannya bisa setara dengan Alpha dengan status Elder atau lebih.

Dengan hormat ia membungkuk meminta maaf lalu beranjak pergi dari medan perang.

"Kenapa kau membunuhnya? KENAPA?! KENAPA KAU MEMBUNUHNYA?!!"

"Kau tahu aku tidak bisa hidup tanpanya, Argh! Yoona-yaaa!!!!"

Tak ada yang bisa lelaki tinggi itu lakukan selain menangis dalam diam. Ia tahu seberapa sayang Donghae pada Yoona, dan ia malah menghabisi nyawa wanita itu. "Maaf~"

Saat ingin berjalan pergi meninggalkan tempat peperangan, langkahnya terhenti kala melihat salah seorang pengawal istrinya datang dengan napas terengah-engah. "Ada apa? Kenapa kau disini? Mana Istriku?"

"Diahh..hh~anakmu..tuanh~ anakmu." Ujarnya terbata karena ia belum sempat menetralkan napasnya.

Belum juga penjaga tadi menyelesaikan pembicaraannya, lelaki tinggi itu langsung berlari sekuat tenaga meninggalkan area perang dan pergi menemui istrinya juga anaknya. Ia takut terjadi sesuatu pada anak laki-laki tunggalnya itu.

Sesampainya ia di tempat istrinya disembunyikan sementara, sudah begitu banyak werewolf yang menunggu diluar. Entah kenapa tiba-tiba mereka semua berkumpul disini, namun sesuatu seperti memerintahkan agar mereka tunduk.

"Boa-ya."

"J-jiyong."

Sang pemimpin benar-benar tak bisa berkata-kata melihat ukiran aneh yang tertera pada tubuh anaknya, mata violet tajam milik sang anak seolah mengintimidasinya. Tubuhnya terasa ditekan agar berlutut, dan memberi hormat padanya.

Para werewolf lain yang melihatnya ikut melakukan hal yang sama, mereka bertekuk lutut pada anak berusia 12 tahun itu dengan bisikan-bisikan. 'Hidup sang Raja'.

Oh ini pertanda baik, pack mereka terpilih untuk melahirkan seorang Raja. Namun baru beberapa detik mereka menunduk hormat, tubuh kecil itu malah jatuh tak berdaya dihadapan sang ayah.

"Soonyoung-ah!"

Dengan cepat Jiyong segera menggendong Soonyoung lalu ia baringkan diatas kasur. "Aku takut terjadi sesuatu padamu sayang." Rengek Boa, Jiyong yang mendengar hal itu sontak menoleh.

M A T E 《SH》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang